Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, April 15, 2013

Lamunan Pekan III Paskah Selasa, 16 April 2013

Yohanes 6:30-35

6:30 Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?
6:31 Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga."
6:32 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga.
6:33 Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."
6:34 Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."
6:35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.


Butir-butir Permenungan
  • Katanya, makan bukan sekedar kegiatan untuk memenuhi kebutuhan rasa lapar. Makan juga dapat menjadi tanda identitas sosial sehingga ada bangsa dan atau suku bangsa yang makan hariannya nasi, ada yang sagu, ada yang roti, dan tentu ada yang lain.
  • Katanya, makan bukan hanya soal perorangan tetapi juga dapat jadi tanda kebersamaan. Makan dapat menjadi tanda dan alat untuk membuat orang-orang dan atau kelompok-kelompok orang membangun dan mengembangan ikatan dan kesatuan-persatuan.
  • Dalam hal makan BISIK LUHUR berkata bahwa makan pada dasarnya anugerah ilahi. Dalam yang ilahi makan menjadi tanda penyadaran akan rahmat ilahi yang memberikan kepuasan sejati pada segala kelaparan dan kehausan batin.
Wah, makan itu kan soal mulut dan perut. Ngapain dikait-kaitkan dengan soal batin?

0 comments:

Post a Comment