Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, September 6, 2013

JADI CO-ANGGOTA


Pada pagi hari Kamis 5 September 2013 sebelum makan pagi  Mas Santosa masuk kamar Rama Bambang untuk membicarakan soal liburan. Mas Santosa berada di Domus Pacis sejak 2 September 2013. Dia adalah pramurukti Rumah Sakit Panti Rini, Kalasan, yang menggantikan Mas Kris yang berhenti kerja di Domus. Di dalam pembicaraan itu Mas Santosa berkata "Rama, apakah saya boleh lembur kalau pas hari libur?" Seorang pramurukti memang berhak libur sehari dalam seminggu ditambah dengan hari libur keagamaan. Karena sejak September 2011 baru kali ini ada pertanyaan tentang lembur hari libur pramurukti, maka Rama Bambang bertanya "Aturannya gimana, ta?" "Itu sudah ada dalam lampiran perjanjian kontrak" kata Mas Santosa yang kemudian keluar untuk mengambil lembar yang berisi ketentuan. Ternyata untuk liburan sekali seminggu, kalau lembur seorang pramurukti mendapatkan uang lembur sebesar 5,00% dari gaji sebulan. Uang lembur untuk hari raya keagamaan sebesar 15,00% dari gaji sebulan. "Pripun, rama, kula pikantuk lembur mboten. Yen kedah wangsul, griya kula tebih. Kula mung kesel thok" (Bagaimana, rama, saya boleh lembur tidak? Kalau harus pulang, rumah saya jauh. Saya hanya akan kecapekan) kata Mas Santosa yang rumahnya ada di Ponjong, Gunung Kidul. Rama Bambang menjawab "Mangke kula nyuwun pirsa para rama sanes rumiyin, nggih" (Saya bertanya dahulu kepada rama-rama lain, ya).

Di meja makan Rama Bambang menyampaikan soal lembur itu kepada Rama Agoeng, Rama Yadi, Rama Tri Wahyono, dan Rama Harto. Rama Tri dan Rama Harto tampak mengikuti saran yang lain sambil terus menikmati santapan pagi. "Nek kula, pokoke diprentah mawon kudu ngetokke dhuwit pira" (Untuk saya, yang pokok saya diperintah saja harus mengeluarkan uang berapa). Rama Agoeng mengajukan pendapat "Awake dhewe isa kabotan nek kudu nyepaki anggaran lembur rutin" (Kita akan berat kalau harus menyediakan anggaran rutin untuk lembur). "Dheweke krasa berat nek kudu mulih merga adoh. Libur sedina niku mung kesel teng ndalan" (Dia merasa berat kalau harus pulang karena rumahnya jauh. Libur sehari hanya akan capek di jalan) Rama Bambang menyampaikan alasan yang diterima dari Mas Santosa. "Nek ngaten lembure sesasi pindho mawon. Nek pas libur dia akan bebas tidak bekerja. Mau kemana-mana terserah. Boleh tinggal di Domus termasuk makan minum. Tetapi tidak bekerja" (Kalau begitu diberi lembur dua kali sebulan. Kalau libur dia bebas dari kerja. Mau kemana pun bebas. Boleh tinggal di Domus termasuk makan dan minum. Tetapi tidak bekerja) kata Rama Agoeng. Biasanya kalau Rama Agoeng sudah berkata yang kurang lebih definitif, hal ini menjadi keputusan. Rama Bambang akan menjalankan pelaksanaan di dalam kehidupan Domus, dan Rama Yadi akan mengeluarkan uang yang dibutuhkan.

Rama Bambang menganggap kata-kata Rama Agoeng dapat menjadi keputusan karena beliau adalah salah satu pengurus yang ditetapkan dengan SK Keuskupan. Pengurus Domus Pacis terdiri dari tiga tugas: Rektor (Rama Purwatmo), Minister (Rama Toto), dan Anggota (Rama Agoeng). Semua penghuni Domus yang lain adalah yang diurus. Tetapi untuk pelaksanaan tugas Minister, Rama Joko oleh pengurus dijadikan co-Minister (semacam pelaksana atau rekan kerja Minister). Karena Rama Yadi dan Rama Bambang biasa menjalani kerjaan-kerjaan yang keputusannya ada di tangan Rama Agoeng, pagi ini ketika makan Rama Bambang berkata kepada Rama Agoeng "Rama Yadi kalih kula niku secara tidak langsung dados co-Anggota, nggih?" (Rama Yadi dan saya secara tidak langsung jadi co-Anggota, ya?). Rama Agoeng hanya tertawa.

2 comments:

Riwidwi said...

pramurukti ibu saya juga hitungannya hari minggu libur, kalau masuk dihitung lembur, uang lembur masuk ke pramurukti, tidak disetor ke yayasan. mimggu masuk uang lembur adalah 50 rb.

Domus Pacis Puren said...

Pramurukti Domus Pacis liburnya tak mesti hari minggu. Pokoknya seminggu sekali ha ha ha ....

Post a Comment