Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, October 2, 2013

Sabda Hidup, Kamis, 03 Oktober 2013

Sabda Hidup
Kamis, 03 Oktober 2013
Hari Biasa
Warna Liturgi Hijau

Bacaan
Neh. 8:1- 4a,5-6,7b-12; Mzm. 19:8,9,10,11; Luk.10:1-12

Bacaan Injil Luk. 10:1-12
1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. 2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. 3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. 4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. 5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. 6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. 8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, 9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. 10 Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: 11 Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. 12 Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."

Renungan
Menjadi utusan Tuhan Yesus adakalanya mendapatkan penerimaan yang baik, tp adakalanya tidak digubris dan bahkan ditolak. Sejak awal Tuhan Yesus sudah memberi tanda-tanda tentang hal tersebut (bc Luk 10:8-11). Mereka akan diterima atau ditolak ketika mewartakan Tuhan Yesus. Walau demikan 70 orang yang dipilih itu pun mantap menjalankan perutusan Tuhan.
Dalam perjalan sejarah hidup beriman kita merasakan peran para katekis. Mereka dengan sukarela menghadirkan Kristus kepada umat dan masyarakat pada umumnya. Tidak jarang mereka harus berjalan puluhan kilometer demi semua itu. Pada saat tertentu mereka diterima, pada saat yang lain mereka ditolalk. Para imam pun bersama dengan para katekis mengalami hal serupa.
Kita pantas bersyukur mempunyai banyak pribadi yang memberikan diri untuk menghadirkan Tuhan. Kehadiran mereka memberi harapan akan kehidupan Gereja. Ribuan katekumen disiapkan sampai akhirnya menerima berkat sakramen baptis. Marilah kita doakan orang-orang yang sungguh-sungguh menghadirkan Tuhan Yesus di dunia ini agar mereka selalu dilindungi oleh Tuhan dan mampu mengatasi segala kesulitan yang dihadapi.

Kontemplasi
Bayangkan dirimu menjadi seorang katekis. Anda jalan ke sana kemari mewartakan Yesus Kristus.

Refleksi
Tulislah pengalamanmu melaksanakan tugas mewartakan.Doa Tuhan berikanlah keberanian dan ketekunan padaku untuk menjadi utusanMu. Amin.

Perutusan
Aku akan menghidupkan semangat mewartakan dalam hidupku.

0 comments:

Post a Comment