Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, October 16, 2013

Sabda Hidup, Kamis, 17 Oktober 2013

Sabda Hidup
Kamis, 17 Oktober 2013
Peringatan Wajib St. Ignasius dr Antiokhia
Warna Liturgi Merah

Bacaan
Rm. 3:21-30 atau Flp. 3:17-4:1; Mzm. 130:1-2,3-4b,4c-6; Luk. 11:47-54 atau Yoh. 12:24-26

Bacaan Injil Luk. 11:47-54
47 Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka. 48 Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya. 49 Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya, 50 supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, 51 mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini. 52 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi." 53 Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. 54 Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.

Renungan
Saya tertarik dengan Luk 11:52, "sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi."Suatu kali saya bertemu dengan seorang teman yang getol mengembangkan aneka macam tehnologi tepat guna, khususnya di bidang pertanian dan peternakan. Banyak pertanyaan yang saya ajukan dan jawaban yang saya terima. Ketika saya kemudian bertanya: "bolehkah ilmu ini kubagi2kan?" Dia menjawab, "Silakan Rama, bagikan pada mereka yang sungguh2 ingin mendapatkannya. Kalau orangnya sekedar kulakan lalu "dijual" lagi gak usah diberi." Dia tidak ingin sesuatu yang bisa dibagikan dengan cuma2 tp oleh mereka yang mendapat cuma2 malah dijual.
Tentu kekhawatiran teman ini bukan tanpa alasan. Ada sebagian orang yang kalau mendapat maunya cuma2, tapi pada saat berbagi mereka pelit malah memberi harga dari apa yang didapatnya secara cuma2. Mungkin para ahli taurat dan orang farisi yang dikritik Yesus mirip dengan orang-orang tersebut. Mereka mendapat anugerah pengetahuan iman tapi menghalang2i orang lain untuk masuk ke dalamnya. Seakan2 hal itu hanya menjadi previlegi kelompoknya.
Maka marilah kita mengembangkan sikap bermurah hati. Ada yang memang bisa diberi harga (kala kita berdagang) namun banyak pula yang perlu dibagi secara cuma2 demi kebaikan banyak orang. Mereka yang mau berbagi ilmu tidak akan pernah kehabisan menemukan ilmu-ilmu baru.

Kontemplasi
Pejamkan matamu. Ingatlah orang-orang yang telah mengembangkan hidupmu. Kemudian lihatlah berapa orang yang telah kaubantu agar berkembang.

Refleksi
Tulislah pengalamanmu menghantar sesamamu mengembangkan pengetahuannya (juga pengetahuan iman).

Doa
Tuhan semoga aku semakin bermurah hati dalam memberi ruang pada sesamaku untuk berkembang. Amin.

Perutusan
Aku rela berbagi ilmu dan terus belajar mengembangkan kemampuanku

0 comments:

Post a Comment