Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, October 4, 2013

Sabda Hidup, Sabtu, 05 Oktober 2013

Sabda Hidup
Sabtu, 05 Oktober 2013
Raymundus dr Kapua, Albertus Marvelli
Warna Liturgi Hijau

BacaanBar. 4:5-12,27-29; Mzm. 69:33-35,36-37; Luk.10:17-24

Bacaan Injil Luk. 10:17-24
17 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu." 18 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. 19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. 20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga." 21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. 22 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu." 23 Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. 24 Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."

Renungan
Suatu kali ketika anaknya hendak berangkat merantau seorang bapak tampak tegar sekali melepaskan anaknya. Namun setelah sang anak pergi ia segera menelpon saudaranya untuk menjemput anaknya. Ada banyak pesan dia sampaikan pada saudaranya supaya menjaga anaknya dan menitipkan uang saku lewat rekening saudaranya. Ia tidak tega, khawatir bila terjadi sesuatu di tanah rantau.
Yesus kala mengutus para murid memberi pesan untuk tidak membawa bekal. Namun ternyata Yesus membekali mereka, "Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu" (Luk 10:19). Yesus tidak ingin murid-muridNya ada dalam bahaya.
Orang tua, guru dan Tuhan kita tidak pernah membiarkan kita dalam bahaya. Ketika mereka melepas dan mengutus kita mereka tahu kita mampu menjalani perutusan tersebut. Namun sebagai pribadi yang mengasihi, mereka selalu menyiapkan segala sesuatu agar apa yang akan kita lakukan lancar dan aman. Maka marilah kita berani mewartakan kasihNya, karena Tuhan pasti mendampingi dan membekali kita.

Kontemplasi
Bayangkan ketika dirimu akan merantau atau bepergian jauh. Ingatlah apa yang dilakukan orang tua, saudara dan orang-orang yang mengasihimu. Rasakan kepedulian mereka.

Refleksi
Tulislah pengalaman dijagai oleh Tuhan.Doa Tuhan terima kasih atas segala pendampingan dan penjagaanMu selama ini  Amin.

Perutusan
Aku akan tetap percaya pada penjagaan Tuhan atas hidupku.

0 comments:

Post a Comment