Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, November 26, 2013

BERILAH KAMI JUMLAHNYA


Pada saat makan pagi hari ini, Rabu 27 November 2013, Rama Agoeng bertanya kepada Rama Bambang "Njing tanggal 12 pripun acarane?" (Bagaimana acara besok tanggal 12 Desember?). "Nggih, biasa ta. Sing pokok misa" (Ya seperti biasanya. Yang pokok misa) jawab Rama Bambang. "Mas Santosa, tanggal 12 Desember ampun libur, lho. Enten pesta ngge Rama Yadi kalih Rama Harto" (Mas Santosa, besok tanggal 12 Desember jangan ambil libur, lho. Ada pesta untuk Rama Yadi dan Rama Harjaya) kata Rama Agoeng kepada Mas Santosa, pramurukti, yang sendang menyuapi Rama Harto. Mas Santosa menjawab "Yen Domus wonten keperluan kula mboten libur, kok" (Kalau Domus mempunyai hajat saya tidak ambil libur, kok). "Ulang taun ke pinten ta benjang?" (Besok itu ulang tahun ke berapa, ta?) tanya Rama Agoeng yang disambut oleh Rama Bambang "Rama Yadi 35 tahun dan Rama Harjaya 42 tahun." "Niku ulang taun kelairan?" (Apakah itu ulang tahun kelahiran?) Mas Santosa menyampaikan pertanyaan yang disahut Rama Agoeng "Sanes. Ulang taun diangkat dados imam" (Bukan. Itu ulang tahun tahbisan imamat). "Nek ulang taun kelairan ndhak ketok le tuwa" (Kalau ulang tahun lahir nanti ketahuan kalau sudah tua) Rama Bambang berkata yang diteruskan Rama Agoeng "Nek umur, Rama Yadi pun 76 taun" (Kalau umur, Rama Yadi sudah berusia 76 tahun).

"Yang pokok saya harus mengeluarkan uang berapa?" kata Rama Yadi yang memegang uang Komunitas Rama Domus Pacis. Rama Agoeng meneruskan "Nek niku sing ngerti Rama Bambang" (Kalau itu yang tahu adalah Rama Bambang). "Pengeluarane mung ngge konsumsi kok. Lan niku gumantung jumlah sing ajeng rawuh" (Yang pokok adalah pengeluaran untuk konsumsi. Dan ini tergantung jumlah yang akan diundang) Rama Bambang menjelaskan. Sebenarnya jumlah undangan yang sudah jelas berasal dari umat Lingkungan Puren, Kelompok Rela Masak untuk Domus, Keluarga Rama Yadi, Keluarga Rama Harjaya, dan Kelompok Kor. Tetapi tiba-tiba ada 6 orang anak yang berlatih tari di Paroki Pringwulung ingin ikut mengisi acara. Maka Rama Bambang mengatakan "Sing dereng cetha kelompok tari. Munine cah enem. Mesthi kalih sing nglatih. Ning sapa ngerti keluargane dha melu" (Yang belum jelas adalah kelompok tari. Katanya ada 6 orang anak. Pastilah pelatih akan ikut. Tetapi siapa tahu keluarganya juga ikut datang). Ketika menuju kamarnya, Rama Bambang disambut Mas Santosa dengan informasi "Wonten telpon kangge rama" (Ada telepon untuk Rama). Rama Bambang menuju ruang telepon dan dari seberang ada suara "Rama, besok selain tarian ada tambahan satu anak akan menyanyi" yang disahut Rama Bambang "Tetapi nanti semua yang akan datang berapa?" "Wah, anak-anak lain akan ikut menonton." "Keluarganya ikut datang tidak?" "Iya ta, rama?" "Naaah, yang pokok saya minta berapa orang. Kan acaranya pakai makan. Apakah mereka akan disuruh pergi kalau para undangan makan?" Kini koordinator tarilah yang tampaknya agak bingung mencari kepastian karena Rama Bambang berkata "Berapa pun tidak apa. Tapi tolong berilah kami jumlahnya."

1 comments:

riwidwi said...

waduh cilaka mo ..... ternyata tanggal 12 dan 13 saya ada acara validasi soal2 , mudah2an boleh dikerjakandi rumah ....

Post a Comment