Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, August 17, 2014

RAMA HARJAYA


Pada Rabu pagi 13 Agustus 2014 Rama Bambang mendapat telepon dari Suster Lusi dari RS Panti Rapih. Dikabarkan bahwa Rama Harjaya yang sudah 2 minggu opname diperbolehkan pulang ke Domus Pacis. "Apakah Domus sudah dapat menyiapkan tempat untuk Rama Harjaya" tanya Suster yang dijawab oleh Rama Bambang "Sudah disiapkan termasuk kasur udaranya." Pada sekitar jam 11.00 seorang perawat home care RS Panti Rapi, yang biasa datang ke Domus seminggu sekali mengontrol kesehatan para rama penghuni, sambil memeriksa tensi dan gula darah berkata kepada Rama Bambang "Untuk Rama Harjaya kami akan datang dua hari sekali sampai petugas Domus dapat trampil merawat luka-lukanya." Rama Bambang menjelaskan bahwa di Domus ada Mas Fredi seorang pramurukti Panti Rini. "Engko le metu seka Panti Rapih jam pira, ta?" (Nanti keluarnya dari Panti Rapih jam berapa?) tanya Rama Bambang yang dijawab oleh si perawat "Nggih sekitar jam kalih" (Sekitar jam 2 siang).

"Rama Harjaya pun kundur?" (Apakah Rama Harjaya sudah pulang?) tanya Rama Bambang pada sekitar jam 16.00 kepada Mas Fredi yang dijawab "Sampun, rama" (Sudah, rama). Rama Bambang tidak melihat kedatangan Rama Harjaya karena baru saja pergi ke luar Domus sekitar 3 jam. Rama Bambang pun segera menengok Rama Harjaya di kamarnya. Beliau sedang tidur. "Wau pun kula dulang bubur" (Tadi sudah saya suapi bubur) kata Pak Tukiran. Dia juga memberikan kabar bahwa Mas Kus, adik Rama Harjaya, juga ada di Domus tetapi saat itu baru keluar sebentar. "Kala wau Bu Rini nggih tumut methuk" (Tadi Bu Rini, salah satu adik Rama Harjaya yang lain, juga ikut menjemput) kata Pak Tukiran.

0 comments:

Post a Comment