Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, October 20, 2014

MISTERI KELAHIRAN YESUS


Jagongan Iman tahap ketiga Kelompok Imogiri terjadi pada Kamis 16 Oktober 2014. Yang menjadi pembicaraan adalah salah satu pokok Syahadat Katolik tentang Yesus "yang dikandung oleh Roh Kudus dan dilahirkan oleh perawan Maria". Hadir dalam pembicaraan ini 17 ibu dan 7 bapak. Sebagai kelompok yang siap untuk menjadi pewarta iman di tengah masyarakat, soal yang dibicarakan adalah "Hal-hal apa yang sering menjadi pertanyaan bahkan masalah orang-orang beriman lain terhadap pokok iman itu". Dari pembicaraan dalam kelompok muncul 4 macam permasalahan:
  • Mengapa Maria harus mengandung?
  • Bagaimana tanpa suami dapat hamil?
  • Sudah melahirkan mengapa masih perawan?
  • Mengapa sebagai manusia Yesus disebut Putra Allah?
Terhadap pertanyaan-pertanyaan itu Rama Bambang bertanya "Bagaimana Anda sendiri akan menjelaskan sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu?" Dari sini muncul 5 macam penjelasan:
  • Itu adalah kehendak Allah. Padahal yang dari Allah tidak ada yang mustahil.
  • Peranan Maria terjadi karena ketaatannya terhadap amanat ilahi yang disampaikan oleh Malaikat Gabriel walau itu akan membawa risiko.
  • Yang harus diyakinkan adalah bahwa yang dilahirkan oleh Maria adalah Allah.
  • Itu adalah misteri Tuhan sebagai pemenuhan janji-Nya sehingga sudah ditentukan dari semula.
  • Maria itu adalah pilihan Tuhan demi penebusan dan penyelamatan manusia.
Karena kebanyakan soal disinggungkan dengan kemungkinan pertanyaan dari teman dan saudara yang beragama Islam, Rama Bambang berdasakan bacaan-bacaan mengatakan bahwa pengkisahan tentang Siti Maryam dan Isa dalam Al'Quran jauh lebih gaib dibandingkan yang ada dalam Injil. Ternyata ini diiyakan oleh peserta yang pernah mendengarkan ceramah seorang kiai di dalam acara kampung. Ternya bagi warga Islam yang mendalami sungguh agamanya akan meyakini peristiwa lahirnya Isa sebagai kalam Allah dan bukan dari syahwat lelaki. Rama Bambang memberikan masukan bahwa segalanya harus dikembalikan bahwa semua berasal dari inisiatif Allah yang karena kasih-Nya mau menyelamatkan manusia. Semua peristiwa Yesus amat berkaitan dengan misteri penyelamatan atau penebusan ilahi. Maria yang berkata "Aku ini hamba Tuhan jadilah padaku menurut perkataanmu" kepada Malaikat Gabriel membuatnya mendapatkan tempat khusus sehingga menjadi Ibu Tuhan. Dia dalam tradisi Katolik sungguh diyakini hidup tanpa noda sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Suci Islam. Di sini Rama Bambang mengetengahkan Katekismus Gereja Katolik 456, 457, 458:

456   Kita menjawab, dengan mengakui bersama Syahadat Nisea Konstantinopel: "Ia turun dari surga untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita, menjadi daging oleh Roh Kudus dari Perawan Maria dan menjadi manusia".
457   Sabda menjadi manusia, untuk mendamaikan kita dengan Allah dan dengan demikian menyelamatkan kita: Allah "telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa dosa kita" (1 Yoh 4:10). Kita tahu bahwa "Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juru Selamat dunia" (1 Yoh 4:14), bahwa "Ia telah menyatakan Diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa" (1 Yoh 3:5):
"Kodrat kita yang sakit membutuhkan dokter; manusia yang jatuh membutuhkan orang yang mengangkatnya kembali; yang kehilangan kehidupan membutuhkan seorang yang memberi hidup; yang kehilangan hubungan dengan yang baik membutuhkan seorang yang membawanya kembali kepada yang baik; yang tinggal dalam kegelapan merindukan kedatangan sinar; yang tertawan merindukan seorang penyelamat, yang terbelenggu seorang pelepas, yang tertekan di bawah kuk perhambaan memerlukan seorang pembebas. Bukankah itu hat hal yang cukup berarti dan penting untuk menggerakkan Allah, sehingga Ia turun bagaikan seorang dokter yang mengunjungi kodrat manusiawi, setelah umat manusia terjerat dalam situasi yang sangat menyedihkan dan memprihatinkan" (Gregorius dari Nisa or.catech. 14).
458   Sabda sudah menjadi manusia, supaya dengan demikian kita mengenal cinta Allah: "Kasih Allah dinyatakan di tengah tengah kita yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya" (1 Yoh 4:9). "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yoh 3:16).

0 comments:

Post a Comment