Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, November 25, 2014

Lamunan Pekan Biasa XXXIV

Rabu, 26 November 2014

Lukas 21:12-19

21:12 Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku.
21:13 Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi.
21:14 Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu.
21:15 Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.
21:16 Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh
21:17 dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku.
21:18 Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang.
21:19 Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, karena orang pada umumnya merindukan ketentraman, maka segala ancaman dan konflik dipandang sebagai keburukan. Ancaman dan konflik dianggap mengganggu kehidupan.
  • Tampaknya, berhadapan dengan berbagai ancaman dan konflik orang dapat berjuang untuk menunjukkan diri sebagai baik dan benar. Dia dapat menyusun berbagai argumen untuk menghadapinya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa segala ancaman dan konflik sejatinya adalah kesempatan bagi orang untuk menjalani jati diri hidupnya yang harus selalu mengalir dari kedalaman hatinya sehingga orang justru harus hadir dari dalam keheningannya dan bukan dari reka nalarnya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang cukup bertahan untuk melandaskan diri pada aura kedalaman batinnya.
Ah, bagaimanapun konflik itu merusak hidup.

0 comments:

Post a Comment