Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, May 17, 2015

PD EKUMENE SALA


Ini terjadi pada hari Selasa tanggal 5 Mei 2015. Bu Nanik dari Sala bilang bahwa hari itu akan berkunjung ke Domus Pacis dalam rombongan 32 orang. Mereka akan datang pada makan siang dan kemudian minta untuk ibadat singkat bersama. Ini adalah rombongan Persekutuan Doa. Untuk makan siang Bu Nanik minta Rama Bambang yang mengurus. Rama Bambang minta Bu Tatik Santo dari Ambarrukmo untuk mengurus konsumsi. Pada jam 11.00 Bu Tatik ditemani oleh Bu Sri sudah datang dan menyiapkan sajian makan siang. Dua ibu ini sesudah selesai dengan persiapannya duduk-duduk menunggu rombongan tamu.

"Sampai mana? Makan siang sudah tersedia." Rama Bambang menulis SMS ke Bu Nanik ketika para rama Domus sudah selesai makan siang ketika jam hampir menunjukkan angka 12.30. Para tamu yang sedianya datang pada jam 12.00 datang dan makan siang bersama para rama. Jam 12.00 adalah saat para rama Domus kumpul makan siang. Pada jam 12.55 datang jawaban SMS dari Bu Nanik "Novisiat ni menuju tempat rama". Dan ternyata rombongan datang pada hampir jam 13.30. Mereka langsung makan siang. Kemudian Rama Yadi, Rama Hantoro, Rama Harto dan Rama Bambang siap ke acara pertemuan persaudaraan dengan ibu-ibu yang berjumlah 35 orang. Rama Bambang tidak bertanya mengapa tidak jadi ibadat singkat. Ternyata ini adalah rombongan Persekutuan Doa Ekomene yang terdiri dari beberapa Gereja. Suasana pertemuan omong-omong terasa menyenangkan. Paling tidak bagi Rama Bambang pertemuan ini membuat ibu-ibu dari Gereja-gereja lain mengenal tentang hidup membiara dan imamat dalam Gereja Katolik. Sebelum ke Domus Pacis mereka mengunjungi para suster tua CB di Komunitas Santa Ana diteruskan ke Novisiat dan Postulan CB termasuk melihat pembuatan hosti. Dari salah satu ibu jemaat Gereja Kristen Jawa muncul pertanyaan kepada rama Domus "Apakah yang tinggal di Domus Pacis harus berasal dari Yogya atau dapat pula yang berasal dari luar Yogya?" Dari sini kemudian muncul penjelasan tentang imam praja/diosesan dan hidup membiara.

0 comments:

Post a Comment