Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, November 2, 2017

Lamunan Pekan Biasa XXX

Jumat, 3 November 2017

Lukas 14:1-6

14:1. Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.
14:2 Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya.
14:3 Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, kata-Nya: "Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?"
14:4 Mereka itu diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi.
14:5 Kemudian Ia berkata kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?"
14:6 Mereka tidak sanggup membantah-Nya.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, pada umumnya orang tidak menyukai kejahatan. Orang pun dalam salah satu doa juga berkata “bebaskanlah kami dari yang jahat”.
  • Tampaknya, pada umumnya orang disebut jahat karena perbuatan yang disengaja untuk mencelakakan orang lain. Agama dan tata hukum negara amat melawan kejahatan, yaitu tindakan yang merusak kebaikan umum.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, seburuk apapun perbuatan seseorang mengakibatkan susah derita bagi orang lain, hal itu belum begitu saja dapat dinilai sebagai kejahatan karena sejatinya kejahatan merupakan sikap hati yang selalu mencari-cari dengan mencermati tindakan-tindakan orang yang tak disukai sehingga memiliki alasan untuk menyalahkan dan menjatuhkannya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan berjuang membiasakan diri untuk hidup bukan berlandaskan sikap suka atau tidak suka.
Ah, bagaimanapun juga musuh adalah musuh, maka harus dimusnahkan.

0 comments:

Post a Comment