Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, November 15, 2017

Wanita Katolik RI Purbowardayan


Karena berkali-kali ibu yang membuka pertemuan mengucapkan kata "Katolik", Rm. Bambang dalam hati berkeputusan untuk merenungkan tema kekatolikan. Apalagi yang datang adalah para anggota organisasi massa Katolik yang bernama Wanita Katolik RI. Rm. Bambang melempar pertanyaan "Kalau mendengar kata Katolik, apa yang muncul dari pikiran Anda?" Dari para peserta, yang katanya berjumlah 75 orang tetapi snak 82 paket masih kurang, muncul tiga pokok pemikiran: 1) Katolik itu umum karena siapa saja bisa ikut dan tidak dibeda-bedakan; 2) Katolik itu kelompok orang-orang yang percaya kepada Kristus di bawah kepemimpinan Paus; 3) Katolik itu salah satu agama di Indonesia. Dari tiga pokok ini Rm. Bambang mengetengahkan ulasan hingga jam 11.15. Sesudah itu Rm. Bambang langsung memimpin misa.

Itu adalah peristiwa di Domus Pacis pada Minggu 12 November 2017. Pada hari itu rombongan Wanita Katolik RI dari Paroki Purbowardaya datang pada hampir jam 09.30. Bu Rini bersama Mas Handoko dan Mas Abas langsung mempersilahkan mereka untuk minum dan menikmati snak. Pagi itu Mas Handoko sudah menyiapkan sound system dan kemudian membantu Mas Abas menata tambahan kursi di dalam kapel. Bu Rini juga sudah datang pada jam 08.00 dengan membawa snak. Para tamu Domus ini datang untuk minta pendampingan rekoleksi yang ditutup dengan misa. Ketika bagian rekoleksi selesai dan misa akan mulai, Mas Handoko masuk kapel dan menghampiri Rm. Bambang. Dia memberi bisikan kata-kata "Mangke le homili rada didawakken. Dhahare mboten prasmanan. Ajeng ditaningi teng piring-piring. Sing teka ngluwihi pesenan" (Mohon homili agak diperpanjang. Makan tidak akan secara prasmanan. Akan ditata dalam piring-piring. Yang datang melebihi jumlah pesanan). Dari dalam kapel Rm. Bambang melihat Mbak Tatik, yang bertanggung jawab penyediaan nasi dan lauk pauknya, telah datang bersama Bu Sri dan Budini, anggota relawati Domus. Yang jelas para tamu hari itu tampak senang sekali sehingga ketika membeli Kalender Domus Pacis 2018 menghadirkan jumlah uang melebihi seharusnya harga jual. Mereka berdana lewat Kalender Domus.

0 comments:

Post a Comment