Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, July 13, 2018

Percikan Nas Sabtu, 14 Juli 2018

Kamillus dr Lellis, Fansiskus Solanus
warna liturgi Hijau

Sabtu, 14 Juli 2018

Bacaan-bacaan:
Yes. 6:1-8; Mzm. 93:1ab,1c-2,5; Mat. 10:24-33. BcO Ams. 31:10-31.
Nas Injil:
24 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. 25 Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. 26 Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. 27 Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. 28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. 29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. 30 Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. 31 Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. 32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. 33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.”
Percikan Nas:
Bacaan Injil hari ini memuat banyak sekali pesan. Mana yang menarik bagi anda? Saya tertarik dengan ayat ini, “Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit” (Mat 10:31).
Dalam hidup seringkali muncul perasaan tidak berharga. Perasaan tersebut menguat kala mengalami banyak kesalahan dalam melakukan sesuatu. Amarah pimpinan, teman-teman dan sahabat semakin membuat rasa tak berharga meningkat. Seakan-akan jadi orang terbodoh dan tidak berarti sama sekali. Semakin kuat perasaan tersebut semakin banyak kesalahan yang kita buat. Rasa perasaan lalu mengatakan pada diri bahwa semua orang ikut menyalahkan.
Tuhan mengingatkan kita bahwa kita adalah mahkluk ciptaan-Nya yang berharga. Kita tidak perlu takut pada hidup ini. Burung pipit pun dijamin Tuhan apalagi manusia puncak penciptaan-Nya. Kesadaran diri sebagai mahkluk yang berharga akan membantu kita dalam menjalani hidup dan memperkembangkannya. Kesadaran diri sebagai pribadi yang berharga menolong kita untuk segera bangkit kala terpuruk. Maka rasanya kita perlu menanamkan di dalam diri bahwa Tuhan menciptakan kita sebagai mahkluk yang berharga. Semua berarti bagi Tuhan.
Doa:
Tuhan sabda-Mu menegakkan langkah kakiku. Kala aku lagi berada dalam situasi terpuruk Engkau menegaskan bahwa aku berharga di mata-Mu. Semoga aku bisa menjadi duta bagi-Mu. Engkaulah kekuatanku. Amin.
Semua berarti bagi Tuhan. (goeng).

0 comments:

Post a Comment