tag:blogger.com,1999:blog-62439801282181562072024-03-13T13:10:57.153-07:00Domus PacisDomus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.comBlogger8302125tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-21756841601484216932021-02-05T00:54:00.001-08:002021-02-05T00:54:19.687-08:00Santo Alfonsus Maria Fusco<p style="text-align: right;"><span style="font-family: times; font-size: x-small;"><i>diambil dari katakombe.org/para-kudus <span style="background-color: white;">Diterbitkan: </span>17 Januari 2018 <span style="background-color: white;">Diperbaharui: </span>11 Februari 2019 <span style="background-color: white;">Hits: </span><span style="background-color: white;">2968</span></i></span></p><ul style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; padding: 10px;"><li class="element element-text first" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Perayaan</div>06 Februari</li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Lahir</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">23 Maret 1839</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kota asal</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Salerno, Campagnia, Italia Selatan</span></li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Wafat</div><wafat style="border: none; box-sizing: border-box; clear: none;"></wafat></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">6 February 1910<br style="box-sizing: border-box;" />Sebab alamiah</li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Venerasi</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">12 February 1976 oleh Paus Paulus VI (decree of heroic virtues)</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Beatifikasi</div>7 Oktober 2001 oleh Paus Yohanes Paulus II</li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kanonisasi</div><span style="box-sizing: border-box; clear: none; display: block;"></span></li> <li class="element element-text last" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">16 Oktober 2016 oleh Paus Fransiskus</li></ul><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-dxlMQHXtZfw/YBuiPavJrNI/AAAAAAAAggk/dRbX_quq3M0eNgTAkxOoeaAwcejomruhACLcBGAsYHQ/s194/Santo%2BAlfonsus%2BMaria%2BFusco.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="123" data-original-width="194" height="197" src="https://1.bp.blogspot.com/-dxlMQHXtZfw/YBuiPavJrNI/AAAAAAAAggk/dRbX_quq3M0eNgTAkxOoeaAwcejomruhACLcBGAsYHQ/w310-h197/Santo%2BAlfonsus%2BMaria%2BFusco.jpg" width="310" /></a></div>Santo Alfonso Maria Fusco berasal dari kota kecil Angri, di Salerno, Campagnia, Italia Selatan. Kedua orang tuanya, <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Aniello Fusco</span> dan <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Josephine Schiavone</span>, adalah petani sederhana yang hidup dalam tradisi Katolik yang kuat.<p></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Pasangan ini telah menikah selama tiga tahun namun belum juga memiliki keturunan. Karena itu pada tahun 1838 mereka memutuskan untuk berziarah ke Basilika Santo Alfonsus de Lugiori di kota Pagani, tempat relikwi <a href="https://katakombe.org/para-kudus/item/alfonsus-maria-de-liguori.html" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Santo Alfonsus Maria de Lugiori</a> disemayamkan. Setelah selesai berdoa dengan perantaraan Santo Alfonsus Liguori (saat itu masih bergelar Beato), seorang biarawan Redemptoris bernama <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Francesco Saverio Pecorelli,C.Ss.R</span> mendekati pasangan peziarah ini dan berpesan: “Kalian akan memiliki seorang putra, kalian akan menamakannya Alfonsus. Ia akan menjadi seorang imam dan akan menjalani hidup seperti Beato Alfonsus”. Dan begitulah yang terjadi. Pada tanggal 23 Maret 1839 putra sulung mereka lahir dan dibabtis dengan nama <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Alfonsus Maria Fusco</span>. Setelah itu pasangan petani saleh ini juga diberkati dengan kelahiran empat orang buah hati.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Alfonsus kecil dikenal sebagai pribadi yang lembut, menyenangkan, suka berdoa dan ringan tangan membantu orang-orang miskin. Di usia tujuh tahun ia mendapat dispensasi khusus untuk menerima Komuni pertama atas rekomendasi para katekis dan pastor paroki. Ketika berusia sebelas tahun ia mengungkapkan keinginannya untuk menjadi seorang imam. Pada tanggal 5 November 1850 Alfonsus masuk Seminari Nocera dei Pagani. Selama 13 tahun ia belajar dengan tekun dan ditahbiskan menjadi imam oleh <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Uskup.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Uskup</a> Agung Salerno, Mgr.Anthony Salomone, pada tanggal 29 Mei 1863.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Pater Alfonsus segera dikenal akan semangat kerasulannya, kedisiplinannya dalam pelayanan liturgi dan ketekunannya memberikan pelayanan sakramen bagi umat, terutama sakramen tobat. Ia mengabdikan dirinya dengan sungguh-sungguh dan umat akan selalu mengenang gaya khotbahnya yang sederhana dan tajam. </p><div class="item-text" style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; height: auto;"><div class="element element-textarea first last" style="box-sizing: border-box; height: auto;"><p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Dalam kesehariannya, ia hanyalah seorang imam yang penuh semangat pelayanan, namun Alfonsus selalu membawa sebuah mimpi didalam hatinya. Pada suatu malam di tahun terakhirnya sebagai siswa seminari, ia bermimpi melihat Tuhan Yesus yang memintanya untuk mendirikan sebuah Institusi Susteran dan Panti Asuhan untuk anak-anak terlantar ketika ia telah menjadi seorang imam.</p><p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Pertemuannya dengan Maddalena Caputo, seorang calon postulan yang berkemauan keras, mendorong Alfonso untuk segera mewujudkan impiannya. Pada tanggal 25 September 1878, Maddalena Caputo membawa tiga wanita muda yang juga ingin menjalani hidup religius. Mereka menyatakan keinginan untuk mengabdikan diri kepada Tuhan dan menjalani kehidupan yang kudus, berkaul kemiskinan, serta mengabdi pada karya cinta kasih khususnya merawat para yatim piatu dan anak-anak terlantar. Inilah awal berdirinya <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Susteran</span><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"> Santo Yohanes Pembabtis</span> atau yang juga dikenal sebagai para <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Suster Baptistine.</span></p><p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Benih yang telah jatuh ke dalam hati keempat wanita yang murah hati ini lalu bertumbuh pesat. Tuhan memberkati benih-benih ini hingga menghasilkan buah berlimpah. Dalam waktu singkat para postulan baru dan anak-anak yatim-piatu mulai berdatangan.</p><p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Pater Alfonsus menuntun perkembangan Institusi ini dengan bijaksana. Dia menunjukkan kelembutan bagai seorang ayah bagi semua penghuni biara dan panti asuhan, khususnya bagi para yatim-piatu. Semakin hari, semakin banyak para yatim-piatu dan anak-anak terlantar yang berdatangan ke rumah penampungan suster Baptistine. Hingga suatu saat, para suster khawatir akan persediaan makanan bagi para penghuni Panti Asuhan yang sudah menipis. Alfonso menenangkan mereka dan berkata: "Jangan khawatir, saya akan menghadap Yesus sekarang dan Dialah yang akan mencemaskan kita!". Jawaban Yesus datang seketika. Di hari itu juga kereta kuda seorang donatur tiba di rumah biara dan membawa bahan makanan dalam jumlah besar.</p><p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Pater Alfonsus tidak meninggalkan banyak tulisan. Dia lebih banyak bersaksi melalui cara hidupnya yang kudus. Orang-orang yang mengenalnya menyatakan bahwa ia adalah seorang imam yang hidup sangat sederhana. Ia memiliki rasa cinta yang meluap-luap pada Sakramen Ekaristi dan Devosi yang mendalam pada Sengsara Yesus di salib dan Bunda Maria berduka-cita. Kepada para suster Baptistine ia sering berpesan: <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">"Marilah kita menjadi orang-orang kudus, mengikuti Yesus dengan saksama</span><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">. …. J</span><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">ika kita </span><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">hidup dalam kemiskinan, dalam kesucian dan dalam ketaatan, kita </span><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">akan bersinar seperti bintang di langit"</span>.</p><div class="google-auto-placed ap_container" style="box-sizing: border-box; clear: both; height: auto; text-align: center; width: 765px;"><ins class="adsbygoogle adsbygoogle-noablate" data-ad-client="ca-pub-1127728372904349" data-ad-format="auto" data-adsbygoogle-status="done" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; display: block; height: 0px; margin: auto;"><ins aria-label="Advertisement" id="aswift_2_expand" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: inline-table; height: 0px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 765px;" tabindex="0" title="Advertisement"><ins id="aswift_2_anchor" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: block; height: 0px; margin: 0px; opacity: 0; overflow: hidden; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 765px;"><iframe allowfullscreen="true" allowtransparency="true" data-google-container-id="a!2" data-google-query-id="CKf_27TVz-4CFXUF-QAdwV8Chw" data-load-complete="true" frameborder="0" height="280" hspace="0" id="aswift_2" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_2" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" scrolling="no" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?guci=2.2.0.0.2.2.0.0&client=ca-pub-1127728372904349&output=html&h=280&adk=4123592387&adf=899529222&pi=t.aa~a.398006329~i.17~rp.4&w=765&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1612422363&num_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=5046870528&psa=1&ad_type=text_image&format=765x280&url=https%3A%2F%2Fkatakombe.org%2Fpara-kudus%2Ffebruari%2Falfonsus-maria-fusco.html&flash=0&fwr=0&pra=3&rh=192&rw=765&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&adsid=ChAIgLDpgAYQuKKRpsCE4IBlEkwAZE-YL_KaVYO-3Vv11hl9HsYYChPOff84a8plc8FC9V6jY2k1FCfShv4SKp4SsGxCxLx9SmW3Xf2_qmEk7nUfa1M_Ne2GLmosOOga&dt=1612422340143&bpp=8&bdt=4873&idt=-M&shv=r20210202&cbv=r20190131&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID%3D3335cdcbb0bf7a07-229e188cc3c5006a%3AT%3D1611170274%3ART%3D1611170274%3AS%3DALNI_MZR0KoVJ-t5ucgbfjVzA2OJ0BG_6Q&prev_fmts=0x0%2C765x280&nras=3&correlator=3840944703330&frm=20&pv=1&ga_vid=619601136.1611170274&ga_sid=1612422337&ga_hid=81492319&ga_fc=0&u_tz=420&u_his=6&u_java=0&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_nplug=3&u_nmime=4&adx=150&ady=2696&biw=1349&bih=625&scr_x=0&scr_y=895&eid=182984000%2C182984200%2C21066922%2C21068769%2C21068893&oid=3&pvsid=4178840025146246&pem=234&ref=https%3A%2F%2Fkatakombe.org%2Fpara-kudus%2Ffebruari.html&rx=0&eae=0&fc=1408&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C1366%2C0%2C1366%2C728%2C1366%2C625&vis=1&rsz=%7C%7Cs%7C&abl=NS&fu=8320&bc=31&jar=2021-02-04-07&ifi=2&uci=a!2&btvi=2&fsb=1&xpc=HT11p7QYe8&p=https%3A//katakombe.org&dtd=110" style="border-style: initial; border-width: 0px; box-sizing: border-box; height: 280px; left: 0px; max-width: 100%; position: absolute; top: 0px; width: 765px;" vspace="0" width="765"></iframe></ins></ins></ins></div><p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Pada masa dimana pendidikan adalah hak istimewa bagi segelintir orang, Alfonso telah berjuang memberikan pendidikan yang baik bagi para yatim-piatu dan anak-anak terlantar. Ia berharap dengan memperoleh pendidikan, mereka dapat menjalani hidup yang lebih baik di kemudian hari.</p><p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Konggregasi Suster Baptistine terus berkembang. Dalam waktu singkat jumlah para suster dan anak yatim terus bertambah. Hal ini mendesak pater Alfonso untuk membuka beberapa biara dan panti asuhan baru; awalnya di wilayah Campania, lalu menyebar ke seluruh wilayah Italia.</p><p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Pada malam hari tanggal 5 Februari 1910, pater Alfonsus jatuh sakit. Keesokan harinya ia minta diberikan sakramen pengurapan orang sakit, lalu dengan suara gemetar, ia berdoa : "Tuhan, terima kasih, saya telah menjadi pelayan-Mu yang tidak berguna". Kemudian ia berpaling kepada para suster yang tengah menangis di sekeliling pembaringannya: "Dari surga aku tidak akan melupakan kalian, aku akan selalu berdoa untuk kalian". Dan hamba Tuhan ini menutup matanya untuk selama-lamanya.</p><p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Berita kematiannya menyebar dengan cepat. Umat mengabarkan berita kematiannya dengan berseru: "Bapa kaum miskin itu telah meninggal!!, Orang kudus itu telah meninggal!".</p><p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Hidupnya sebagai saksi Kristus telah menjadi inspirasi dan anugerah, terutama bagi kaum miskin dan suster-suster Baptistine yang kini telah menyebar dan berkarya di empat benua. Pada tanggal 7 Oktober 2001, Alfonsus di beatifikasi oleh <a href="https://katakombe.org/para-kudus/item/yohanes-paulus-ii.html" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Paus Yohanes Paulus II</a>. Dalam Misa beatifikasinya paus menyatakan bahwa <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Beato Alfonsus Maria Fusco</span> adalah teladan bagi para imam, model bagi para pendidik, dan pelindung bagi kaum miskin. Selanjutnya pada tanggal 16 Oktober 2016 ia dikanonisasi oleh <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Paus.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Paus</a> Fransiskus di Basilika Santo Petrus Roma.</p></div></div>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-21254983935468887172021-02-05T00:53:00.001-08:002021-02-05T00:53:43.160-08:00Santa Koleta<p style="text-align: right;"><span style="font-family: times; font-size: x-small;"><i>diambil dari katakombe.org/para-kudus <span style="background-color: white;">Diterbitkan: </span>27 Juli 2013 <span style="background-color: white;">Diperbaharui: </span>04 Februari 2020 <span style="background-color: white;">Hits: </span><span style="background-color: white;">9382</span></i></span></p><ul style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; padding: 10px;"><li class="element element-text first" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Perayaan</div>06 Maret (Roman Martyrology)<br style="box-sizing: border-box;" />07 Februari (Fransiskan dan Kapusin)</li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Lahir</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">13 January 1381</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kota asal</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Picardy Perancis</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Wilayah karya</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Ghent, Flander</span></li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Wafat</div><wafat style="border: none; box-sizing: border-box; clear: none;"></wafat></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">6 Maret 1447 di Ghent, Belgia | Oleh sebab alamiah<br style="box-sizing: border-box;" />Disemayamkan di Monastère Sainte-Claire, Poligny, Perancis</li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Beatifikasi</div>Tahun 1604 oleh paus Klemens VIII</li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kanonisasi</div><span style="box-sizing: border-box; clear: none; display: block;"></span></li> <li class="element element-text last" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">2 Mei 1807 oleh Paus Pius VII</li></ul><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-vjOP5WaMSqM/YBxMJNTMdvI/AAAAAAAAgg0/im6-LUEhoNIThVW_hP9V1DB-0AQujZmoACLcBGAsYHQ/s100/Santa%2BColeta.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="100" data-original-width="76" height="295" src="https://1.bp.blogspot.com/-vjOP5WaMSqM/YBxMJNTMdvI/AAAAAAAAgg0/im6-LUEhoNIThVW_hP9V1DB-0AQujZmoACLcBGAsYHQ/w224-h295/Santa%2BColeta.jpg" width="224" /></a></div>Santa Koleta dilahirkan pada tahun 1381 dan diberi nama Nikoleta untuk menghormati St. Nikolaus dari Myra. Orangtuanya yang penuh kasih sayang memanggilnya Koleta sejak ia masih bayi. Ayah Koleta adalah seorang tukang kayu di sebuah biara di Picardy. Ia seorang gadis yang pendiam dan rajin bekerja. Ia memberikan banyak bantuan kepada ibunya dalam melakukan pekerjaan rumah tangga. Orangtuanya memperhatikan bahwa puteri mereka senang berdoa, ia juga seorang yang peka serta penuh belas kasihan.<p></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Ketika Koleta berusia tujuhbelas tahun, kedua orangtuanya meninggal dunia. Gadis itu kemudian diserahkan di bawah asuhan pemimpin biara di mana ayahnya dulu bekerja. Koleta meminta dan mendapatkan sebuah gubug kecil yang dibangun di samping gereja biara. Koleta tinggal di sana. Ia menghabiskan waktunya dengan berdoa dan melakukan silih bagi Gereja Kristus. Semakin lama semakin banyak orang mengetahui perihal gadis kudus ini. Mereka datang kepadanya untuk meminta nasehatnya dalam masalah-masalah penting. Mereka tahu bahwa Koleta seorang yang bijaksana oleh sebab hidupnya dekat dengan Tuhan. Koleta menerima semua orang dengan kelemahlembutan. Di akhir kunjungan, ia akan berdoa agar para tamunya menemukan kedamaian hati.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Koleta adalah anggota Ordo Ketiga St. Fransiskus. Ia tahu bahwa ordo religius bagi para wanita yang mengikuti cara hidup St. Fransiskus adalah Ordo Santa Klara. Ordo tersebut diberi nama sesuai dengan pendiri ordo mereka, St. Klara, yang adalah pengikut St. Fransiskus. Pada masa Koleta hidup, Ordo Santa Klara perlu kembali ke tujuan awal ordo mereka. St. Fransiskus dari Asisi menampakkan diri kepada Koleta serta memintanya untuk mengadakan pembaharuan dalam Ordo St. Klara. Tentu saja Koleta amat terkejut dan takut oleh sebab tugas yang demikian berat itu. Tetapi, ia percaya akan belas kasih Tuhan. Koleta pergi mengunjungi biara-biara St. Klara. Ia membantu para biarawati Klaris untuk hidup lebih sederhana dan meluangkan lebih banyak waktu untuk berdoa. Ordo St. Klara memperoleh semangat dari cara hidup St. Koleta.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">St. Koleta memiliki devosi yang mendalam kepada Yesus dalam Ekaristi. Ia juga seringkali mengadakan waktu untuk merenungkan sengsara serta wafat Kristus. Ia amat mencintai Yesus dan panggilan religiusnya. Ia juga tahu dengan pasti kapan dan di mana ia akan meninggal. Ia wafat di salah satu biaranya di Ghent, Flanders, pada tahun 1447 dalam usia enampuluh tujuh tahun.</p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-33851029841291217232021-02-05T00:52:00.001-08:002021-02-05T00:52:34.441-08:00Lamunan Peringatan Wajib<p><span style="font-size: 12pt;">Santo Paulus
Miki, Imam dan kawan-kawan Martir</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><span style="font-size: 12pt;">Sabtu, 6
Februari 2021</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Markus 6:30-34</span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-4zOldOwOyZ4/YBxI9jQF5MI/AAAAAAAAggs/Bcf5odZioKIdn59Aiwb6CxDNBEcUaxO0wCLcBGAsYHQ/s653/Santo%2BPaulus%2BMiki%2B1.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="653" data-original-width="400" height="435" src="https://1.bp.blogspot.com/-4zOldOwOyZ4/YBxI9jQF5MI/AAAAAAAAggs/Bcf5odZioKIdn59Aiwb6CxDNBEcUaxO0wCLcBGAsYHQ/w267-h435/Santo%2BPaulus%2BMiki%2B1.jpg" width="267" /></a></i></div><i style="mso-bidi-font-style: normal;">30.
Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan
kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. </i><i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">31 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang
sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang
begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka
tidak sempat. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">32
Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang
sunyi. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">33
Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui
tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua
kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat
sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan
kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu
mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.</span></i><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Butir-butir Permenungan<o:p></o:p></span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"></p><ul style="text-align: left;"><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tampaknya, ada gambaran bahwa pekerja yang baik akan
ditandai dengan sikap selalu sibuk mengerjakan sesuatu. Dia seperti tidak
mengenal lelah.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tampaknya, ada gambaran bahwa pekerja yang baik akan
banyak dimaui oleh banyak orang. Dia seperti tak kenal waktu untuk melayani
orang lain.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa
bergaul intim dengan kedalaman batin, sesibuk apapun orang bekerja melayani
banyak orang lain, dia akan mencari saat istirahat jaga jiwa ceria. Dalam yang
ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang dalam kepadatan kerja
apapun akan menyempatkan diri untuk beristirahat sekalipun hanya sesaat karena
yakin bahwa saat istirahat adalah saat menyadari dan mensyukuri rahmat.</span></span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Ah, kalau banyak order dan pakai istirahat, itu dapat
melepas kesempatan meraup banyak uang.</span></b></span></p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-39677464265121704982021-02-05T00:51:00.002-08:002021-02-05T00:51:57.778-08:00Minggu Biasa V/B – 7 Feb 21 (Mrk 1:29-39 & 1Kor 9:16-19.22-23)<p style="text-align: right;"><span style="font-family: times; font-size: x-small;"><i> diambil dari https://unio-indonesia.org/2021/02/05; ilustrasi dari koleksi Blog Domus</i></span></p><p><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;"><b></b></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://1.bp.blogspot.com/-nOyHcsnJbjw/YBzqaJpwfpI/AAAAAAAAgg8/dswBMO1mXqEiwldVaj_Gu5wppPsFesbsQCLcBGAsYHQ/s281/Yesus%2Bdan%2BMertua%2BSimon.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="281" data-original-width="224" height="609" src="https://1.bp.blogspot.com/-nOyHcsnJbjw/YBzqaJpwfpI/AAAAAAAAgg8/dswBMO1mXqEiwldVaj_Gu5wppPsFesbsQCLcBGAsYHQ/w485-h609/Yesus%2Bdan%2BMertua%2BSimon.jpg" width="485" /></a></b></div><b><br />BERITA YANG BIKIN LEGA</b><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;"><br /></span><p></p><p><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">Mrk 1:29-39 mengisahkan kegiatan Yesus sehabis mengajar dan mengeluarkan roh dari diri orang yang kerasukan pada pagi hari yang sama (Mrk 1:21-28). Sore hari itu, di rumah Simon dan Andreas, ia menyembuhkan ibu mertua Simon yang menderita demam. Petang harinya, ia sibuk menyembuhkan orang-orang lain dari penyakit dan kerasukan setan. Keesokan harinya, pagi-pagi buta, ia pergi berdoa di tempat terpencil. Ketika Simon dkk. menemukannya dan mengatakan bahwa banyak orang mencarinya, Yesus malah mengajak mereka pergi ke kota-kota di sekitarnya untuk “mewartakan Injil” – maksudnya membawakan berita yang bakal membuat orang merasa lega. Untuk itulah ia datang, kata Yesus sendiri.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">Markus sengaja menaruh kegiatan Yesus dalam kerangka siang hari, sore, petang, dan pagi hari esoknya. (Kerangka ini diikuti dalam Luk 4:31-44; Matius tidak memakainya.) Irama kehidupan itu mengikuti irama alam, khususnya matahari. Dalam masyarakat dulu, kegiatan mencari nafkah selesai pada saat matahari terbenam. Setelah itu, di lingkungan orang Yahudi saleh, waktu petang dan malam dipakai untuk mendalami Taurat, membaca kehidupan lewat teks-teks sakral. Pada hari Sabat, pendalaman Taurat seperti ini dijalankan sepanjang hari. Kita catat, Markus menampilkan kegiatan Yesus kali ini pada hari Sabat: pagi mulai mengajar di sinagoga menerangkan Taurat. Dan terang Taurat yang dibawakannya itu menyingkirkan roh jahat yang merasuki orang yang waktu itu ada di sana (Mrk 1:21-28). Markus hendak menunjukkan bahwa penyembuhan yang dilakukan Yesus itu terjadi dalam rangka pendalaman Sabda bagi orang banyak. Yesus bukan orang yang mau melawan lembaga kekudusan Sabat. Ia malah membuat hari itu semakin luhur! Kita perhatikan bahwa Yesus juga tidak mengangkat bangun ibu mertua Simon. Ia memegang tangannya dan itu cukup untuk membuat demamnya lenyap.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;"><b>RASANYA…GRENG!</b></span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">TANYA: Bu, tolong ceritakan sendiri pengalaman sore itu.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">JAWAB: Kan sudah ditulis oleh Mark, juga diceritakan kembali Matt dan Luc.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">TANYA: Bagaimana keadaan ibu waktu itu?</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">JAWAB: Demam. Sudah beberapa hari terbaring. Siap mati. Eh, tahu-tahu ada orang yang memegang tangan saya!</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">TANYA: Menurut Mark (Mrk 1:31), sambil memegang tangan ibu, Yesus “membangunkan” ibu dan saat itu juga demam hilang. Apa beliau menyuruh bangun, atau malah mengangkat dan mendudukkan? Soalnya, Matt (Mat 8:15) dan Luc (Luk 4:39) tidak mengatakan Yesus membangunkan. Mereka bilang ibu “bangun”, itu saja.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">JAWAB: Kok aneh-aneh tanyanya! Sang Guru dari Nazaret yang didatangkan menantu saya itu hanya memegangi tangan saya. Wah, nak, rasanya… greng! Ada kekuatan yang masuk mengusir demam itu keluar. Luc tentunya juga tahu meski ia tidak ikut mengatakan Yesus memegangi tangan saya.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">TANYA [rada geli]: Omong-omong, “greng” yang ibu sebut tadi apa sih?</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">JAWAB: Eh, nganggap nenek bikin-bikin! Ndak ingat cerita Mrk 5:30? Yesus merasa ada tenaga keluar dari dirinya – “greng” tadi – ketika ujung jubahnya dipegang oleh perempuan yang menderita pendarahan kronik 12 tahun? Lihat Luk 8:46 sekalian dah!</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">TANYA: Tanpa mengguncang-guncang badan ibu? Jadi yang disebut Matt dan Luc itu ya benar. Demam lantas pergi dan ibu bangun sendiri.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">JAWAB: Benar!</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">TANYA [kepada seorang ahli tafsir]: Yesus tidak mengangkat ibu itu dari posisi tidur. Tapi kok Mark memakai ungkapan “membangunkan”? Matt dan Luc tidak menyebutnya. Perkara kata, tapi bikin penasaran nih.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">AHLI: Dalam kisah-kisah penyembuhan waktu itu, ungkapan “membangunkan” memang biasa dipakai dengan arti menyembuhkan, tidak dalam arti harfiah mengangkat. Mark memakainya dalam arti luas ini.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">TANYA [kepada ibu mertua Simon lagi]: Sesudah sembuh, ibu lalu “melayani mereka”. Apa yang ibu lakukan?</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">JAWAB: Menyiapkan makan bagi Yesus dan murid-muridnya. Sudah menjelang petang, saat orang makan.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">TANYA [kepada ahli tafsir]: Mark dan Luc menyebutkan ibu mertua Simon “melayani mereka”, tapi Matt menulis “melayani dia”, maksudnya Yesus. Apa perbedaan ini penting?</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">AHLI: Matt hendak memusatkan pandangan kepada Yesus, sedangkan Mark menceritakan kejadiannya secara umum. Begitu pula Luc.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">TANYA: Masih ada satu soal. Luc mencatat, Yesus “membentak pergi” demam itu, begitu dalam teks Yunaninya. Mark dan Matt tidak sejelas itu. Bisa dikomentari perbedaan ini?</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">AHLI [tersenyum]: Itu cara Luc mengatakan Yesus kini bertindak dengan wibawa ilahi untuk mengeluarkan demam. Luc juga mau menunjuk pada hubungan penyakit dengan kekuatan jahat. Orang-orang waktu mungkin menduga ibu mertua Simon itu tentunya dikerjain orang, kena guna-guna. Dalam Injil, penyembuhan dan pengusiran kekuatan jahat kerap ditampilkan sebagai dua sisi dari satu mata uang. Ini kunci memahami kisah penyembuhan.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;"><b>MEMBUNGKAM SETAN-SETAN</b></span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">Setelah menyembuhkan ibu mertua Simon, Yesus dijamu di rumah itu bersama para muridnya. Sementara itu berdatanganlah penduduk ingin menemui Yesus. Petang itu ia menyembuhkan orang dari penyakit dan kerasukan setan. Dalam ay. 34 dikatakan bahwa Yesus tidak memperbolehkan setan-setan berbicara. Alasannya, mereka mengenal Dia. Tulisan Markus ini seperti teka-teki. Setan-setan itu tahu betul siapa Yesus. Mereka dapat menyuarakan pengetahuan mereka, seperti halnya roh jahat yang merasuki orang yang pada pagi hari itu berada sinagoga. Tapi di situ Yesus membentak diam roh tadi. Kini ia juga membungkam setan-setan. Mengapa Yesus tidak membiarkan mereka memperdengarkan kata-kata mereka mengenai dia? Kan yang dikatakan tidak salah. Di sinagoga pagi itu roh jahat mengatakan Yesus itu Yang Kudus dari Allah. Benar. Kenapa tak boleh?</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;"><span>Di satu pihak kekuatan-kekuatan jahat memang tahu betul siapa Yesus itu. Di lain pihak mereka memakai pengetahuan itu bukan untuk meluruskan hidup orang, tapi untuk mengacaukan dan malah untuk menyesatkan. Mereka mulai dengan membisikkan pengetahuan yang benar, tapi pelan-pelan mereka membuat hati orang tertutup pada hal-hal baru yang dibawakan Yesus.</span> Simon Petrus sendiri nanti akan terbawa ke sana dan ia dibentak diam oleh Yesus (Mrk 8:33 Mat 16:23). Yesus hanya akan dipandang sebagai penyembuh dari penyakit dan kerasukan, sebagai guru bijaksana, sebagai orang yang mempesona. Ia menjadi pusat perhatian. Lama kelamaan Injil yang dibawakannya akan dikaburkan oleh ketenarannya dirinya. Inilah yang dimaui oleh roh-roh jahat tadi. Mereka mau memisahkan Yesus dari warta yang dibawakannya. Bila terjadi, Yesus akan menjadi lemah kendati di mata orang ia tampak sukses. Kekuatannya bakal pudar karena ia tidak lagi membawakan Injilnya sendiri, tetapi jadi takabur dan membiarkan diri dipandang sebagai orang besar, tidak lagi menunjukkan kebesaran Kerajaan Bapanya!</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;"><b>BERDOA DI TEMPAT SUNYI</b></span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">Orang-orang menunggu Yesus semalaman. Pada pagi hari berikutnya makin banyak orang lagi berkumpul dan mencari dia. Tetapi Yesus sudah lebih dahulu keluar pergi berdoa di sebuah tempat terpencil. Ia kiranya tahu betul betapa besar godaan yang kini mengiringi semua tindakan baiknya. Ia tahu tak akan dapat terus tanpa kekuatan dari atas sana. Begitulah ia menjauh dari orang banyak mencari tempat sunyi dan membiarkan diri dibimbing roh yang sejak baptisannya turun ke atasnya. Yesus mencari keheningan agar semakin mampu melihat kehadiran ilahi di dalam kehidupannya. Inilah yang membuatnya tahan menjalankan perutusannya. Inilah yang membuatnya ditakuti kekuatan-kekuatan jahat.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">Apa arti pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap? Mark itu pencerita ulung. Beberapa hal sengaja tak disebut jelas tetapi malah membuat pembaca menemukannya sendiri. Tentunya selama berdoa pagi-pagi benar itu Yesus memandangi fajar menyingsing, melihat matahari mulai menyingkirkan kegelapan. Mark mau mengajak pembaca sampai ke gagasan ini. Yesus saat itu membaca gerak alam, dan itulah doanya. Ia melihat Dia yang memberinya kekuatan bagaikan matahari yang mulai bersinar mengusir kekelaman, perlahan-lahan, tetapi pasti. Bagi Yesus, meluangkan diri mengikuti gerak gerik Yang Ilahi itu mutlak. Gerak gerik yang memberi kelegaan. Itu sumber kekuatannya. Dan kekuatan ini juga bisa diteruskannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Di mana saja.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">Kendala bagi pewarta kedatangan Yesus ialah mengajarkan tentang dia tanpa menerimanya dengan tulus. Akan seperti roh jahat yang menyuarakan pelbagai kebenaran mengenai siapa Yesus tapi tidak menghayatinya. Roh jahat tidak bisa menerima kehadirannya. Karena itu kata-kata mereka kosong. Tak ada bobotnya. Karena itu pewartaan yang tak disertai keakraban dengan yang diwartakan tidak akan memperkaya batin orang. Malah bisa membebani.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">Ketika murid-muridnya mendapati dia dan memintanya menemui orang-orang yang sudah menunggu, Yesus malah mengajak para murid pergi ke tempat lain, agar di sana pun Injil diberitakan, agar di tempat-tempat itu pun orang boleh ikut merasa lega. Seperti matahari yang bersinar ke mana-mana, begitulah ia merasa perlu pergi ke tempat-tempat lain membawakan Kabar Gembira, dan mengusir setan, mulai pagi hari setelah Sabat. Seperti pagi hari kebangkitannya nanti!</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;"><b>DARI BACAAN KEDUA: 1Kor 9:16-19;22-23</b></span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">Dalam 1Kor 9 Paulus berbicara mengenai “kebebasan”-nya. Ia tidak ingin dianggap “rasul” di sebuah komunitas yang menopang hidupnya dan dengan demikian terikat hanya pada lingkungan itu. Ia menegaskan ia ingin bebas mewartakan Injil tanpa terikat pesan sponsor, tanpa terarah kebutuhan tertentu. Pusat perhatiannya ialah pada kabar gembira yang telah dialaminya sendiri dan kini ia sampaikan ke pelbagai orang dengan cara yang berbeda-beda. Ia ingin berbagi pengalaman batin tadi dengan siapa saja, baik yang terbiasa dengan gagasan-gagasan agama Yahudi maupun dengan orang-orang yang berbeda latar belakangnya. Inilah yang hendak disampaikannya.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">Menarik dicamkan, yang mendorong Paulus untuk mewartakan Injil bukanlah keinginannya untuk mempertobatkan orang, melainkan untuk berbagi pengalaman batin. Pengalaman ini membuatnya tahu apa itu “selamat”, yakni merasa disapa Tuhan, merasa enak berada di dekat-Nya. Menjadi lega. Inilah yang hendak dibawakannya kepada banyak orang. Kesaksiannya tidak diukurnya dengan upah yang diterima dari orang-orang yang mendengarkannya. Ukuran yang dipegangnya ialah kenyataan kabar gembira itu sendiri, artinya, bila ia baru puas bila memang berhasil membuat orang bisa ikut menikmati kelegaan batin, menemukan jalan penyelamatan.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">Kesaksian Paulus mengajak orang berpikir lebih jauh. Apa itu mewartakan Injil? Apa intinya? Paulus menunjukkan bahwa mewartakan Injil ialah menginsyafi bagaimana Tuhan memang mau mendatangi manusia dan menjadikannya semakin utuh. Inilah yang membuat batin lega.</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">Salam hangat,</span><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large;" /><span face="Lato, sans-serif" style="background-color: white; font-size: large;">A. Gianto</span></p><p><br /></p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-33517072833739461692021-02-05T00:41:00.002-08:002021-02-05T00:41:53.228-08:00Santa Agatha<p style="text-align: right;"><span style="font-family: times; font-size: x-small;"><i>diambil dari katakombe.org/para-kudus <span style="background-color: white;">Diterbitkan: </span>26 Juli 2013 <span style="background-color: white;">Diperbaharui: </span>26 Juni 2020 <span style="background-color: white;">Hits: </span><span style="background-color: white;">37151</span></i></span></p><ul style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; padding: 10px;"><li class="element element-text first" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Perayaan</div>05 Februari</li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Lahir</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Hidup pada Abad ke-3</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kota asal</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Sisilia - Italia</span></li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Wafat</div><wafat style="border: none; box-sizing: border-box; clear: none;"></wafat></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">Sekitar tahun 250 di Catania, Sicilia | Martir<br style="box-sizing: border-box;" />Dipotong kedua payudaranya lalu diguling-gulingkan diatas bara api sampai tewas.</li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kanonisasi</div><span style="box-sizing: border-box; clear: none; display: block;"></span></li> <li class="element element-text last" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">Pre-Congregation</li></ul><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-TsWGBwM6E6E/YBsH_UAcvlI/AAAAAAAAgf4/jnqPBnUfas8UVsxnGqQqgujgpo8JR9Z4ACLcBGAsYHQ/s330/Santa%2BAgata%2B1.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="330" data-original-width="280" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-TsWGBwM6E6E/YBsH_UAcvlI/AAAAAAAAgf4/jnqPBnUfas8UVsxnGqQqgujgpo8JR9Z4ACLcBGAsYHQ/s320/Santa%2BAgata%2B1.jpg" /></a></div>Seorang gadis Kristen nan cantik bernama Agatha hidup di Sisilia pada abad ketiga. Gubernur Romawi kafir mendengar kabar tentang kecantikan Agatha dan menyuruh orang untuk membawa gadis itu ke istana untuk dijadikan sebagai isterinya. Tapi Agatha menolak perintah sang gubernur karena ia ingin mempersembahkan hidupnya bagi Yesus.<p></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">"Yesus Kristus, Tuhanku,” ia berdoa, “Engkau melihat hatiku dan Engkau mengetahui kerinduanku. Hanya Engkau saja yang boleh memilikiku, oleh sebab aku sepenuhnya adalah milik-Mu. Selamatkanlah aku dari orang jahat ini. Bantulah aku agar layak untuk menang atas kejahatan.”<br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" />Penolakan Agatha membuat sang Gubernur marah. Ia menangkap Agatha lalu dikirimkannya perawan suci ini kerumah seorang mucikari untuk dijadikan sebagai wanita penghibur. Tetapi sekali lagi sang gubernur menjadi kecewa. Agatha berserah diri sepenuhnya kedalam lindungan Tuhan dan ia berdoa sepanjang waktu. Walau disekap dalam rumah pelacuran namun ia dapat menjaga kesucian dirinya. Ia dapat menghidar dari semua tipu daya dan bujukan-bujukan jahat mucikari tersebut.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Setelah sebulan berlalu, Agatha dibawa kembali kepada gubernur. Sekali lagi gubernur berusaha membujuknya. “Engkau seorang wanita terhormat,” katanya dengan lembut. “Mengapa engkau merendahkan dirimu sendiri dengan menjadi seorang Kristen?”</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">“Meskipun aku seorang terhormat,” jawab Agatha, “aku ini seorang hamba di hadapan Yesus Kristus.”</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">“Jika demikian, apa sesungguhnya arti dari menjadi terhormat?” tanya gubernur. Agatha menjawab, “Artinya, melayani Tuhan.”</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Ketika gubernur tahu bahwa Agatha tidak akan mau berbuat dosa, ia menjadi sangat murka. Ia menyuruh orang mencambuk serta menyiksa Agatha. Siksaan yang dialami Agatha sangat mengerikan. Setelah tak henti-hentinya dicambuk, sang gubernur kemudian memerintahkan para pengawalnya untuk memotong kedua payudara St. Agatha dan meletakkannya di atas sebuah piring (legenda pada jemaat Kristen perdana mengatakan bahwa pada malam hari setelah payudara St. Agatha dipotong; St. Petrus dan seorang malaikat Tuhan datang mengunjunginya dalam penjara. Menghiburnya dan memulihkan kembali kedua payudaranya).</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Dalam penyiksaan ini Agatha berdoa dengan lirih; “Tuhan Allah, Penciptaku, Engkau telah melindungi aku sejak masa kecilku. Engkau telah menjauhkan aku dari cinta duniawi dan memberiku ketabahan untuk menderita. Sekarang, terimalah jiwaku.” Agatha wafat sebagai <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Martir.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">martir</a> di Catania, Sisilia, pada tahun 250.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">St. Agatha dihormati sebagai pelindung para wanita penderita penyakit kanker payudara. Banyak doa mohon penyembuhan yang terkabul dengan perantaraan <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Martir.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">martir</a> suci ini.</p><h3 style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; font-family: "PT Sans Narrow", sans-serif; font-size: 28px; font-weight: normal; line-height: 1.1; margin-bottom: 10px; margin-top: 20px; text-align: center;">Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja</h3>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-30635611648205524802021-02-04T21:29:00.002-08:002021-02-04T21:29:34.321-08:00Buka Aib Diri?<p><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Pada
hari Minggu 31 Januari 2021 saya ikut menjadi salah satu imam yang ikut di
altar memimpin Misa di Bintaran yang dimulai pada jam 10.00 pagi. Rm. Karta
Sudarma menjadi selebran utama. Rm. Heruyanto berada di sebelah kanan dan saya
di sebelah kiri dari Rm. Karta. Kalau dua rama lain berdiri saya lebih banyak
duduk di kursi roda. Saya hanya berdiri ketika tanda salib pembuka, omong sharing,
dan dalam Doa Syukur Agung. Ini adalah peristiwa untuk mensyukuri imamat kami
bertiga yang genap 40 tahun pada tanggal 22 Januari 2021. Saya berangkat dari
Domus Pacis, rumah para rama praja tua Keuskupan Agung Semarang, dengan mobil
kecil yang dikendarai oleh Rm. Hartanta direktur rumah. Bu Rini, salah satu
relawan, juga menyertai dengan membawa beberapa perlengkapan termasuk yang akan
dibagikan. Tentu saja mobil jadi terasa sempit karena kursi roda juga menjadi
bawaan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Buka Kekurangan Diri?</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-NSNi1Ly9gfI/YBt73KkINcI/AAAAAAAAggM/jg6I-iZ3R38nYztMYTNuOM0B9XUeirupwCLcBGAsYHQ/s610/Rm.%2BBambang%2B30.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="610" data-original-width="513" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-NSNi1Ly9gfI/YBt73KkINcI/AAAAAAAAggM/jg6I-iZ3R38nYztMYTNuOM0B9XUeirupwCLcBGAsYHQ/s320/Rm.%2BBambang%2B30.jpg" /></a></span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ketika
sudah meninggalkan Bintaran hati saya diam-diam tersentak oleh kata-kata Rm.
Hartanta “Sebenarnya membuka kekurangan diri itu sukar lho”. Ternyata beliau
memberi komentar terhadap sharing saya. Komentar ini menjadi sentakan hati
ketika saya teringat yang saya omongkan. Bukankah saya berkisah tentang
banyaknya orang yang mendukung dengan bekerjasama sejak di Klaten, Salam,
hingga 27 tahun di karya misioner keuskupan. Bahkan selama berada di Domus
Pacis juga banyak yang terlibat mendukung terutama untuk penyediaan makan dan
kebutuhan lain. Saya selalu mengalami dukungan banyak umat baik dalam tenaga
maupun pembeayaan, sehingga saya tidak pernah menderita karena jatah uang yang
terbatas. Dari pengalaman ini saya menyimpulkan bahwa segala kehidupan imamat
saya adalah “hasil produksi kasih dari umat”. Saya merasa tidak ada kekurangan
diri yang saya ceritakan.</span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ternyata
Rm. Hartanta menyampaikan kekurangan diri yang muncul dalam sharing saya. “Tadi
umat tertawa ketika rama berkata juga pakai pempers. Bagaimanapun juga itu
adalah kekurangan diri” kata Rm. Hartanta. Ketika Bu Rini menanggapi “Itu
semacam aib, ya rama?”, Rm. Hartanta mengiyakan. Kemudian terjadi pembicaraan
hangat antara Rm. Hartanta dan Bu Rini tentang tidak mudahnya orang mengakui
kekurangan yang ada dalam diri sendiri. Sebenarnya saya heran terhadap
percakapan mereka yang terpicu hanya oleh omongan bahwa saya memakai pempers.
Sebenarnya itu berkaitan dengan beaya tinggi kehidupan Domus Pacis yang
melampaui jatah uang. Saya menyinggung tentang pempers yang ternyata mahal
harganya. Saya katakan bahwa kami para rama tua membutuhkan sekitar 24 buah dalam
sehari. Dan kemudian saya bilang “Sekarangpun saya juga pakai” yang ternyata
membuat umat tertawa terbahak-bahak. Kalau kemudian Rm. Hartanta dan Bu Rini
menilai itu sebagai keberanian membuka dan mengakui kekurangan diri, terus
terang hati saya menjadi termangu-mangu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Omong Kekurangan Diri Itu Enak?</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ketika
kejadian diatas masuk dalam renungan pagi dinihari Senin 1 Februari 2021, saya
jadi teringat pada tulisan saya untuk menandai 40 tahun imamat. Itu diterbitkan
oleh Penerbit Pohon Caya pada Desember 2021 sebagai buku yang berjudul <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dari Peristiwa Lama Jumpa Karunia Catatan 40
Tahun Imamat dari Rumah Tua</i>. Saya menyampaikan 15 macam kisah pengalaman. Sebenarnya
saya akan membuat 40 macam kisah agar sesusai dengan angka 40 dari ulang tahun
imamat. Tetapi dengan 15 kisah saya merasa sudah banyak makan halaman. Karena
buku itu hanya akan saya bagikan, maka saya harus mengingat keuangan saya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yang
jelas kisah-kisah itu selalu bertolak dari pengalaman tidak enak bahkan derita.
Pengalaman yang tampaknya bagi orang lain memalukan juga mewarnai. Bahkan saya
memulai kisah-kisah saya yang dulu paling membuat saya hanya menyimpan didalam
hati dan tak saya buka di hadapan orang lain. Saya bercerita tentang latar
belakang keluarga yang tampaknya bagi banyak orang harus disembunyikan. Saya
dengan enak omong tentang bapak saya yang meninggalkan ibu dan bercerai sejak
saya masih di kandungan. Bahkan saya juga menuliskan pengalaman saya punya tiga
kali ibu tiri. Saya juga mengetengahkan pengalaman sebagai orang cacad sejak
usia satu tahun. Selain itu ada kisah-kisah lain yang membuat saya diketahui
oleh banyak orang akan hal yang tidak memberikan kebanggaan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tentang
omong kekurangan itulah yang kemudian membuat saya bertanya dalam hati.
Kata-kata Rm. Hartanta “Sebenarnya membuka kekurangan diri itu sukar lho”
membuat saya teringat bahwa sayapun mengalami kesukaran. Bahkan saya dulu kerap
dijangkiti rasa takut penuh kekuatiran kalau berjumpa dengan orang lain. Saya
takut ditanya “Siapakah ibu kandungmu?” dan “Mengapa kamu bisa pincang?” Ketika
kanak-kanak saya juga kerap tidak mudah bergaul dengan kanak-kanak lain karena
sering mendapatkan ejekan atas kaki kiri pincang. Akan tetapi di kemudian hari
rasa takut dan malu itu memang menghilang dari dalam lubuk hati saya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sesudah Ikut Yesus</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rasa
malu akan latarbelakang hidup terutama keluarga memang menghilang dalam diri
saya. Saya juga tidak takut untuk diketahui orang lain bahkan mensharingkannya
kepada orang lain. Tetapi bagaimana awal mula menghilangnya rasa malu dan
kuatir itu terjadi, saya tidak mampu mengetahui. Peristiwa apakah yang membuat
saya berhenti malu dan kuatir akan realita sejarah keluarga dan kondisi
kepincangan, saya tak dapat menemukannya. Kalau ada orang bertanya atau kalau
saya membagikan pengalaman, saya hanya memiliki kata kunci untuk menjawab,
yaitu “Sejak saya ikut Yesus”.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Anugrah iklim paguyuban</span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kalau
saya mengingat-ingat, merasa-rasakan, dan merenung-renungkan kehidupan saya
sebagai pengikut Tuhan Yesus, kebersamaan hidup umat Katolik Kring (kini
Lingkungan) Ambarrukmo sungguh menghadirkan makna besar. Saya mulai ikut
pelajaran agama calon baptis Katolik ketika duduk di kelas 3 SMP. Sebagai calon
baptis Saya ikut pelajaran agama di Paroki Kristus Raja Baciro langsung dibawah
bimbingan Rama Prajasuta, SY. Tetapi dalam kesendirian saya akan berada dekat
dengan keluarga Bapak Kaslan di Ambarrukmo. Dari sini saya mengenal umat
Katolik lewat sembahyangan rutin setiap Kamis sore sebelum Jumat Pertama. Saya
juga biasa berada di rumah Pak Kaslan bersama anak-anak kecil yang kemudian
bersama beberapa remaja menjadi kelompok yang bernama Putaka kepanjangan dari
Putra Cinta Kasih. Dengan Putaka sembahyangan kanak-kanak pun terjadi sebulan
sekali. Selain itu anak-anak bersama saya juga biasa main praktis setiap hari
di rumah Pak Kaslan. Ketika SMA saya juga ikut terlibat aktif dalam Mudika
(Muda-mudi Katolik) Kring Ambarrukmo.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Saya
menjadi bergitu dekat dengan umat Kring Ambarrukmo mungkin karena biasa
mengerjakan ini itu untuk Kring. Tetapi, kalau kini aku mengingat semua itu,
yang paling teringat adalah kerianganku bersama umat. Memang, saya sering
terlibat konflik dengan beberapa warga bahkan senior muda dan tua bila ada
pembicaraan bersama. Tetapi saya selalu merasakan kebebasan jiwani karena tidak
pernah mendengar soal “Siapa ibu kandungku” dan “Mengapa aku pincang”. Ketika
hal ini saya utarakan kepada Pak Kaslan mengapa tak ada yang omong tentang itu,
beliau berkata “Umumnya orang sudah tahu. Kalau ada yang omong, itu hanya
karena gatal bibir”. Para tokoh Kring banyak yang menerima saya dengan penuh kasih.
Barangkali mereka tahu saya hanya sendiri di rumah Ambarrukmo karena bapa dan
ibu berada di rumah lain. Saya selalu mendapatkan peran dalam acara-acara
Kring. Bahkan ketika di gereja Stasi Mrica, gereja Sanata Dharma, almarhum Rama
Kardinal Darmajuwana akan datang memimpin Misa Minggu, saya ditujuk menjadi
pembaca Kitab Suci. Padahal pada waktu itu saya belum baptis.Tetapi Ketua Kring
bilang suara saya bisa lantang dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">las-lasan</i>
(tempo pelan).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Peneguhan Terang Iman</span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sebenarnya
sejak menjadi calon baptis saya begitu amat terkesan dengan kisah pribadi Yesus.
Kebetulan saya menemukan buku <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Babad Suci</i>
yang berisi kisah-kisah Kitab Suci. Dari sini saya kemudian juga terbiasa
membaca Injil, empat buku pertama dari Kitab Suci Perjanjian Baru. Lubuk hati
saya sungguh amat tersentuh kalau membaca bagaimana Tuhan Yesus bertindak
ketika menghadapi orang-orang cacad terutama yang lumpuh. Saya juga merasa ikut
mendapatkan perhatian besar dari Tuhan Yesus. Kemudian lubuk hati saya juga
amat terbelai ketika membaca bagaimana sikap-Nya terhadap orang-orang berdosa.
Perempuan tertangkap basahpun tidak mendapatkan hukuman. Dalam bayangan
kehidupan keluarga saya sebenarnya juga penuh cela dan noda. Tetapi di hadapan
Tuhan Yesus akan ada penerimaan pengampunan tanpa mengungkit-ungkit kesalahan.<br style="mso-special-character: line-break;" />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sikap
Tuhan Yesus itu dalam permenungan saya terjadi di tengah kehidupan bersama umat
Kring Ambarrukmo yang saya alami kala SMP dan SMA pada tahun-tahun pertama
kekatolikan. Dalam perkembangan hidup, terutama sesudah masuk Seminari dan
kemudian menjadi imam, saya yakin bahwa pengalaman tahun-tahun pertama
kekatolikan itu adalah tahun-tahun pertama saya mengalami hadirat Tuhan Yesus. Bukankah
“di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di
tengah-tengah mereka." (Mat 18:20). Di dalam Yesus saya sungguh mengalami
aroma surgawi, yaitu sukacita alami terbebas dari rasa malu karena realita
latarbelakang keluarga dan kecacadan. Bukankah di dalam firdaus orang bisa “telanjang
..... tetapi mereka tidak merasa malu.” <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(Kej
2:25)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kelemahan itu Kekuatan</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ketika
merenungkan kekurangan bertolak dari peristiwa omong bahwa saya memakai pempers
ketika sharing dalam Misa di Bintaran 31 Januari 2021, saya teringat salah satu
pertunjukkan wayang kulit yang pernah saya tonton tempo dulu. Pada waktu itu
cerita yang disajikan adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Arjuna
Wiwaha</i>. Dalam adegan Arjuna melawan Niwatakawaca, seorang raja raksasa,
Arjuna tak mampu mengatasi kesaktian musuhnya. Arjuna kemudian lari menemui
Semar, abdi setia yang sebenarnya adalah dewa kahyangan yang menjadi manusia.
Semar memberi tahu “Temukan kunci kehebatannya. Itulah kelemahannya”. Arjunapun
mampu memenangkan perang karena mampu mengetahui ajian Newatakawaca yang
menempul di tenggorokannya. Ketika Newatakawaca tertawa terbahak-bahak
menikmati kemenangan, secepat kilat Arjuna meluncurkan panah memusnahkan ajian itu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kisah
wayang itu membuat saya menyadari kemunginan kunci kekuatan yang membuat saya
termasuk yang dimaui oleh banyak umat. Saya tahu dan sadar ada pihak-pihak yang
tidak menyukai. Tetapi bagaimanapun juga ada banyak umat menyukai sehingga ada
banyak dukungan terhadap program dan kegiatan saya hingga kini di Domus Pacis,
rumah tua para rama praja Keuskupan Agung Semarang. Kalau itu masuk dalam
renungan, saya selalu menyadari kesemuanya barangkali karena saya berani
blak-blakan terhadap umat. Kalau nyatanya akan tak baik dan gagal atau paling
tidak mengalami kesulitan menjalani keutamaan iman tertentu, saya akan berterus
terang. Saya tak malu mengatakan kekurangan termasuk latarbelakang keluarga dan
kecacadan. Saya menyadari berbagai kekeliruan hidup justru terjadi ketika saya
walau dalam hati menyombongkan diri dengan menempatkan teman atau tokoh lain
dibawah kualitas saya. Maka, kalau Niwatakawaca menjadi lemah karena
kekuatannya, saya mengalami bahwa kekuatan saya justru dalam keterbukaan akan
kekurangan dan kelemahan saya. Bukankah “jika aku lemah, maka aku kuat.” (2Kor
12:10)?</span></p>
<p align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: right;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Domus Pacis, 4 Februari 2021</span></p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-26864368090961187682021-02-04T16:50:00.002-08:002021-02-04T16:50:41.871-08:00Lamunan Peringatan Wajib<p><span style="font-size: 12pt;">Santa Agata,
Perawan dan Martir</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><span style="font-size: 12pt;">Jumat, 5
Februari 2021</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Markus 6:14-29</span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-X7VYdXTyNp4/YBsCU03mliI/AAAAAAAAgfo/Xd7IqYe26mw5NPtOv1ywr4EjuO45SdJ-wCLcBGAsYHQ/s241/Santa%2BAgata.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="241" data-original-width="209" src="https://1.bp.blogspot.com/-X7VYdXTyNp4/YBsCU03mliI/AAAAAAAAgfo/Xd7IqYe26mw5NPtOv1ywr4EjuO45SdJ-wCLcBGAsYHQ/s0/Santa%2BAgata.jpg" /></a></i></div><i style="mso-bidi-font-style: normal;">14.
Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan
orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati
dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia." </i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">15
Yang lain mengatakan: "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan:
"Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu." </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">16
Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang
sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi." </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">17
Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan
membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus
saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">18
Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri
saudaramu!" </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">19
Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh
dia, tetapi tidak dapat, </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">20
sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang
yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan
Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga
mendengarkan dia. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">21
Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari
ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarny
perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">22
Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan
hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari
padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!", </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">23
lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu,
sekalipun setengah dari kerajaanku!" </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">24
Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?"
Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!" </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">25
Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya
sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah
talam!" </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan
karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">27
Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala
Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.</span></i><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">6:28
Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan
gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. <o:p></o:p></span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">6:29 Ketika murid-murid Yohanes
mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya
dalam kuburan.</span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Butir-butir Permenungan<o:p></o:p></span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"></p><ul style="text-align: left;"><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tampaknya, secara umum ada gambaran bahwa yang namanya
sumpah adalah jaminan kesetiaan orang akan yang diucapkannya. Bahkan di dalam
hidup keagamaan sumpah juga dapat dipandang sebagai ungkapan yang menghadirkan
Tuhan sebagai saksi.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tampaknya, sumpah biasa terjadi dalam pengadilan dan
peristiwa kenegaraan seperti pelantikan pejabat. Dengan sumpah orang menyatakan
tekat menjalani yang baik dan benar.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa
bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun konsekuen menjalani yang sudah
diucapkan, apabila sumpah diucapkan hanya karena terdorong oleh rasa senang dan
hanya demi menjaga citra publik, orang dapat mengalami frustrasi batin sebagai
buah jiwani. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang
tidak akan sembarangan mengucapkan sumpah karena itu amat memiliki bobot
rohani.</span></span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Ah, kalau sudah bersumpah apapun keadaannya ya harus
konsekuen dijalani.</span></b></span></p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-79077042821238060342021-02-04T03:53:00.001-08:002021-02-04T03:53:56.219-08:00Santo Yohanes de Britto<p style="text-align: right;"><span style="font-family: times; font-size: x-small;"><i>diambil dari katakombe.org/para-kudus <span style="background-color: white;">Diterbitkan: </span>04 November 2014 <span style="background-color: white;">Diperbaharui: </span>25 Januari 2020 <span style="background-color: white;">Hits: </span><span style="background-color: white;">8343</span></i></span></p><ul style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; padding: 10px;"><li class="element element-text first" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Perayaan</div>4 Februari</li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Lahir</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">1 Maret 1647</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kota asal</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Lisbon Portugal</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Wilayah karya</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Tamil Nadu - India</span></li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Wafat</div><wafat style="border: none; box-sizing: border-box; clear: none;"></wafat></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">Martir - Dipenggal pada tanggal 4 February 1693 di Oreiour, India</li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Venerasi</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">29 September 1851 oleh Paus Pius IX (decree of martyrdom)</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Beatifikasi</div>21 Agustus 1853 oleh Paus Pius IX</li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kanonisasi</div><span style="box-sizing: border-box; clear: none; display: block;"></span></li> <li class="element element-text last" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">22 Juni 1947 oleh Paus Pius XII</li></ul><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-v4B_mPG1fE0/YBsFa2-Ik9I/AAAAAAAAgfw/Awd7YQ2296cJBL4kMX7K072EemaR2k1ygCLcBGAsYHQ/s330/Santo%2BYohanes%2Bde%2BBritto.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="330" data-original-width="280" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-v4B_mPG1fE0/YBsFa2-Ik9I/AAAAAAAAgfw/Awd7YQ2296cJBL4kMX7K072EemaR2k1ygCLcBGAsYHQ/s320/Santo%2BYohanes%2Bde%2BBritto.jpg" /></a></div>Santo Yohanes de Britto (João de Britto<em style="box-sizing: border-box;">)</em> lahir di Lisbon Portugal pada tanggal 1 Maret 1647 dalam sebuah keluarga <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Bangsawan.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">bangsawan</a> Portugal yang sangat berpengaruh. Ayahnya, Salvador de Britto Pereira, meninggal saat menjabat sebagai Viceroy (Gubernur) Portugis di Brasil.<p></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">De Britto bergabung dengan biara <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Jesuit.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Yesuit</a> pada 1662, dan melanjutkan studinya di Universitas Coimbra. Setelah ditahbiskan menjadi seorang imam, ia diutus ke daerah misi di Madurai, India Selatan, (kini Tamil Nadu), pada tahun 1673 untuk berkotbah dan menyebarkan agama Kristen di wilayah tersebut. Misi ini biasa disebut dengan The Madurai Misision (Misi Madurai).</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Misi Madurai adalah upaya yang cukup berani dari para <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Jesuit.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Jesuit</a> untuk mendirikan sebuah Gereja Katolik India yang bebas dari kultur budaya Eropa. Karena itu de Brito lalu belajar bahasa setempat, sedapat mungkin hidup sebagai Brahmana dan menyesuaikan penginjilannya dengan cara berpikir orang India. Hasilnya sangat menggembirakan; Rakyat berbondong-bondong minta dibaptis.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Semula penguasa setempat bersikap acuh terhadap karya missionaris para <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Jesuit.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Jesuit</a>. Sampai saat timbulnya keluhan dari keluarga kerajaan. Ada seorang pangeran dari Marava yang mempunyai beberapa orang istri, minta dibaptis. Yohanes de Britto meluluskan permintaan itu, namun memberi syarat agar sang pangeran bersedia hidup dengan hanya satu orang istri saja dan melepaskan isteri-isterinya yang lain. Pangeran itu bersedia. Tetapi salah seorang istrinya tidak menerima perceraiannya. Sang mantan istri, yang adalah kemenakan dari raja Sethupathi Marava, mengadukan perceraiannya kepada raja dan menunjuk pater de Britto sebagai biang keladinya. Perceraiaan kemenakannya membuat raja menjadi sangat marah, bukan saja kepada Pater de Britto, melainkan juga kepada semua orang yang bertobat menjadi Kristen.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Maka mulailah pengejaran dan penganiayaan. De Britto ditangkap dan dijatuhi hukuman pancung di Oriur (India Selatan) atas tuduhan berusaha mengubah agama negara. Yohanes sempat menulis surat yang amat mengharukan bagi teman-teman misionaris pada malam menjelang wafatnya.</p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-85846433668137469742021-02-03T17:05:00.002-08:002021-02-03T17:05:07.718-08:00Lamunan Pekan Biasa IV<p><span style="font-size: 12pt;">Kamis, 4
Februari 2021</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Markus 6:7-13</span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-HbiA7DHToo8/YBr_USWBrLI/AAAAAAAAgfg/r47TfMOJvfwA9eAORQrhUxLSfalDrok7wCLcBGAsYHQ/s308/Yesus%2Bdan%2BMurid2%2B4.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="164" data-original-width="308" src="https://1.bp.blogspot.com/-HbiA7DHToo8/YBr_USWBrLI/AAAAAAAAgfg/r47TfMOJvfwA9eAORQrhUxLSfalDrok7wCLcBGAsYHQ/s0/Yesus%2Bdan%2BMurid2%2B4.jpg" /></a></i></div><i style="mso-bidi-font-style: normal;">7.
Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi
mereka kuasa atas roh-roh jahat, </i><i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">8 dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam
perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam
ikat pinggangpun jangan, </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">9
boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">10
Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah
diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari
tempat itu. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">11
Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak
mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu
sebagai peringatan bagi mereka." </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">12
Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">13 dan mereka mengusir banyak setan,
dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.</span></i><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Butir-butir Permenungan<o:p></o:p></span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"></p><ul style="text-align: left;"><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tampaknya, untuk menjalankan tugas pewartaan iman
dalam Gereja, orang biasa harus melengkapi diri dengan sarana prasarana. Gereja
juga kerap menyiapkan fasilitas yang diperlukan.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tampaknya, untuk zaman kini pewartaan iman juga sudah
biasa dijalankan dengan menggunakan media sosial. Kalau harus pergi ke
sana-sini seorang pewarta juga biasa melengkapi diri dengan anggaran keuangan.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa
bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun memiliki berbagai fasilitas, bagaimanapun
juga yang harus dihayati sebagai andalan utama pewarta iman adalah daya ilahi.
Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa
untuk menjadi pewarta iman kekuatan utama bukanlah fasilitas-fasilitas dunia
tetapi keyakinan batin bahwa ada kekuatan Tuhan yang selalu menyertai.</span></span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Ah, asal memiliki fasilitas canggih dan mengikuti
jaman, pewartaan iman pasti menarik.</span></b></span></p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-75084313418938440072021-02-03T03:51:00.001-08:002021-02-03T03:51:15.020-08:00Santo Blasius<p style="text-align: right;"><span style="font-family: times; font-size: x-small;"><i>diambil dari katakombe.org/para-kudus <span style="background-color: white;">Diterbitkan: </span>25 Juli 2013 <span style="background-color: white;">Diperbaharui: </span>25 Januari 2020 <span style="background-color: white;">Hits: </span><span style="background-color: white;">7948</span></i></span></p><ul style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; padding: 10px;"><li class="element element-text first" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Perayaan</div>03 Februari</li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Lahir</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Hidup abad ke-4</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kota asal</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Armenia</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Wilayah karya</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Armenia, Asia Kecil</span></li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Wafat</div><wafat style="border: none; box-sizing: border-box; clear: none;"></wafat></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">Sekitar tahun 316 | Martir<br style="box-sizing: border-box;" />Ditusuk dengan "wool combs" lalu dipenggal kepalanya</li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kanonisasi</div><span style="box-sizing: border-box; clear: none; display: block;"></span></li> <li class="element element-text last" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">Pre-Congregation</li></ul><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-rPBpMkZy9iw/YBcS4pjw1zI/AAAAAAAAgfM/2REEA6a-TEceNKM7y7xx8CdjqeMrlD1iQCLcBGAsYHQ/s600/Santo%2BBlasius.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="359" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-rPBpMkZy9iw/YBcS4pjw1zI/AAAAAAAAgfM/2REEA6a-TEceNKM7y7xx8CdjqeMrlD1iQCLcBGAsYHQ/s320/Santo%2BBlasius.jpg" /></a></div>St. Blasius hidup pada abad keempat. Sebagian mengatakan bahwa ia berasal dari sebuah keluarga kaya dan menerima pendidikan Kristiani. Semasa remaja, Blasius memikirkan tentang segala permasalahan serta penderitaan yang terjadi pada masa itu. Ia mulai menyadari bahwa hanya sukacita rohani saja yang dapat membuat seseorang merasakan kebahagiaan sejati.<p></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Blasius menjadi imam dan kemudian diangkat menjadi <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Uskup.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Uskup</a> Sebaste di Armenia. Dengan segenap hati, Blasius bekerja keras untuk menghantar umatnya menjadi kudus dan bahagia. Ia berdoa dan berkhotbah; ia berusaha menolong semua orang.<br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" />Ketika Gubernur Licinius mulai menganiaya umat Kristiani, St. Blasius ditangkap. Ia dibawa untuk dijebloskan ke dalam penjara dan dihukum penggal. Dalam perjalanan, umat berkumpul di sepanjang jalan untuk melihat uskup mereka yang terkasih untuk terakhir kalinya. Blasius memberkati mereka semuanya, bahkan juga orang-orang kafir. Seorang ibu yang malang bergegas datang kepadanya. Ia memohon Blasius agar menyelamatkan anaknya yang hampir tewas tercekik duri ikan yang tertelan di tenggorokannya. Orang kudus itu membisikkan doa dan memberkati sang anak. Mukjizat terjadi, sehingga nyawa anak itu dapat diselamatkan. Oleh karena itulah St. Blasius dimohon bantuan doanya oleh semua orang yang menderita penyakit tenggorokan.<br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" />Dalam penjara, uskup yang kudus ini mempertobatkan banyak orang kafir. Tidak ada siksaan yang dapat membuatnya mengingkari imannya kepada Yesus. St. Blasius dihukum penggal kepalanya pada tahun 316. Sekarang ia ada bersama Yesus untuk selama-lamanya.</p><h3 style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; font-family: "PT Sans Narrow", sans-serif; font-size: 28px; font-weight: normal; line-height: 1.1; margin-bottom: 10px; margin-top: 20px; text-align: center;">Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja</h3>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-62886547156640580342021-02-03T01:57:00.001-08:002021-02-03T01:57:28.299-08:00Santa Brigitta dari Irlandia<p>diambil dari katakombe.org/para-kudus <span face=""Open Sans", sans-serif" style="background-color: white; font-size: 12px;">Diterbitkan: </span><span face=""Open Sans", sans-serif" style="font-size: 12px;">25 Juli 2013 </span><span face=""Open Sans", sans-serif" style="background-color: white; font-size: 12px;">Diperbaharui: </span><span face=""Open Sans", sans-serif" style="font-size: 12px;">18 Januari 2020 </span><span face=""Open Sans", sans-serif" style="background-color: white; font-size: 12px;">Hits: </span><span face=""Open Sans", sans-serif" style="background-color: white; font-size: 12px;">12666</span></p><ul style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; padding: 10px;"><li class="element element-text first" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Perayaan</div>01 Februari</li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Lahir</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Tahun 453</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kota asal</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Faughart, County Louth, Irlandia</span></li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Wafat</div><wafat style="border: none; box-sizing: border-box; clear: none;"></wafat></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">1 February 523 di Kildare, Irlandia | Oleh sebab alamiah</li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kanonisasi</div><span style="box-sizing: border-box; clear: none; display: block;"></span></li> <li class="element element-text last" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">Pre-Congregation</li></ul><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-nNv0ukFI7fY/YBRidM2hZ3I/AAAAAAAAges/RCZFioVyu0QJEXXeenTd6zcAvwqEFo2ywCLcBGAsYHQ/s330/Santa%2BBrigita%2Bdari%2BIrlandia.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="330" data-original-width="280" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-nNv0ukFI7fY/YBRidM2hZ3I/AAAAAAAAges/RCZFioVyu0QJEXXeenTd6zcAvwqEFo2ywCLcBGAsYHQ/s320/Santa%2BBrigita%2Bdari%2BIrlandia.jpg" /></a></div>Santa Brigita dilahirkan beberapa tahun sesudah Irlandia dikristenkan oleh kedatangan St. Patrick. Ayahnya seorang <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Bangsawan.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">bangsawan</a> Irlandia bernama Dubthac dan ibunya bernama Brocca. Semakin kanak-kanak ini bertambah besar, semakin besar pula kasihnya kepada Yesus. Ia mencari Yesus dalam diri orang-orang miskin dan seringkali membawakan makanan dan pakaian bagi mereka. Konon suatu hari ia membagi-bagikan segentong penuh susu. Lalu, ia mulai cemas akan apa yang akan dikatakan ibunya. Ia berdoa kepada Tuhan untuk mengganti apa yang telah dibagi-bagikannya. Ketika tiba di rumah, gentong telah penuh kembali dengan susu!<p></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Ayahnya beranggapan bahwa sudah tiba waktunya bagi Brigita untuk menikah. Akan tetapi, Brigita telah berbulat hati untuk mempersembahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Ia tak hendak menikah dengan siapapun. Ketika mengetahui bahwa para pemuda tertarik kepadanya sebab kecantikannya, ia memanjatkan suatu permohonan yang aneh kepada Tuhan. Ia mohon agar kecantikan wajahnya diambil darinya. Tuhan mengabulkan permohonannya.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Melihat bahwa puterinya tak lagi cantik, dengan rela hati ayahnya menyetujui ketika Brigita minta diijinkan menjadi seorang biarawati. Sang gadis mengikuti panggilan hidup religiusnya. Ia bahkan memulai suatu biara agar para gadis yang lain dapat menjadi biarawati juga. Setelah ia mengkonsekrasikan hidupnya kepada Tuhan dalam biara, suatu mukjizat kemudian terjadi. Suster Brigita menjadi cantik kembali! Ia mengingatkan orang akan Santa Perawan Maria sebab ia begitu lemah lembut dan baik hati. Sebagian orang menyebutnya “Maria dari Irlandia”.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Banyak mujizat yang dikerjakan Tuhan melalui perantaraan Suster Brigitta. Beberapa yang sering dikisahkan adalah penyembuhan seorang kusta dengan secangkir air berkat dan penyembuhan luka dua orang wanita yang terjatuh saat berkuda dengan air yang terlebih dahulu didoakannya dalam nama Tuhan. Salah satu mukjizat Santa Brigitta yang paling terkenal adalah mukjizat yang terjadi saat ia menghadap Raja.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Dikisahkan St. Brigitta pergi menghadap Raja Leinster untuk meminta tanah untuk membangun sebuah biara. Dia mengatakan kepada raja bahwa tempat ia berdiri adalah tempat yang sempurna untuk biara. Itu adalah di samping hutan di mana nanti para biarawati bisa mengumpulkan kayu bakar dan buah. Ada juga sebuah danau di dekatnya yang akan menyediakan air dan tanah yang subur bagi biara nanti. Raja tertawa dan dengan tegas menolak untuk memberikan tanah sejengkalpun padanya. Brigitta berdoa kepada Tuhan dan memintanya untuk melunakkan hati raja. Lalu ia tersenyum pada raja dan berkata "Dapatkah paduka memberi saya tanah selebar yang dapat ditutupi mantel yang saya pakai ini ?" </p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Raja tertawa dan berpikir bahwa Suster Brigitta sedang bercanda karena mantel yang dipakainya itu begitu kecil. Raja setuju dan santa Brigitta kemudian meletakkan mantelnya di tanah. Dia meminta empat suster yang menyertainya untuk memegang masing-masing pada empat sudut mantelnya lalu berjalan ke arah yang berlawanan. Keempat suster itu lalu berjalan ke arah utara, selatan, timur dan barat. Secara ajaib mantel itu bertambah besar ketika ditarik dan mulai menutupi tanah sampai seluas berhektar-hektar. Raja heran terkesima dan ia menyadari bahwa Brigitta adalah seorang diberkati oleh Tuhan. Raja jatuh ke tanah dan berlutut di depan Santa Brigitta dan berjanji akan memberikan tanah dan menyediakan semua yang dibutuhkan oleh Brigitta dan para biarawati termasuk uang dan persediaan makanan. Segera setelah itu, raja menjadi seorang Kristen yang saleh dan mulai memberi perhatian membantu orang-orang miskin. Raja bahkan ikut mengawasi pembangunan biara.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Santa Brigita wafat dengan tenang pada tahun 523. Pestanya kita rayakan setiap tanggal 1 Februari.</p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-25322102014561787872021-02-03T01:56:00.003-08:002021-02-03T01:56:53.026-08:00Lamunan Pesta<p><span style="font-size: 12pt;">Yesus
Dipersembahkan di Bait Allah</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><span style="font-size: 12pt;">Selasa, 2
Februari 2021</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Lukas 2:22-40</span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"></span></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-i7GW-tHZaq4/YBcQh2tMHSI/AAAAAAAAgfE/kcCfngBXK_wPYA2aMaIAiupa6VJ41w6xQCLcBGAsYHQ/s261/Yesus%2BDipersembahkan%2B4.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="193" data-original-width="261" height="242" src="https://1.bp.blogspot.com/-i7GW-tHZaq4/YBcQh2tMHSI/AAAAAAAAgfE/kcCfngBXK_wPYA2aMaIAiupa6VJ41w6xQCLcBGAsYHQ/w328-h242/Yesus%2BDipersembahkan%2B4.jpg" width="328" /></a></i></div><i style="mso-bidi-font-style: normal;">22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa,
mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,<span style="color: red;"> </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">23
seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus
dikuduskan bagi Allah", </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">24
dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum
Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">25.
Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh
yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">26
dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum
ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">27
Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk
oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">28
ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">29
"Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera,
sesuai dengan firman-Mu, </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">30
sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">31
yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">32
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi
kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">33
Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">34
Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu:
"Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan
banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan
perbantahan </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">35
--dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi nyata pikiran
hati banyak orang." </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">36
Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer.
Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya
bersama suaminya, </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">37
dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah
meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">38
Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah
dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan
untuk Yerusalem. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">39
Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah
mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">40 Anak itu bertambah besar dan
menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.</span></i><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Butir-butir Permenungan<o:p></o:p></span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"></p><ul style="text-align: left;"><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tampaknya, orang pilihan dari tengah massa rakyat akan
mendapatkan kedudukan khusus. Dia dapat memperoleh pelayanan khusus dalam setiap
urusan pribadinya.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tampaknya, sebagai sosok elite orang pilihan tidak
akan harus bersusahpayah seperti rakyat umum dalam memenuhi kewajiban sosial.
Dia dapat meminta orang lain untuk mengurus sekalipun perlu surat kuasa yang juga
bisa mudah dibuatkan.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa
bergaul erat dengan kedalaman batin, sekalipun menjadi sosok terpilih dan
menjadi paling tinggi kedudukannya, orang yang sungguh menghayati pilihan
justru akan tetap menjalani kewajiban sosial lewat prosedur seperti orang umum.
Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang yang
mendapatkan kedudukan khusus akan menghayati statusnya sebagai bagian dari
masyarakat umum.</span></span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Ah, kalau punya jabatan tinggi ya pasti tak akan susah
payah menjalani kewajiban sosial seperti masyarakat umum.</span></b></span></p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-23164352476462986062021-02-03T01:56:00.001-08:002021-02-03T01:56:08.719-08:00Santo Jean-Théophane Vénard, MEP<p style="text-align: right;"><span style="font-family: times; font-size: x-small;"><i>diambil dari katakombe.org/para-kudus <span style="background-color: white;">Diterbitkan: </span>09 Agustus 2013 <span style="background-color: white;">Diperbaharui: </span>25 Oktober 2019 <span style="background-color: white;">Hits: </span><span style="background-color: white;">7783</span></i></span></p><ul style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; padding: 10px;"><li class="element element-text first" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Perayaan</div>02 Februari<br style="box-sizing: border-box;" />24 November (sebagai salah satu dari para Martir Vietnam)</li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Lahir</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">21 November 1829</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kota asal</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Saint-Loup, Poitiers, Perancis</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Wilayah karya</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Vietnam</span></li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Wafat</div><wafat style="border: none; box-sizing: border-box; clear: none;"></wafat></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">02 February 1861 di Hanoi Vietnam | Martir<br style="box-sizing: border-box;" />Dipenggal kepala; lalu kepalanya dipasang pada tiang sebagai peringatan kepada orang Kristen yang lain.<br style="box-sizing: border-box;" />Potongan kepalanya kemudian dapat diselamatkan lalu bersama tubuhnya dikirim ke Paris.<br style="box-sizing: border-box;" />Dimakamkan di makam Biara Mission Etrangères de Paris (MEP)</li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Beatifikasi</div>02 Mei 1909 oleh Paus Santo Pius X</li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kanonisasi</div><span style="box-sizing: border-box; clear: none; display: block;"></span></li> <li class="element element-text last" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">19 Juni 1988 oleh Paus Beato Yohanes Paulus II</li></ul><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-V7yiTwe7GeI/YBXKq-8-1UI/AAAAAAAAge8/ov9Nkg2aDcwdXklOr1EBIJ5mEkz1aVIpgCLcBGAsYHQ/s330/Santo%2BJean-Theophane%2BVenard%252C%2BMEP.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="330" data-original-width="280" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-V7yiTwe7GeI/YBXKq-8-1UI/AAAAAAAAge8/ov9Nkg2aDcwdXklOr1EBIJ5mEkz1aVIpgCLcBGAsYHQ/s320/Santo%2BJean-Theophane%2BVenard%252C%2BMEP.jpg" /></a></div>Imam Perancis yang kudus ini telah berangan-angan untuk menjadi seorang <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Martir.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">martir</a> semenjak ia masih kecil. Ia bersekolah untuk menjadi seorang imam. Kemudian ia masuk seminari untuk para misionaris di Paris, Perancis. Keluarganya, yang sangat ia kasihi, teramat sedih memikirkan bahwa kelak, setelah menjadi imam, ia akan meninggalkan mereka. Pada masa itu perjalanan tidaklah semudah seperti sekarang ini. Theophane sadar bahwa perjalanannya menyeberangi samudera luas ke Timur hampir dapat dipastikan akan memisahkannya dari keluarganya sepanjang hidupnya.<p></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">“Saudariku tersayang,” demikian tulisnya dalam salah satu suratnya, “betapa aku menangis ketika membaca suratmu. Ya, aku sadar sepenuhnya akan penderitaan besar yang aku timbulkan bagi keluarga kita. Aku pikir, terlebih-lebih lagi betapa dahsyat penderitaan itu bagimu, adikku terkasih. Tetapi, tidakkah kamu berpikir bahwa aku mencucurkan banyak air mata juga? Dengan mengambil keputusan demikian, aku sadar bahwa aku akan menyebabkan penderitaan teramat besar bagi kalian semua. Siapakah yang mencintai keluarganya lebih daripada aku? Seluruh kebahagiaanku di dunia ini berasal dari sana. Tetapi Tuhan, yang telah mempersatukan kita semua dalam ikatan cinta kasih mesra, ingin menarikku dari sana.”</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Setelah ditahbiskan menjadi imam, Theophane berangkat ke Hongkong. Ia mulai berlayar pada bulan September 1852. Ia belajar beberapa bahasa asing selama lebih dari setahun di sana. Kemudian ia melanjutkan perjalanannya ke Tonkin (Vietnam). Pada masa itu di Vietnam umat Kristen sedang dianiaya atas perintah penguasa Minh-Menh yang sangat anti-Kristen. Penganiayaan hebat ini telah memaksa para imam dan uskup untuk bersembunyi di hutan-hutan dan gua-gua. Pastor Venard, yang kesehatannya tidak pernah baik, sangat menderita oleh keadaan ini namun ia dengan gigih tetap melayani umatnya secara sembunyi-sembunyi pada malam hari. Suatu ketika ia bisa menemukan sebuah lokasi yang aman, dan ia lalu bertahan dilokasi tersebut sambil tetap melayani umat di Tonkin selama hampir empat tahun. </p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Sayangnya Pastor Vernard kemudian dikhianati oleh seorang umatnya. Ia ditangkap pada tanggal 30 November 1860. Dia diadili karena kejahatan menjadi seorang Kristen, dan diberi banyak kesempatan untuk menyelamatkan dirinya sendiri dengan menyangkal imannya akan Kristus. Dengan tegas ia menolak. Ia lalu dirantai dan dimasukkan dalam kurungan selama dua bulan.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Sikapnya yang lemah lembut meluluhkan hati semua orang, bahkan para sipir penjara. Ia berhasil menulis sepucuk surat kepada keluarganya di mana ia menulis, “Semua orang di sekitarku adalah orang yang beradab serta sopan. Banyak dari antara mereka yang mengasihiku. Dari pejabat tinggi hingga prajurit yang terendah sekali pun, semua menyesalkan bahwa hukum negara menjatuhkan hukuman mati. Aku tidaklah mereka siksa seperti saudara-saudaraku yang lain.”</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Namun demikian, simpati mereka tidaklah dapat menyelamatkan nyawanya. St. Theophane wafat sebagai <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Martir.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">martir</a> dengan cara dipenggal kepalanya pada tanggal 2 Februari 1861. Saat hukuman mati telah dilaksanakan dan para algojo telah pergi, kerumunan umat berebut mencelupkan saputangan mereka pada darahnya (sebagai relikwi).</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Pastor Venard dinyatakan kudus oleh <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Paus.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Paus</a> Yohanes Paulus II pada tanggal 19 Juni 1988. Ia adalah salah seorang dari Para Martir Vietnam yang pestanya dirayakan pada tanggal 24 November.</p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-64459386743167242582021-02-03T01:43:00.004-08:002021-02-03T11:54:49.913-08:00Lamunan Pekan Biasa IV<p><span style="font-size: 12pt;">Rabu, 3 Februari
2021</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt;">Markus 6:1-6</span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"></span></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-kY1ev1Jsddw/YBpwMzXp41I/AAAAAAAAgfY/EXYKAfTRkGgX93mDDb3nB-VDrdsqL-wMwCLcBGAsYHQ/s300/Yesus%2B2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="202" src="https://1.bp.blogspot.com/-kY1ev1Jsddw/YBpwMzXp41I/AAAAAAAAgfY/EXYKAfTRkGgX93mDDb3nB-VDrdsqL-wMwCLcBGAsYHQ/s0/Yesus%2B2.jpg" /></a></i></div><i style="mso-bidi-font-style: normal;">1.
Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang
murid-murid-Nya mengikuti Dia. </i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">2
Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub
ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya
itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang
demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">3
Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan
Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?"
Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">4 Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati
di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan
di rumahnya." </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">5
Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan
beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">6
Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. (6-6b) Lalu Yesus berjalan
keliling dari desa ke desa sambil mengajar.</span></i><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt;">Butir-butir Permenungan<o:p></o:p></span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"></p><ul style="text-align: left;"><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12.0pt;">Tampaknya, ada anggapan bahwa orang yang sungguh baik
akan terlihat dalam hidupnya dalam keluarga. Dia bisa memiliki hubungan
harmonis dengan setiap anggota keluarganya.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12.0pt;">Tampaknya, ada juga anggapan bahwa orang yang sungguh baik
akan terlihat dalam kehidupan bertetangga. Dia tidak pernah mengalami konflik
dan selalu rukun dengan kiri kanannya.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12.0pt;">Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa
bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun hubungan harmonis dan hidup
rukun dengan tetangga jadi idealisme, orang yang sungguh baik akan ikhlas
mengalami konflik demi mempertahankan kebaikan dan kebenaran. Dalam yang ilahi
karena kemesraannya dengan gema relung hati orang yang sungguh memiliki jiwa
juang demi kebaikan dan kebenaran justru akan mengalami penolakan pertama-tama
dari orang lingkungan sendiri.</span></span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt;">Ah, yang sungguh baik akan menyingkiri yang namanya
konflik.</span></b></span></p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-28759568632955204462021-01-31T16:56:00.001-08:002021-01-31T16:56:30.831-08:00Lamunan Pekan Biasa IV<p><span style="font-size: 12pt;">Senin, 1
Februari 2021</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Markus 5:1-20</span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-AMt53fTQOgw/YBXHIhT0b4I/AAAAAAAAge0/X0qg3_cZizQ3eJbijN-Lrw0mJYRKswvYwCLcBGAsYHQ/s628/Yesus%2Bdan%2BOrang%2Bdi%2BGerasa%2B1.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="628" data-original-width="437" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-AMt53fTQOgw/YBXHIhT0b4I/AAAAAAAAge0/X0qg3_cZizQ3eJbijN-Lrw0mJYRKswvYwCLcBGAsYHQ/s320/Yesus%2Bdan%2BOrang%2Bdi%2BGerasa%2B1.jpg" /></a></i></div><i style="mso-bidi-font-style: normal;">1.
Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. </i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2
Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat
dari pekuburan menemui Dia. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3
Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya,
sekalipun dengan rantai, </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4
karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya
dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat
untuk menjinakkannya. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit
sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">6
Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu
menyembah-Nya, </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">7
dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak
Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!" </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">8
Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat!
Keluar dari orang ini!" </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">9
Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya:
"Namaku Legion, karena kami banyak." </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">10
Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari
daerah itu. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">11
Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">12
lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke
dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!" </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">13
Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan
memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu
terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">14
Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di
kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang
terjadi. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">15
Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah
berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka
takutlah mereka. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">16
Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka
tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang
babi-babi itu. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">17
Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">18
Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan
itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">19
Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu:
"Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah
kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan
bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">20 Orang itupun pergilah dan mulai
memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas
dirinya dan mereka semua menjadi heran.</span></i><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Butir-butir Permenungan<o:p></o:p></span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"></p><ul style="text-align: left;"><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tampaknya, ada gambaran bahwa jiwa gila membuat orang
hanya cari enak sendiri. Ada gila harta, gila status atau jabatan, gila ini dan
gila itu yang semuanya hanya untuk memenuhi nafsu nikmat sendiri.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tampaknya, ada gambaran bahwa yang berjiwa gila akan
membawa bahaya bagi orang lain. Dia akan mencari keenakan hidup dengan mengorbankan
banyak orang.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa
bergaul akrab dengan kedalaman batin, walau jiwa gila-gilaan membuat orang jadi
mania tanpa pertimbangan rasional, sejatinya jiwa jahat terutama membuat
perilaku yang amat merugikan dan bahkan memahayakan kehidupannya sendiri. Dalam
yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa segala
perbuatan jahat pertama-tama justru akan merugikan dan bahkan mencelakakan
pelaku sendiri.</span></span></li></ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Ah, orang harus menjauhi orang yang gila ini dan itu
karena akan amat membahayakan banyak orang lain.</span></b></span></p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-76146560976402139482021-01-31T03:03:00.002-08:002021-01-31T03:03:23.160-08:00Santa Marcella<p style="text-align: right;"><span style="font-size: x-small;"><i>diambil dari katakombe.org/para-kudus <span face=""Open Sans", sans-serif" style="background-color: white;">Diterbitkan: </span><span face=""Open Sans", sans-serif">22 Maret 2015 </span><span face=""Open Sans", sans-serif" style="background-color: white;">Diperbaharui: </span><span face=""Open Sans", sans-serif">14 Maret 2017 </span><span face=""Open Sans", sans-serif" style="background-color: white;">Hits: </span><span face=""Open Sans", sans-serif" style="background-color: white;">13097</span></i></span></p><ul style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; padding: 10px;"><li class="element element-text first" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Perayaan</div>31 Januari</li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Lahir</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Sekitar tahun 325</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kota asal</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Roma - Italia</span></li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Wafat</div><wafat style="border: none; box-sizing: border-box; clear: none;"></wafat></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">Martir - meninggal akibat dianiaya oleh pasukan Goth ketika menyerbu kota Roma pada bulan Agustus tahun 410</li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Beatifikasi</div>-</li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kanonisasi</div><span style="box-sizing: border-box; clear: none; display: block;"></span></li> <li class="element element-text last" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">Pre-Congregation</li></ul><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-SyrHtdFKogo/YBMZnxUPtyI/AAAAAAAAgec/Rw2gNjW9SfU6jVb-qXSqdeHb5bMvZRlBwCLcBGAsYHQ/s244/Santa%2BMarcella.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="244" data-original-width="207" src="https://1.bp.blogspot.com/-SyrHtdFKogo/YBMZnxUPtyI/AAAAAAAAgec/Rw2gNjW9SfU6jVb-qXSqdeHb5bMvZRlBwCLcBGAsYHQ/s0/Santa%2BMarcella.jpg" /></a></div>Santa Marcella berasal dari keluarga <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Bangsawan.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">bangsawan</a> Romawi Kristen di kota Roma. Nama ayahnya tidak diketahui; namun ibunya yang bernama Albina, diketahui sebagai seorang kristen yang saleh dan terkenal akan kekayaan dan kebajikannya. Ketika masih kecil, Marcella sudah tertarik mendengarkan kisah-kisah para orang kudus yang dikisahkan oleh ibunya. Dalam hatinya ia ingin menjalani hidup yang kudus seperti mereka.<p></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Keinginannya untuk menjalani kehidupan rohani seperti para pertapa semakin bertambah setelah patriark Konstantinopel, Athanasius, tinggal dirumah mereka. Patriark Athanasius saat itu mengalami pengucilan dan pembuangan oleh kaisar, dan mengungsi ke Roma. Pola hidup asketis dan kisah-kisah ajaib tentang para kudus yang dituturkan Athanasius sangat memikat hati Marcella. Ketika Athanasius akan kembali ke Konstantinopel, ia memberikan hadiah perpisahan kepada Marcella berupa sebuah buku tentang kisah hidup <a href="https://katakombe.org/para-kudus/item/antonius-pertapa.html" rel="alternate" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Santo Anthonius Pertapa</a>.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Kecantikan dan kekayaan Marcella membuat ia sangat populer di kalangan masyarakat kelas atas di kota Roma. Banyak pangeran datang melamarnya namun semuanya ditolak. Hingga sebuah lamaran dari seorang pangeran yang berasal dari keluarga <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Bangsawan.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">bangsawan</a> yang sangat berkuasa tidak mampu ditolak keluarganya. Mereka pun kemudian menikah; namun tujuh bulan kemudian suaminya itu meninggal.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Marcella segera merasa bahwa hidup berumah-tangga bukanlah jalan yang ditentukan Tuhan baginya. Ia lalu memutuskan untuk mengabdikan sisa hidupnya dalam karya amal, doa, dan menjalani hidup asketis dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan telah mengarahkan hidupnya untuk hidup kudus dalam kemiskinan. Marcella dengan sungguh – sungguh meninggalkan pola hidup ningrat yang penuh dengan kemuliaan duniawi. Ia menanggalkan gaun indah dan mahal yang selalu dikenakannya dan menggantinya dengan jubah cokelat kasar seperti yang biasa dipakai oleh pelayan. Sejak saat itu Marcella tidak pernah lagi menjalani rutinitasnya setiap hari sebagai seorang wanita bangsawan yaitu: menata rambut dan mengenakan make up.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Bersama dengan beberapa orang wanita (salah seorang diantaranya adalah <a href="https://katakombe.org/para-kudus/item/lea.html" rel="alternate" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Santa Lea</a>), Marcella membentuk sebuah komunitas rohani yang kemudian dikenal masyarakat Roma dengan sebutan komunitas “Jubah Coklat” karena memang mereka selalu mengenakan jubah coklat dari kain kasar. Komunitas ini berupaya keras untuk hidup dalam kesucian. Setiap harinya mereka jalani dengan berdoa, bernyanyi, membaca Alkitab, dan melayani orang-orang miskin. Rumah megah milik Marcella dijadikan pusat kegiatan mereka dan sebagai tempat penampungan dan perlindungan bagi para peziarah dan masyarakat miskin.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Pada tahun 382 <a href="https://katakombe.org/para-kudus/item/hieronimus.html" rel="alternate" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">santo Hieronimus</a> tiba di Roma atas panggilan <a href="https://katakombe.org/para-kudus/item/damasus-i.html" rel="alternate" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Paus Santo Damasus I</a>. <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Paus.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Paus</a> telah mengatur agar Hieronimus tinggal di rumah keluarga Marcella. Hal ini sangat menggembirakan hati Marcella dan para rubiah (pertapa wanita) pengikutnya. Sebagai seorang wanita terpelajar yang mahir berbahasa Yunani dan Ibrani, Marcella merasa amat bersyukur karena bisa menjamu seorang pemikir besar pada zaman itu.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Santo Hieronimus tinggal selama tiga tahun di Roma untuk mengerjakan berbagai tugas yang diberikan <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Paus.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Paus</a> kepadanya (termasuk menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Latin). Selama itu juga Santo Hieronimus menjadi seorang pembimbing rohani yang sangat terkenal. Banyak orang datang memohon bimbingannya; seperti: <a href="https://katakombe.org/para-kudus/item/paula.html" rel="alternate" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Santa Paula</a>, <a href="https://katakombe.org/para-kudus/item/fabiola.html" rel="alternate" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Santa Fabiola</a>, <a href="https://katakombe.org/para-kudus/item/paulinus-dari-nola.html" rel="alternate" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Santo Paulinus</a>, <a href="https://katakombe.org/para-kudus/item/pammakius.html" rel="alternate" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Santo Pammakius</a> dan tentu saja Santa Marcella dan Komunitas Jubah Cokelat yang menjadi tuan rumah bagi bapa gereja tersebut. Bertahun-tahun kemudian, dalam sebuah suratnya, Santo Hieronimus menulis tentang muridnya Marcella :</p><div class="alert alert-warning" style="background-color: #fcf8e3; border-radius: 4px; border: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; line-height: 2; margin-bottom: 20px; padding: 20px; text-align: justify;"><p style="box-sizing: border-box; margin: 0px;"><span style="color: #2b00fe;">…. Betapa banyaknya kebajikan dan kecerdasan, betapa tingginya kekudusan dan kemurnian yang saya temukan dalam dirinya…….; apa pun yang telah saya pelajari dalam waktu panjang dan dengan terus menerus bermeditasi hingga menjadi bagian dari diri saya, dapat dia rasakan, dapat dia pelajari dan dapat ia jalani sendiri…...</span></p></div><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Ketika Santo Hieronimus kembali ke pertapaannya di padang gurun di Tanah Suci Yerusalem, banyak pengikutnya yang ikut hijrah bersamanya. Santa Marcella tidak ikut bersama mereka dan tetap tinggal di Roma karena ia harus memimpin komunitas biarawati yang didirikannya. Komunitas religius asketis ini terus berkembang pesat. Pengikut-pengikutnya semakin bertambah banyak dan Marcella harus membangun lagi beberapa biara di seluruh kota Roma. Bersama Santa Marcella, para rubiah jubah cokelat mengabdikan diri untuk melayani orang-orang miskin dan terlantar.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Pada tahun 410 kota Roma diserbu dan dijarah oleh bangsa Goth (Jerman). Santa Marcella yang saat itu sudah berusia tujuh puluh tahun tidak ikut mengungsi keluar kota. Ia pun ditangkap oleh para penyerbu dan disiksa dengan kejam karena mereka menginginkan emas permata dan harta kekayaan keluarganya. Namun setelah ia disiksa sampai sekarat, mereka harus kecewa dan melepaskannya pergi karena ia memang sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Semua harta bendanya sudah ia jual untuk mendanai biara-biara dan karya-karya amal yang mereka laksanakan selama ini.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Santa Marcella yang sedang sekarat dibawa pergi oleh seorang muridnya bernama Principia ke Gereja Santo Paulus di Roma. Tubuhnya yang renta tidak mampu menahan siksaan kejam yang dialaminya. Ia pun meninggal pada keesokan harinya.</p><h3 style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; font-family: "PT Sans Narrow", sans-serif; font-size: 28px; font-weight: normal; line-height: 1.1; margin-bottom: 10px; margin-top: 20px; text-align: center;">Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja</h3>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-10202293167908435322021-01-30T16:56:00.001-08:002021-01-30T16:56:15.723-08:00 Lamunan Pekan Biasa IV<p><span style="font-size: 12pt;">Minggu, 31
Januari 2021</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Markus 1:21-28</span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"></span></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-htg1EMsZYdU/YBRexmzzWiI/AAAAAAAAgek/mboFIXYFsRUTOOx61muKtG-hK72aqTdBQCLcBGAsYHQ/s96/Yesus%2BMengusir%2BSetan%2B1.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="93" data-original-width="96" height="196" src="https://1.bp.blogspot.com/-htg1EMsZYdU/YBRexmzzWiI/AAAAAAAAgek/mboFIXYFsRUTOOx61muKtG-hK72aqTdBQCLcBGAsYHQ/w203-h196/Yesus%2BMengusir%2BSetan%2B1.jpg" width="203" /></a></i></div><i style="mso-bidi-font-style: normal;">23. Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang
kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak: </i><i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">24 "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret?
Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari
Allah." </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">25
Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">26
Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara
nyaring ia keluar dari padanya. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">27
Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: "Apa
ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahatpun
diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya." </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">28 Lalu tersebarlah dengan cepat kabar
tentang Dia ke segala penjuru di seluruh Galilea.</span></i><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Butir-butir Permenungan<o:p></o:p></span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"></p><ul style="text-align: left;"><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tampaknya, di dalam perjumpaan dengan orang baru, baik
dalam jumpa perorangan maupun dalam sebuah pertemuan, perkenalan menjadi amat
penting. Dalam hal ini ada ungkapan kata-kata yang berbunyi “tak kenal akan tak
sayang”.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tampaknya, kalau dalam relasi orang sungguh saling
mengenal ada anggapan bahwa akan terjadi persahabatan saling memperhatikan.
Antar orang yang sungguh saling mengenal mudah terjalin hubungan persaudaraan
yang melebihi relasi dengan orang-orang yang memiliki hubungan darah.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa
bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun saling kenal sejak kecil,
dengan yang egoistik dan mau menangnya sendiri akan mudah terjadi permusuhan.
Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang menyadari
bahwa dalam relasi orang yang sungguh saling mengenal, yang memudahkan
terjadinya hubungan persaudaraan dan persahabatan, tetap pula bisa muncul sikap
bermusuhan apabila salah satu saja memilki jiwa serakah mau berkuasa dan
enaknya sendiri.</span></span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Ah, orang yang memusuhi itu karena tidak kenal dengan
yang dimusuhi.</span></b></span></p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-41146090084876401312021-01-30T04:20:00.002-08:002021-01-30T04:20:29.153-08:00Santa Hyacintha Mariscotti<p style="text-align: right;"><span style="font-family: times; font-size: x-small;"><i>diambil dari katakombe.org/para-kudus <span style="background-color: white;">Diterbitkan: </span>19 Oktober 2014 <span style="background-color: white;">Diperbaharui: </span>29 Januari 2017 <span style="background-color: white;">Hits: </span><span style="background-color: white;">6856</span></i></span></p><ul style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; padding: 10px;"><li class="element element-text first" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Perayaan</div>30 Januari</li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Lahir</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Tahun 1585</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kota asal</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Viterbo, Italia</span></li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Wafat</div><wafat style="border: none; box-sizing: border-box; clear: none;"></wafat></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">Tanggal 30 Januari 1640 di Viterbo, Italia - Sebab alamiah</li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Beatifikasi</div>Tanggal 1 September 1726 oleh Paus Benediktus XIII</li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kanonisasi</div><span style="box-sizing: border-box; clear: none; display: block;"></span></li> <li class="element element-text last" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">Tanggal 24 May 1807.oleh Paus Pius VII</li></ul><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-iGMrgd0aw9w/YBHJ-KysCXI/AAAAAAAAgd4/-96twfYuyd0SoqQtGqb9p0FmY4ZispoIgCLcBGAsYHQ/s130/Santa%2BHyacintha%2BMariscotti%2B2.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="130" data-original-width="97" height="318" src="https://1.bp.blogspot.com/-iGMrgd0aw9w/YBHJ-KysCXI/AAAAAAAAgd4/-96twfYuyd0SoqQtGqb9p0FmY4ZispoIgCLcBGAsYHQ/w237-h318/Santa%2BHyacintha%2BMariscotti%2B2.jpg" width="237" /></a></div>Santa Hyacintha lahir pada tahun 1585 dalam keluarga <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Bangsawan.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">bangsawan</a> Italia yang berkuasa dan kaya-raya. Ayahnya adalah Pangeran Marc Antonio di Mariscotti, sedangkan ibunya berasal dari keluarga <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Bangsawan.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">bangsawan</a> Orsini dari Roma bernama Ottavia Orsini. Ia dibabtis dengan nama Clarice.<p></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Setelah adik perempuannya menikah, Clarice yang kecewa berat ini, masuk biara suster <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Fransiskan.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Fransiskan</a> di Viterbo. Tetapi rupanya hanya sebagai suster sekular. Ia tetap membiarkan diri dilengkapi dengan segala macam makanan dan pakaian yang membuat dia mampu menikmati hidup yang sangat enak dan nyaman. Kamar-kamarnya dilengkapi dengan perlengkapan-perlengkapan mebel yang mewah. Semangat matiraga dan penyangkalan diri yang seharusnya dihayati oleh seorang biarawati, tak pernah terlintas dalam pikirannya.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Kemudian, terjadilah, bahwa dia diterpa oleh suatu penyakit yang aneh, dan bapa pengakuannya harus pergi ke kamarnya untuk memberikan pelayanan sakramen tobat kepadanya. Ketika dia melihat barang-barang duniawi dan kemewahan yang ada di kamar Hyacinta, dengan keras dan tajam ditegurnya suster yang sakit itu. Karena nasehat bapa pengakuannya itu, dia kemudian pergi ke kamar makan umum yang biasa, dan di sana dengan berkalungkan seutas tali pada lehernya, dia memohon pengampunan dari seluruh suster dalam biara karena telah menjadikan dirinya sebagai batu sandungan bagi mereka.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Namun, baru setelah dia berseru mohon pertolongan St. <a href="https://katakombe.org/para-kudus/item/katarina-dari-siena.html" rel="alternate" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Katarina dari Siena</a>, dia mampu melucuti dirinya dari semua kemewahan itu lalu dengan tegas dan tuntas dia masuk ke dalam kehidupan membiara yang penuh kebajikan.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Suster Hyacinta mulai menghayati semangat pertobatan dan menjalani laku silih yang berat sampai pada akhir hidupnya. Dia berjalan dengan kaki telanjang, mengenakan jubah tua yang telah dibuang oleh seorang suster yang lain, dan menjalankan tugas-tugas yang paling rendah dan paling memerlukan jerih payah. Dia hanya makan makanan seadanya, yang dicampur dengan rerumputan pahit. Tempat tidurnya terdiri atas beberapa potongan papan kayu, dengan hanya terhampar selembar selimut di atasnya. Sebagai bantal dipergunakannya sebongkah batu.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Dia menekuni devosi khusus kepada penderitaan-penderitaan Kristus; dan demi mengingat kembali penderitaan-penderitaan itu, pada hari Jumat dan Pekan Suci dia menjalankan matiraga yang berat. Dipersembahkannya juga kasih keanakan kepada Bunda Maria Penuh Kasih, yang sesekali menampakkan diri dan memberikan penghiburan kepadanya.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Diperkaya dengan semua kebajikan dan terhiasi dengan hormat besar dari sesama suster-susternya, dia meninggal dunia pada usia 55 tahun pada 1640.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Banyak mujizat dilaporkan terjadi di makamnya. Setelah diselidiki dengan seksama oleh otoritas gereja, mujizat-mujizat tersebut dinyatakan benar dan karena itu suster Hyacinta lalu dibeatifikasi oleh <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Paus.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Paus</a> Benediktus XIII pada tanggal 1 September 1726.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Hampir se-abad kemudian ia dikanonisasi oleh <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Paus.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Paus</a> Pius VII pada tanggal 24 May 1807.</p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-38993509291576436972021-01-29T20:15:00.001-08:002021-01-29T20:15:11.226-08:00Injil & bacaan kedua Minggu Biasa IV/B – 31 Jan 21 (Mrk 1:21-28; 1Kor 7:32-35)<p style="text-align: right;"><span style="font-family: times; font-size: x-small;"><i>diambil dari https://unio-indonesia.org/2021/01/26; ilustrasi dari koleksi Blog Domus</i></span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large; margin-bottom: 1.3em; margin-top: 0px;"><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://1.bp.blogspot.com/-UxdNF9--KMk/YBDQ4EF53qI/AAAAAAAAgco/4O9cgo4BdAcNVTrWfLNDjsdLdfQbHXsPACLcBGAsYHQ/s154/Yesus%2BMengusir%2BSetan%2B2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="154" data-original-width="126" height="547" src="https://1.bp.blogspot.com/-UxdNF9--KMk/YBDQ4EF53qI/AAAAAAAAgco/4O9cgo4BdAcNVTrWfLNDjsdLdfQbHXsPACLcBGAsYHQ/w448-h547/Yesus%2BMengusir%2BSetan%2B2.jpg" width="448" /></a></b></div><b><br />AJARAN YANG MELEGAKAN!</b><p></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large; margin-bottom: 1.3em; margin-top: 0px;">Setelah memanggil murid-murid pertama, Yesus mengawali kegiatannya dengan mengajar di sebuah tempat ibadat di Kapernaum, sebuah kota di tepi danau Galilea (= danau Genesaret) di wilayah utara Tanah Suci. Orang-orang takjub mendengar pengajarannya. Pada kesempatan itu juga ia mengeluarkan roh jahat dari orang yang kerasukan. Orang banyak mulai bertanya-tanya apa sebenarnya yang sedang terjadi. Dan sejak itu tersiarlah berita tentang dia di seluruh wilayah Galilea. Peristiwa ini dikisahkan dalam Mrk 1:21-28 yang dibacakan pada hari Minggu Biasa IV tahun B. Yesus ditampilkan sebagai tokoh yang dicari-cari, diharapkan, diikuti tapi nanti juga akan dipertanyakan, ditolak, dan bahkan dimusuhi. Pikiran-pikiran yang tersimpan dalam-dalam tak lagi dapat tinggal tersembunyi. Kehadirannya membuat orang semakin merasa perlu jujur pada diri sendiri.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large; margin-bottom: 1.3em; margin-top: 0px;">Markus kerap menceritakan pelbagai reaksi orang ketika mendengar pengajaran Yesus tanpa menuliskan apa yang diajarkannya. Ia memang ingin menunjukkan bagaimana Yesus dipandang sebagai guru yang membuat pikiran orang terbuka. Para pendengarnya sudah cukup tahu ajaran-ajaran agama. Yang mereka butuhkan ialah rasa mantap. Pengajaran pokok Yesus sebenarnya sudah ditampilkan Markus dalam Mrk 1:15, yakni bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Dan inilah yang diajarkannya hari itu di sinagoga di Kapernaum. Jadi yang dikatakan orang-orang nanti pada akhir petikan hari ini sebagai “ajaran baru” ialah pewartaan mengenai sudah datangnya Kerajaan Allah tadi. Dan ujud nyata kerajaan ini ialah mulai tersingkirnya kuasa-kuasa jahat.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large; margin-bottom: 1.3em; margin-top: 0px;">Kita boleh jadi tertarik pada kisah mengenai orang yang kerasukan setan di sinagoga tempat Yesus mengajar hari itu. Markus memang hendak menekankan hubungan antara kegiatan mengajar Yesus dengan dikeluarkannya roh jahat. Lihat Mrk 1:39, Yesus memberitakan Injil di rumah-rumah ibadat di Galilea dan mengusir setan-setan; bandingkan dengan 3:14-15 dan 6:12-13 tentang dua belas rasul yang ditetapkannya untuk memberitakan Injil dan diberinya kuasa mengusir setan. Orang dari zaman itu, juga dari zaman kita sekarang, akan lebih tertarik pada pengusiran roh jahat. Memang Yesus kerap mengusir roh jahat dan menyembuhkan penyakit yang tak bisa ditangani tabib. Tapi sebenarnya Yesus hadir di tengah masyarakat terutama untuk mewartakan hadirnya Kerajaan Allah. Pengusiran roh dan penyembuhan ajaib adalah kelanjutan dari kebenaran warta itu, bukan sebaliknya.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large; margin-bottom: 1.3em; margin-top: 0px;">Begitulah pada hari itu, di sebuah tempat ibadat, ia mulai mewartakan Kerajaan Allah. Orang-orang datang untuk menjalankan ibadat Sabat dan mendengarkan bacaan dari Taurat dan Para Nabi beserta penjelasannya. Setelah itu mereka juga berbincang-bincang mengenai macam-macam hal. Itulah latar peristiwa yang dikisahkan Injil kali ini. Markus mencatat bagaimana orang-orang takjub mendengar Yesus. Hati mereka tersentuh. Ia dapat menyalurkan kekuatan batin kepada pendengarnya dengan kata-kata pengajarannya.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large; margin-bottom: 1.3em; margin-top: 0px;">Hari itu juga ikut datang orang yang kerasukan. Orang dulu percaya bahwa ada roh baik, yakni yang berasal dari Allah, ada roh yang jahat, yang memisahkan diri dari sumbernya, yakni Allah, dan melawannya. Bila kita bahasakan secara sederhana, roh jahat itu kekuatan-kekuatan yang “ndak bener”, yang tidak murni, ada sisi-sisi kotornya, tidak bersih. Yang dilakukannya menimbulkan banyak perkara yang ndak bener tadi. Jadi roh jahat ialah kekuatan-kekuatan yang tak teratur. Tapi tetap kuat dan susah dihadapi dan sering membingungkan. Ia mengacaukan tatanan, membuat orang kehilangan pegangan sampai berputar-putar tanpa arah dan menjauh dari tatanan yang diadakan oleh roh baik. Pada zaman Yesus dulu, penyakit aneh-aneh yang tak dapat ditangani tabib sering dipandang sebagai akibat kerasukan. Orang yang demikian ini biasanya disendirikan. Kalau di Jawa dulu dipasung. Mereka tidak dibiarkan mengikuti macam-macam kegiatan di masyarakat, termasuk datang ke tempat ibadat. Kita akan bertanya, lho orang yang kerasukan kali ini kok ada di sinagoga. Tidak biasa. Bisa jadi memang belum diketahui bahwa orang tadi kerasukan. Ia boleh jadi termasuk orang baik-baik di Kapernaum. Mungkin ia sudah sedikit aneh, rada majenun, tapi masih bisa ditolerir.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large; margin-bottom: 1.3em; margin-top: 0px;">Orang tadi – yang belum diketahui bahwa kerasukan – ikut datang mendengarkan warta Yesus. Tentunya warta Kerajaan Allah sudah dekat, bertobatlah, dan percayalah kepada Injil seperti tertulis dalam Mrk 1:15. Apa yang terjadi? Roh jahat yang bersembunyi di dalam diri orang tadi tak tahan mendengar semua itu. Ia berteriak, memakai mulut orang yang malang itu. Tak tahan berada di dekat kehadiran dia yang membawakan keilahian. Kini ada pembicaraan antara roh jahat dan Yesus. Boleh dicatat, bagi Yesus berhadapan dengan roh jahat bukan barang baru. Beberapa waktu sebelumnya, selama 40 hari, ia disertai roh baik dan malaikat berada bersama dengan macam-macam kekuatan gelap dan mengenali gerak gerik mereka (Mrk 1:12-13).</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large; margin-bottom: 1.3em; margin-top: 0px;">Roh jahat itu meneriakkan tiga kalimat keras. Yang pertama bernada umpatan, “Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret!”. Ia merasa terganggu oleh kehadiran Yesus. Merasa dirusuhi. Marah. Kenapa tidak ngurus daganganmu sendiri, begitu jalan pikirannya. Ia mengira Yesus sama seperti dia, mencari pengaruh, memasarkan komoditi perkara batin dan kekuatan-kekuatan supernatural. Yang kedua, roh jahat mulai merasa terancam, “Apakah engkau datang untuk membinasakan kami?” Akhirnya ia malah menggertak bahwa ia kenal siapa dia, yakni “Yang Kudus dari Allah.” Mengatakan aku kenal siapa kamu kerap bisa membuat orang jadi rada “groggy”. Ada hal-hal yang disembunyikan yang diketahui! Tapi benar juga bahwa kekuatan jahat betul-betul mengenal apa dan siapa yang ada di situ. Ada wilayah suci yang tak memungkinkan roh jahat bergerak. Dan wilayah itu ada pada “orang dari Nazaret” ini. Keunggulannya jelas dirasakan. Itulah yang disaksikan orang-orang waktu itu dan diberitakan kepada kita sekarang. Mereka makin bertanya-tanya, lalu siapa sebetulnya dia yang diakui kewibawaannya bahkan oleh kawanan roh jahat yang memakai kata “kami” itu. Jadi roh-roh seperti itu merasa terancam dan gentar di hadapan orang Nazaret yang sedemikian dekat dengan Allah yang Mahasuci.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large; margin-bottom: 1.3em; margin-top: 0px;">Yesus menghardik dan menyuruh Roh itu diam. Kerasukan kerap berujud sebagai pergi datangnya suara-suara yang tak keruan, yang mengacaukan dan menakutkan. Kata-kata roh kepada Yesus itu kedengarannya biasa saja, tapi sebenarnya amat mengacaukan. Suara-suara itu mau membuat Yesus pergi tanpa mencampuri urusan ini. Mereka mau agar ia tidak menanggung risiko dicurigai berkawan dengan kaum roh seperti itu. Juga diteriakkan apa ia mau menghabisi. Yesus tidak membinasakan roh jahat. Tindakan ini bukan urusannya. Itu urusan Allah Yang Maha Kuasa. Yesus mengeluarkan roh dari dalam diri orang yang kerasukan yang mau mendekat kepadanya. Bahkan boleh dikatakan, roh yang menjahati itu masih diberi kesempatan untuk tidak menjahati lagi dan menemukan kembali asalnya yang sejati.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large; margin-bottom: 1.3em; margin-top: 0px;">Sebelum dikeluarkan, roh tadi masih berusaha membingungkan Yesus dan mungkin orang-orang lain dengan gelar “Yang Kudus dari Allah”. Ia mau membuat Yesus mulai takabur, merasa besar, dan mulai merasa diri sama dengan Yang Maha Kuasa sendiri. Tadi roh jahat sudah berteriak apa Yesus itu mau “membinasakan kami” – hal yang hanya bisa dilakukan Allah Maha Kuasa sendiri. Maklum gelar “Yang Kudus” itu dalam kesadaran orang dulu dikenakan kepada Allah sendiri, lihat Yes 40:25 dan 57:15, atau kepada imam Harun yang dipilih Allah untuk berkurban bagi umat seperti Mzm 106:16, atau kepada nabi besar Elisya dalam 2Raj 4:9. Yesus hendak dibuat merasa seperti orang-orang besar itu, bahkan seperti Allah sendiri! Karena itulah Yesus menyuruh roh tadi diam. Lihat betapa pintarnya roh jahat. Mengakui kalah tapi sekaligus mau menanamkan benih ketakaburan yang bakal menjatuhkannya! Tetapi Yesus tetap pada jalannya: ia menyuruh roh itu keluar dari diri orang malang tadi.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large; margin-bottom: 1.3em; margin-top: 0px;">Reaksi orang-orang dicatat Markus dalam 1:27. Terjemahan LAI berbunyi, “Apa ini? Suatu ajaran baru disertai dengan kuasa! Ia memberi perintah kepada roh-roh ….”. Memang teks aslinya digemakan. Tetapi naskah-naskah tua tidak memakai tanda baca sehingga dapat pula dimengerti dan diterjemahkan sebagai berikut: “Apa ini? Suatu ajaran baru! Disertai dengan kuasa ia memberi perintah kepada roh-roh…” Apa yang hendak dijelaskan Markus dengan ungkapan “disertai dengan kuasa” itu? Ajarannya yang didengar orang banyak atau perintahnya kepada roh-roh? Kedua terjemahan tadi sama cocoknya dengan teks asli. Bila demikian, kiranya Markus hendak menyampaikan bahwa ajaran Yesus dan tindakan mengeluarkan roh jahat berhubungan erat satu sama lain. Kedua-duanya “disertai dengan kuasa”. Bacaan ganda ini juga termasuk makna teksnya.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large; margin-bottom: 1.3em; margin-top: 0px;">Injil Markus mengajak kita mendekat kepada pribadi Yesus. Bukan kepada sekumpulan ajaran belaka. Keterpukauan orang-orang yang mengenal Yesus itu disampaikan kepada kita supaya kita berani datang mendekat dan mendengarkannya. Markus juga hendak membuat kita melihat bahwa dalam memberi pengajaran, Yesus juga menyingkirkan pengaruh roh jahat yang mengancam kita. Inilah kebesarannya. Inilah kuasanya. Dan kita diajak mendekat padanya.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large; margin-bottom: 1.3em; margin-top: 0px;"><b>DARI BACAAN KEDUA (1Kor 7:32-35)</b></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large; margin-bottom: 1.3em; margin-top: 0px;">Guna memahami arah umum petikan kali ini, lihat ulasan mengenai 1Kor 7:29-31 dari minggu yang lalu. Kali ini, dalam bagian selanjutnya Paulus mengajak umat Korintus memusatkan perhatian pada Tuhan. Ini akan memberi ketenteraman batin. Seperti yang diutarakan dalam Injil kali, orang diajak mendekat kepada Yesus, membiarkan diri terpukau olehnya.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large; margin-bottom: 1.3em; margin-top: 0px;">Dalam petikan surat Paulus kali ini bisa jadi ada rumusan yang bila dibaca lepas dari konteksnya akan terasa aneh. Paulus membandingkan orang yang berkeluarga dengan yang tidak seakan-akan untuk menekankan yang tak berkeluarga lebih baik karena orang seperti itu bisa mencurahkan perhatian kepada Tuhan dengan sepenuhnya. Tapi tafsiran semacam itu tidak banyak membantu selain juga tidak cocok dengan maksud tulisan itu sendiri. Seperti dikemukakan dalam ulasan minggu lalu mengenai bagian sebelum ini, Paulus justru bermaksud mengajak orang berkepala dingin terhadap kecenderungan bermatiraga berlebihan. Kali ini pula, pernyataannya bukan dimaksud mengajak orang memilih hidup sendirian agar bisa lebih memusatkan batin pada Tuhan. Bukan ini arahnya. Jelas-jelas dikatakannya pada akhir petikan (1Kor 7:35), “Semua ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu, sebaliknya supaya kamu melakukan yang patut, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.” </p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large; margin-bottom: 1.3em; margin-top: 0px;">Paulus menyarankan agar orang mendapatkan ketenteraman batin. Urusan duniawi, termasuk urusan keluarga, memang dapat membebani. Ini kondisi manusia dan nyata. Tak bisa dielakkan. Tapi bisa dihadapi dengan menemukan pegangan di tengah-tengah itu semua. Menurut Paulus, dengan memusatkan perhatian pada Tuhan, maka kehidupan duniawi malah bakal dapat dihadapi dengan tenang.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Lato, sans-serif; font-size: large; margin-bottom: 1.3em; margin-top: 0px;">Salam hangat,<br style="box-sizing: border-box;" />A. Gianto</p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-14434291346848478782021-01-29T16:28:00.001-08:002021-01-29T16:28:54.892-08:00Lamunan Pekan Biasa III<p><span style="font-size: 12pt;">Sabtu, 30
Januari 2021</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Markus 4:35-41</span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-e8a9ZJIpzLE/YBMV5TkJkgI/AAAAAAAAgeU/ZLcp3gsBVoIaAM-RGl_XEeff47aFCO83QCLcBGAsYHQ/s157/Perahu%2Bdalam%2BBadai.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="157" data-original-width="124" height="249" src="https://1.bp.blogspot.com/-e8a9ZJIpzLE/YBMV5TkJkgI/AAAAAAAAgeU/ZLcp3gsBVoIaAM-RGl_XEeff47aFCO83QCLcBGAsYHQ/w196-h249/Perahu%2Bdalam%2BBadai.jpg" width="196" /></a></i></div><i style="mso-bidi-font-style: normal;">35.
Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka:
"Marilah kita bertolak ke seberang." </i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">36
Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta
dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain
juga menyertai Dia. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">37
Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam
perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">38
Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya
membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau
kita binasa?" </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">39
Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam!
Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut?
Mengapa kamu tidak percaya?" </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">41
Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa
gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"</span></i><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Butir-butir Permenungan<o:p></o:p></span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"></p><ul style="text-align: left;"><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tampaknya, pada umumnya orang memandang wajar bahwa
dalam diri manusia ada rasa takut. Karena rasa takut orang akan dapat
berhati-hati dalam menjalani hidup.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tampaknya, orang bisa dan bahkan mudah merasa takut
apabila menghadapi tantangan. Apalagi kalau berhadapan dengan ancaman yang
membahayakan hidup, orang bisa sungguh ketakutan.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa
bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun rasa takut dianggap wajar ada
dalam diri manusia, orang akan sadar bahwa kesejatian rasa takut muncul karena
adanya ketidakpercayaan akan adanya penyertaan ilahi dalam hidup. Dalam yang
ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati, sekalipun berhadapan dengan
berbagai tantangan dan ancaman hidup, orang akan tetap memiliki ketenangan jiwani.</span></span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Ah, yang jelas setiap ancaman pasti mudah membuat
orang menjadi takut.</span></b></span></p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-46859286620314945022021-01-29T03:52:00.002-08:002021-01-29T03:52:47.416-08:00Santo Gildas<p style="text-align: right;"><span style="font-family: times; font-size: x-small;"><i>diambil dari katakombe.org/para-kudus <span style="background-color: white;">Diterbitkan: </span>25 Juli 2013 <span style="background-color: white;">Diperbaharui: </span>31 Mei 2014 <span style="background-color: white;">Hits: </span><span style="background-color: white;">4406</span></i></span></p><ul style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; padding: 10px;"><li class="element element-text first" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Perayaan</div>29 Januari</li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Lahir</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Tahun 516</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kota asal</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Clydeside, Scotlandia</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Wilayah karya</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Inggris, Perancis</span></li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Wafat</div><wafat style="border: none; box-sizing: border-box; clear: none;"></wafat></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">Sekitar tahun 570 di Houat, Brittany (Sekarang wilayah Perancis)</li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kanonisasi</div><span style="box-sizing: border-box; clear: none; display: block;"></span></li> <li class="element element-text last" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">Pre-Congregation</li></ul><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-jb5Rt9AfH9M/YBCFq8vTCaI/AAAAAAAAgcQ/GZTW20pj6i0lwBJRFVG8uI1lNtT5pkBVwCLcBGAsYHQ/s330/Santo%2BGildas.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="330" data-original-width="280" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-jb5Rt9AfH9M/YBCFq8vTCaI/AAAAAAAAgcQ/GZTW20pj6i0lwBJRFVG8uI1lNtT5pkBVwCLcBGAsYHQ/s320/Santo%2BGildas.jpg" /></a></div>Santo Gildas dilahirkan sekitar tahun 516 di Clydeside, Scotlandia dalam keluarga <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Bangsawan.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">bangsawan</a>. Sebagai seorang pemuda ia bertekad untuk mempraktekkan gaya hidup mengurbankan diri. Ia melakukan ini guna membantu dirinya sendiri semakin dekat pada Tuhan. Gildas bersungguh-sungguh dengan komitmen Kristianinya. Ia merasa bertanggung jawab untuk berdoa dan berkurban demi silih atas dosa-dosa yang dilakukan orang sejamannya.<p></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Ia menulis khotbah-khotbah dan berusaha meyakinkan orang untuk meninggalkan kejahatan. Ia mendorong mereka untuk menghentikan hidup penuh skandal. Sebab Gildas begitu peduli, tulisan-tulisannya terkadang terasa terlalu kritis. Sesungguhnya, ia tidak bermaksud mengutuk siapapun. Ia memohon orang untuk berbalik kepada Tuhan.<br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" />Gildas adalah seorang rohaniwan yang mengamalkan hidup seorang pertapa. Ia tidak memilih hidup doa yang hening sebab ia hendak melarikan diri dari dunia sekelilingnya. Ia memilih gaya hidupnya demi membantu diri bertumbuh semakin dekat pada Tuhan. Ia lebih sadar dari orang kebanyakan mengenai hal-hal yang sangat keliru dalam masyarakat. Sayangnya, banyak orang tidak cukup sadar akan Tuhan dan hukum-Nya. Mereka bahkan tidak menyadari kejahatan yang tengah membinakasan mereka. Itulah sebabnya mengapa sebagian orang dalam Gereja - para imam, uskup, dan kaum awam baik laki-laki maupun perempuan - pergi kepada Gildas mohon nasehat mengenai hal-hal rohani yang mendalam.<br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" />Menjelang akhir hidupnya, Gildas mengamalkan hidup bertapa di sebuah pulau kecil di Brittany. Meski ia menginginkan kesendirian guna mempersiapkan jiwanya menyongsong maut, para murid mengikutinya juga ke sana. St. Gildas menyambut mereka sebagai suatu pertanda bahwa Tuhan menghendakinya untuk membagikan karunia-karunia rohaninya kepada yang lain. Gildas adalah bagaikan “nurani” masyarakat. Terkadang, kita tak suka mendengar mengenai dosa, tetapi dosa itu nyata. Terkadang kita juga dicobai untuk melakukan yang salah atau menjadi lalai. Pada saat itulah kita dapat memanjatkan sebuah doa singkat kepada St. Gildas. Kita memohon bantuannya untuk memperolehkan bagi kita kekuatan niat untuk melakukan hal yang benar.</p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-71273331169935273232021-01-28T16:47:00.001-08:002021-01-28T16:47:39.365-08:00Lamunan Pekan Biasa III<p><span style="font-size: 12pt;">Jumat, 29
Januari 2021</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Markus 4:26-34</span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"></span></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-eaF0fwKKSGM/YBHGLY-nKzI/AAAAAAAAgds/-TmFR-P81yYZJ0veJdLLFWb2f275xODSQCLcBGAsYHQ/s97/Pohon%2BBintaro.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="96" data-original-width="97" height="223" src="https://1.bp.blogspot.com/-eaF0fwKKSGM/YBHGLY-nKzI/AAAAAAAAgds/-TmFR-P81yYZJ0veJdLLFWb2f275xODSQCLcBGAsYHQ/w226-h223/Pohon%2BBintaro.jpg" width="226" /></a></i></div><i style="mso-bidi-font-style: normal;">26 Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu:
seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,<span style="color: red;"> </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">27
lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu
mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak
diketahui orang itu. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">28
Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya,
kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">29
Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim
menuai sudah tiba." </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">30
Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu,
atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">31
Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu
yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">32
Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada
segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga
burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya." </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">33
Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka
sesuai dengan pengertian mereka, </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">34 dan tanpa perumpamaan Ia tidak
berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala
sesuatu secara tersendiri.</span></i><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Butir-butir Permenungan<o:p></o:p></span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"></p><ul style="text-align: left;"><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tampaknya, pada umumnya orang tahu bahwa pada zaman
kini tekhnologi amat maju dan berkembang dengan pesatnya. Banyak hal yang dapat
direkayasa dengan kemampuan tekhnologi.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tampaknya, yang alamipun seperti tumbuhan dan makanan
dapat digarap dengan tekhnologi. Buah-buahan pada tumbuhan tak harus dengan
tanam benih, dan makananpun dapat direkayasa rasa enaknya sehingga orang tak
harus menjalani proses olahan karena sudah dapat cepat tersaji.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa
bergaul intim dengan kedalaman batin, meskipun tekhnologi dapat menghasilkan
banyak hal dengan cepat dan dapat dinikmati secara instan, kesejatian hidup
yang sungguh baik dan mulia membutuhkan proses alami bertahap tak terasa. Dalam
yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menyadari
bahwa orang dapat sungguh maju dan berkembang secara ragawi dan jiwani kalau
mengikuti proses tahap-tahap alami perkembangan diri.</span></span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Ah, yang bisa berkembang pesat akan jauh berharga
daripada yang pelan walau alami.</span></b></span></p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-39189709719754936062021-01-28T03:37:00.005-08:002021-01-28T03:37:39.843-08:00Beato Charlemagne<p style="text-align: right;"><span style="font-size: x-small;"><i>diambil dari katakombe.org/para-kudus <span face=""Open Sans", sans-serif" style="background-color: white;">Diterbitkan: </span><span face=""Open Sans", sans-serif">06 Maret 2017 </span><span face=""Open Sans", sans-serif" style="background-color: white;">Diperbaharui: </span><span face=""Open Sans", sans-serif">16 April 2017 </span><span face=""Open Sans", sans-serif" style="background-color: white;"> </span><span face=""Open Sans", sans-serif" style="background-color: white;">Hits: </span><span face=""Open Sans", sans-serif" style="background-color: white;">3765</span></i></span></p><ul style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; padding: 10px;"><li class="element element-text first" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Perayaan</div>28 Januari</li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Lahir</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">2 April 742</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kota asal</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">Aix-la-Chapelle (Sekarang wilayah Jerman)</span></li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Wafat</div><wafat style="border: none; box-sizing: border-box; clear: none;"></wafat></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;">28 Januari 814</li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Venerasi</div><span style="box-sizing: border-box; display: block;">-</span></li> <li class="element element-text" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Beatifikasi</div>Di abad ke-18 oleh Paus Benediktus XIV (cultus confirmed)</li> <li class="element element-splitter" style="border: none; box-sizing: border-box; display: inline-flex; padding: 10px 15px 0px; width: 235px;"><div class="katakombe-label" style="box-sizing: border-box; float: left; font-weight: bold; min-width: 40%;">Kanonisasi</div></li></ul><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-07vJwxsxg68/YA8uU90Y7dI/AAAAAAAAgbM/49esYof3VF0qjDsniazuW1dnem-YBMB-ACLcBGAsYHQ/s322/Beato%2BCharlemagne.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="322" data-original-width="156" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-07vJwxsxg68/YA8uU90Y7dI/AAAAAAAAgbM/49esYof3VF0qjDsniazuW1dnem-YBMB-ACLcBGAsYHQ/s320/Beato%2BCharlemagne.jpg" /></a></div>Beato Karolus Agung atau Charlemagne di masa kini lebih dikenal sebagai seorang tokoh sekuler. Ia adalah raja bangsa Frank dari 768 sampai 814 dan bangsa Lombard dari 774 sampai 814. Ia dimahkotai sebagai <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Imperator Augustus</span> di kota Roma pada hari Natal tahun 800 oleh <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Paus.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Paus</a> Leo III</span>. Oleh karena itu Charlemagne dianggap sebagai pendiri Kekaisaran Romawi Suci. Karolus Agung adalah kaisar pertama di Eropa sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi. Melalui penaklukan dan pertahanan, ia mengukuhkan dan mengembangkan kekuasaannya hingga meliputi sebagian besar Eropa Barat. Ia dianggap sebagai bapak pendiri Perancis dan Jerman, bahkan Bapak pendiri Eropa. <p></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Beato Charlemagne adalah seorang kaisar Kristen yang gigih membela ajaran iman dan Tahta Suci Roma. Ia menghancurkan kuil-kuil pagan dan mendirikan banyak biara <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Benediktin.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Benediktin</a>. Ia mendirikan keuskupan-keuskupan di seantero Eropa dan membangun katedral-katedral yang megah. Ia juga mendirikan banyak sekolah, menarik para ilmuwan ke istana dan memberikan semangat kepada para seniman. </p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Karolus Agung wafat pada tanggal 28 Januari 814 dan dimakamkan di Kathedral Aachen di Jerman. Kanonisasi Charlemagne terjadi pada abad kedua belas oleh Antipaus Paskalis III. Kanonisasi ini tidak sah dan tidak diakui oleh Tahta Suci yang membatalkan semua keputusan Antipaus Paskalis III melalui konsili Lateran Ketiga tahun 1179. Nama Charlemagne juga tidak ditemukan di antara 28 orang kudus bernama Charles/Karolus yang tercantum dalam Martirologi Romawi. Beatifikasi Charlemagne baru terjadi pada abad ke-18 di masa <a href="https://katakombe.org/para-kudus/tag/Paus.html" rel="nofollow" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;">Paus</a> Benediktus XIV (Paus Gereja Katolik sejak 17 Agustus 1740 sampai 3 Mei 1758). Pestanya dirayakan pada setiap tanggal 28 Januari.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Riwayat Raja Chalemagne sebagai tokoh sejarah sekuler dapat dilihat <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Charlemagne" rel="alternate" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #3f51b5; text-decoration-line: none; transition: color 400ms ease 0s, background-color 400ms ease 0s;" target="_blank" title="WIKIPEDIA">DISINI.</a></span><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">(qq)</em></span></p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-41212280296238633792021-01-27T21:34:00.002-08:002021-01-27T21:34:58.835-08:008 Manfaat Buah Anggur bagi Kesehatan<p style="text-align: right;"><span style="font-family: times; font-size: x-small;"><i>diambil dari https://www.alodokter.com</i></span></p><p style="color: #3b3738; font-family: LatoWeb, sans-serif; font-size: 16px; margin: 10px 0px;"><strong>Buah anggur ada yang berwarna hijau, merah atau hitam. Tidak hanya rasanya yang enak, manfaat buah anggur untuk kesehatan juga tidak sedikit. Manfaat anggur bisa didapatkan baik ketika dimakan mentah atau setelah diolah menjadi jus, jelly, selai anggur, dan bentuk olahan lainnya.</strong></p><p style="color: #3b3738; font-family: LatoWeb, sans-serif; font-size: 16px; margin: 10px 0px;"><a href="https://www.alodokter.com/ini-manfaat-anggur-pada-minuman-red-wine" style="color: #3570d2; text-decoration-line: none;">Buah anggur</a> mengandung polifenol, yaitu senyawa pemberi warna cerah pada buah. Kandungan antioksidan polifenol dalam buah yang sudah ditanam sejak 6.000-8.000 tahun lalu ini, memberi tubuh perlindungan dari penyakit dan kerusakan akibat faktor lingkungan, serta membantu melawan radikal bebas.</p><div class="post-detail-container" style="color: #3b3738; font-family: LatoWeb, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px;"><div class="post-content" data-id="576b007eabcdce1d7104010d" id="postContent" style="line-height: 1.75;"><h3 style="font-size: 17px; font-stretch: normal; letter-spacing: -0.3px; line-height: 1.32; margin-bottom: 0px; margin-top: 32px;"><strong><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-8SeIvDHNEzA/YAe2DymBE6I/AAAAAAAAgZE/cgSjWqSeT_AmItpJUzpRVo6PTYMbGnAvACLcBGAsYHQ/s650/Anggur%2B3.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="490" data-original-width="650" height="476" src="https://1.bp.blogspot.com/-8SeIvDHNEzA/YAe2DymBE6I/AAAAAAAAgZE/cgSjWqSeT_AmItpJUzpRVo6PTYMbGnAvACLcBGAsYHQ/w632-h476/Anggur%2B3.jpg" width="632" /></a></div><br />Beragam Manfaat Buah Anggur untuk Kesehatan</strong></h3><p style="margin: 10px 0px;">Ada beberapa manfaat buah anggur yang bisa Anda rasakan, di antaranya:</p><h4 style="font-size: 17px; font-stretch: normal; letter-spacing: -0.3px; line-height: 1.32; margin-bottom: 0px; margin-top: 32px;"><strong>1. Mengatasi gangguan pembuluh darah dan jantung</strong></h4><p style="margin: 10px 0px;">Kandungan polifenol di dalam buah anggur diyakini mampu membantu mencegah gangguan jantung, melawan radikal bebas, memiliki efek antiradang dan antiplatelet sehingga mampu menurunkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi dan <a href="https://www.alodokter.com/aterosklerosis.html" style="color: #3570d2; text-decoration-line: none;">aterosklerosis</a>, serta menunjang fungsi endotel.</p><h4 style="font-size: 17px; font-stretch: normal; letter-spacing: -0.3px; line-height: 1.32; margin-bottom: 0px; margin-top: 32px;"><strong>2. Mencegah penyakit kanker</strong></h4><p style="margin: 10px 0px;">Kulit dan ekstrak biji buah anggur mengandung bahan alami yang mampu membantu memperlambat atau mencegah berbagai jenis kanker, termasuk mulut, esofagus, faring, paru-paru, endometrium, usus besar, pankreas, dan prostat.</p><h4 style="font-size: 17px; font-stretch: normal; letter-spacing: -0.3px; line-height: 1.32; margin-bottom: 0px; margin-top: 32px;"><strong>3. Mengurangi gejala insufisiensi vena kronis</strong></h4><p style="margin: 10px 0px;">Selain mencegah kanker, ekstrak biji buah anggur juga bisa membantu mengurangi gejala insufisiensi vena kronis, seperti kaki terasa berat, lelah, tegang, nyeri dan kesemutan. Menurut penelitian, ekstrak daun anggur tertentu mampu mengurangi kaki bengkak setelah 6 minggu.</p><h4 style="font-size: 17px; font-stretch: normal; letter-spacing: -0.3px; line-height: 1.32; margin-bottom: 0px; margin-top: 32px;"><strong>4. Menurunkan tekanan darah tinggi</strong></h4><p style="margin: 10px 0px;">Menurut penelitian, kandungan antioksidan yang tinggi di dalam buah anggur bisa membantu menurunkan <a href="https://www.alodokter.com/hipertensi.html" style="color: #3570d2; text-decoration-line: none;">tekanan darah tinggi</a>. Selain itu, buah anggur juga tinggi akan kandungan kalium yang membantu menghilangkan efek natrium dalam tubuh, sehingga tekanan darah tinggi bisa dikurangi.</p><h4 style="font-size: 17px; font-stretch: normal; letter-spacing: -0.3px; line-height: 1.32; margin-bottom: 0px; margin-top: 32px;"><strong>5. Meningkatkan daya ingat</strong></h4><p style="margin: 10px 0px;">Penelitian menunjukkan bahwa buah-buahan yang kaya akan antioksidan bisa membantu mengurangi <a href="https://www.alodokter.com/jika-antioksidan-tercukupi-maka-oksidasi-pun-aman" style="color: #3570d2; text-decoration-line: none;">stres oksidatif</a> sehingga memperlambat penuaan, meningkatkan kinerja memori verbal dan fungsi motorik, serta mengatasi gangguan saraf otak, misalnya pada penyakit Alzheimer.</p><h4 style="font-size: 17px; font-stretch: normal; letter-spacing: -0.3px; line-height: 1.32; margin-bottom: 0px; margin-top: 32px;"><strong>6. Mengurangi risiko diabetes</strong></h4><p style="margin: 10px 0px;">Sebuah penelitian menunjukkan, konsumsi tiga porsi anggur, blueberry kismis, apel, atau pir per minggu, dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2. Anggur termasuk buah yang tinggi kandungan antioksidan, hingga diyakini baik untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes.</p><h4 style="font-size: 17px; font-stretch: normal; letter-spacing: -0.3px; line-height: 1.32; margin-bottom: 0px; margin-top: 32px;"><strong>7. Melindungi retina mata</strong></h4><p style="margin: 10px 0px;">Menurut penelitian, buah anggur yang dikonsumsi secara teratur bisa membantu mencegah terjadinya <a href="https://www.alodokter.com/gangguan-retina-mata-salah-satu-risiko-utama-kepada-kebutaan" style="color: #3570d2; text-decoration-line: none;">gangguan pada retina mata</a>, misalnya degenerasi makula. Mengonsumsi ekstrak biji anggur juga dapat membantu mengurangi stres pada mata akibat melihat sinar yang terlalu terang.</p><h4 style="font-size: 17px; font-stretch: normal; letter-spacing: -0.3px; line-height: 1.32; margin-bottom: 0px; margin-top: 32px;"><strong>8. Memperlambat penuaan</strong></h4><p style="margin: 10px 0px;">Buah anggur juga mengandung resveratrol yang bisa membantu mencegah <a href="https://www.alodokter.com/kena-penyakit-degeneratif-lebih-awal-akibat-gaya-hidup-buruk.html" style="color: #3570d2; text-decoration-line: none;">penyakit degeneratif</a>, mengaktifkan gen panjang usia dan membantu sel hidup lebih lama. Selain itu, anggur juga mengandung lemak tak jenuh ganda, seperti asam lemak esensial linolenat yang berfungsi untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan sensitivitas kulit.</p><p style="margin: 10px 0px;">Ada berbagai manfaat buah anggur untuk kesehatan, sehingga sayang melewatkan buah ini ke dalam daftar <a href="https://www.alodokter.com/ini-makanan-sehat-yang-perlu-dikonsumsi-setiap-hari.html" style="color: #3570d2; text-decoration-line: none;">menu makanan sehat sehari-hari</a>. Apalagi buah anggur mudah didapatkan dan bisa dikonsumsi secara langsung, sehingga praktis untuk menu sehari-hari.</p></div></div><div class="date-article" style="color: #434343; font-family: LatoWeb, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: normal; height: 23px; line-height: 1.92; margin-bottom: 8px; margin-top: 11px;">Terakhir diperbarui: 23 November 2018</div><p><span face="LatoWeb, sans-serif" style="color: #3b3738; font-size: 16px;">Ditinjau oleh: dr. Allert Benedicto Ieuan Noya</span></p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6243980128218156207.post-87420044952091192412021-01-27T16:28:00.001-08:002021-01-27T16:28:12.465-08:00Lamunan Peringatan Wajib<p><span style="font-size: 12pt;">Santo Tomas
Aquino, Imam dan Pujangga Gereja</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><span style="font-size: 12pt;">Kamis, 28
Januari 2021</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Markus 4:21-25</span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"></span></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-p0lsfuOV2Yg/YBCC7NyTioI/AAAAAAAAgcE/JmE5U2IMAZoXNEk4553DV3eMJ1ccR-0yACLcBGAsYHQ/s266/Santo%2BThomas%2BAquinas.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="266" data-original-width="189" height="354" src="https://1.bp.blogspot.com/-p0lsfuOV2Yg/YBCC7NyTioI/AAAAAAAAgcE/JmE5U2IMAZoXNEk4553DV3eMJ1ccR-0yACLcBGAsYHQ/w252-h354/Santo%2BThomas%2BAquinas.jpg" width="252" /></a></i></div><i style="mso-bidi-font-style: normal;">21. Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita
bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan
supaya ditaruh di atas kaki dian.<span style="color: red;"> </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">22
Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak
ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">23
Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">24
Lalu Ia berkata lagi: "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu
pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah
lagi kepadamu. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">25 Karena siapa yang mempunyai,
kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada
padanya akan diambil dari padanya."</span></i><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Butir-butir Permenungan<o:p></o:p></span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"></p><ul style="text-align: left;"><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tampaknya, ada pola budaya yang mengatakan bahwa
tindakan menunjukkan diri di hadapan orang lain adalah tindakan sombong. Orang
akan disebut buruk kalau memamerkan dirinya sendiri.</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tampaknya, sekalipun yang ditunjukkan adalah kebaikan,
tetapi mengungkapkannya di hadapan orang lain mudah dipandang sebagai tindakan
tidak layak. Orang harus menyimpan kebaikannya dan biarlah orang lain yang akan
menilainya sehingga dalam masyarakat Jawa tradisional ada ungkapan <i>“becik ketitik, ala ketara</i>” (kebaikan
orang akan dapat dideteksi dan keburukannya akan kentara).</span></span></li><li><span class="usercontent" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa
bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun mengekspos kebaikan diri dapat
menjadi kesombongan, orang justru akan menjadi sungguh buruk bila menyimpan
kebaikan hanya untuk diri sendiri dan tak berbagi dengan orang lain. Dalam yang
ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan sadar bahwa
kebaikan adalah bagaikan lentera yang nyalanya dengan daya minyak dan kalau
hanya dinikmati sendiri akan menjadi seperti api yang disimpan dalam saku
celana sehingga membakarhanguskan dirinya.</span></span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Ah, jaman kini orang harus mandiri untuk mencari dan
melimpahkan hasil baiknya sendiri.</span></b></span></p>Domus Pacis Purenhttp://www.blogger.com/profile/14482137107917828776noreply@blogger.com1