Pages

Thursday, September 26, 2013

MENGUSIR KEGELAPAN (Sajian 2)


Kolom "Pastoral Ketuaan" untuk beberapa hari ini akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa. 

Perwahyuan

Mungkin definisi terbaik tentang perwahyuan adalah pengungkapan kebenaran bahwa mencintai itu aman. Dinding-dinding kecemasan kita, penderitaan kita, kesempitan kita dihancurkan dan suatu cakrawala yang lebarnya tak terbatas timbul. "Kita harus mengasihi karena Dia telah mengasihi lebih dahulu." Memeluk dalam kerapuhan adalah aman karena bersama-sama kita menempatkan diri di dalam tangan-tangan yang mengasihi. Menyediakan diri adalah aman karena seseorang mengatakan bahwa kita berdiri di atas tanah yang kekar. Berserah diri adalah aman karena kita tidak akan jatuh ke dalam lubang yang gelap tetapi masuk ke rumah yang menyambut kita. Menjadi lemah itu aman karena kita dikelilingi oleh kekuatan yang kreatif.

Mengatakan dan menghidupi hal ini adalah suatu cara baru untuk memahami. Kita tidak dikelilingi oleh kegelapan tetapi oleh terang. Ia yang mengenal terang ini akan melihatnya. Yang lumpuh berjalan, yang tuli mendengar, yang bisu berbicara, yang buta melihat, dan gunung-gunung dipindahkan. Seseorang muncul di depan kita dan berkata: "Tanda cinta adalah tanda kelemahan: seorang bayi yang dibungkus dengan kain lampin dan tidur di palungan." Itulah kemuliaan Allah, damai dunia, dan kehendak baik bagi semua manusia.

dari Intimacy

No comments:

Post a Comment