Pada makan malam 10 Juni 2015 Rama Harto berkata dengan suara khas lembut bervolume rendah "Benjing pengetan Santo Barnabas, nggih?" (Besok peringatan Santo Barnabas, kan?). Dalam Gereja Katolik tanggal 11 Juni memang menjadi peringatan Santo Barnabas, salah satu tokoh yang diperhitungkan sebagai rasul dalam Gereja Perdana. Orang suci ini dipilih oleh Komunitas Rama Domus Pacis sebagai santo pelindung. "La pripun? Ajeng misa sareng saomah napa? Ning kudu esuk, marga nek sore sing kesah kathah" (Lalu bagaimana? Akan misa bersama serumah? Tetapi harus pagi, karena kalau sore banyak yang pergi) kata Rama Bambang menanggapi. Semua menyetujui misa pagi. Hal ini menjadi khusus karena biasanya misa rumah Domus terjadi pada jam 06.00 sore. Tetapi dari sini kemudian muncul diskusi kalau pagi akan dilaksanakan pada jam berapa. Diskusi ini terjadi karena biasanya Rama Harto dan Rama Tri Wahyono dimandikan oleh karyawan pada sekitar jam 06.00-07.00. Para rama yang lain biasanya juga mandi pada jam yang sama. Sementara ada karyawan yang mandi pada jam 09.00. "Pripun nek le misa jam 05.00, terus le adus bar misa?" (Bagaimana kalau misa pada jam 05.00, dan kegiatan mandi sesudah misa?) Rama Bambang mengajukan usul. Tetapi karena para karyawan menyatakan akan memandikan kedua rama pada jam 05.00, maka misa disepakati pada jam 06.00 dan Rama Yadi yang akan memimpin. Kebetulan salah satu karyawan yang biasa dipanggil Abas juga memiliki nama baptis Barnabas, yaitu Barnabas Heri Kiswanto. Rama Bambang kemudian mengirim SMS ke Rama Agoeng dan Rama Joko "Yen mboten tindak lan badan seger, benjang enjang jam 6 wonten misa Barnabasan ing kapel kapimpin Rm. Yadi" (Kalau tak bepergian dan badan segar, besok pagi jam 6 ada misa peringatan Santo Barnabas di kapel dipimpin oleh Rama Yadi). Sembilan belas menit kemudian Rama Agoeng membalas juga dengan SMS "Okay rama."Pages
▼
Monday, June 15, 2015
HARI PELINDUNG
Pada makan malam 10 Juni 2015 Rama Harto berkata dengan suara khas lembut bervolume rendah "Benjing pengetan Santo Barnabas, nggih?" (Besok peringatan Santo Barnabas, kan?). Dalam Gereja Katolik tanggal 11 Juni memang menjadi peringatan Santo Barnabas, salah satu tokoh yang diperhitungkan sebagai rasul dalam Gereja Perdana. Orang suci ini dipilih oleh Komunitas Rama Domus Pacis sebagai santo pelindung. "La pripun? Ajeng misa sareng saomah napa? Ning kudu esuk, marga nek sore sing kesah kathah" (Lalu bagaimana? Akan misa bersama serumah? Tetapi harus pagi, karena kalau sore banyak yang pergi) kata Rama Bambang menanggapi. Semua menyetujui misa pagi. Hal ini menjadi khusus karena biasanya misa rumah Domus terjadi pada jam 06.00 sore. Tetapi dari sini kemudian muncul diskusi kalau pagi akan dilaksanakan pada jam berapa. Diskusi ini terjadi karena biasanya Rama Harto dan Rama Tri Wahyono dimandikan oleh karyawan pada sekitar jam 06.00-07.00. Para rama yang lain biasanya juga mandi pada jam yang sama. Sementara ada karyawan yang mandi pada jam 09.00. "Pripun nek le misa jam 05.00, terus le adus bar misa?" (Bagaimana kalau misa pada jam 05.00, dan kegiatan mandi sesudah misa?) Rama Bambang mengajukan usul. Tetapi karena para karyawan menyatakan akan memandikan kedua rama pada jam 05.00, maka misa disepakati pada jam 06.00 dan Rama Yadi yang akan memimpin. Kebetulan salah satu karyawan yang biasa dipanggil Abas juga memiliki nama baptis Barnabas, yaitu Barnabas Heri Kiswanto. Rama Bambang kemudian mengirim SMS ke Rama Agoeng dan Rama Joko "Yen mboten tindak lan badan seger, benjang enjang jam 6 wonten misa Barnabasan ing kapel kapimpin Rm. Yadi" (Kalau tak bepergian dan badan segar, besok pagi jam 6 ada misa peringatan Santo Barnabas di kapel dipimpin oleh Rama Yadi). Sembilan belas menit kemudian Rama Agoeng membalas juga dengan SMS "Okay rama."
No comments:
Post a Comment