Pages

Wednesday, October 12, 2016

Lamunan Pekan Biasa XXVIII

Kamis, 13 Oktober 2016

Lukas 11:47-54

11:47 Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka.
11:48 Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya.
11:49 Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya,
11:50 supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan,
11:51 mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.
11:52 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi."
11:53 Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal.
11:54 Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, orang dapat memiliki citra sosial terkenal karena kemampuan berbicara. Kemampuan berbicara yang memikat banyak orang dapat membuat orang menjadi salah satu tokoh masyarakat.
  • Tampaknya, orang juga dapat menjadi pembicara baik karena kemampuannya memberikan penjelasan bagi hal-hal yang bagi umum tidak mudah. Wawasan ilmu yang banyak akan mendukung kemampuannya untuk menghadirkan segala penjelasan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sehebat apapun seseorang mampu berbicara dan menjelaskan hal-hal sulit bagi umum, semua omongannya justru akan mencelakakannya kalau dia sendiri tidak hidup melandaskan diri pada pengalaman menjalankan dan berjuang menjalankan yang dibicarakan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati di tengah berbicara orang akan menjadikannya saat refleksi akan tindakan harian dan menemukan pengembangan kehidupan hariannya.
Ah, pokoknya makin banyak ilmu segala omongan makin menjadi jalan datangnya rejeki.

No comments:

Post a Comment