Pages

Tuesday, February 28, 2017

Lamunan Hari Rabu Abu

Rabu, 1 Maret 2017

Matius 6:1-6.16-18

6:1. "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
6:2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
6:4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
6:5. "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
6:16. "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, setiap agama memiliki tata kewajibannya. Secara umum kewajiban hidup beragama menyangkut kegiatan berdana, berdoa, dan berpuasa.
  • Tampaknya, di dalam agama juga ada gerakan agar umat serius menjalani kewajiban-kewajiban itu. Banyak kegiatan-kegiatan bersama untuk pengembangan umat dalam berdana, berdoa, dan berpuasa.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, segiat apapun bentuk-bentuk gerakan kegiatan bersama untuk pelaksanaan kewajiban-kewajiban hidup keagamaan, itu semua mudah jatuh dalam kemunafikan apabila tidak dilandasi pelaksanaan personal yang sungguh sesuai dengan kondisi masing-masing individu yang luput dari perhatian umum. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati kesejatian hidup beragama adalah rambu-rambu penyadaran untuk penghayatan yang sungguh personal individual.
Ah, kalau sudah menjalani kegiatan bersama dalam hidup keagamaan, mengapa masih harus rebut penghayatan pribadi.

No comments:

Post a Comment