Pages

Sunday, April 28, 2019

Lamunan Peringatan Wajib

Santa Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja
Senin, 29 April 2019

Yohanes 3:1-8

3:1. Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.
3:2 Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."
3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
3:4 Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, pada umumnya orang menggambarkan yang ilahi dalam kaitan dengan keabadian. Dan keabadian itu tidak seperti pengalaman kefanaan dalam hidup manusia.
  • Tampaknya, ada gambaran bahwa keabadian ilahi berlawanan dengan dunia fana yang selalu mengalami perubahan dan pembaruan. Dalam keabadian yang ilahi tak berubah dari dulu, kini, dan selama-lamanya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun yang ilahi amat terkait dengan alam keabadian, bagi yang terbuka kepada Tuhan kesejatian-Nya justru menuntut dinamika hidup pada segala yang baru dan diperbarui. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menjadi dinamis sehingga mampu mengikuti-Nya dalam perkembangan situasi hidup dan budayanya. 
Ah, yang sungguh baik tak akan mudah berubah-ubah.

No comments:

Post a Comment