Kemarin siang dan pagi ini, Jumat 12 Juli 2013, Bu Ratmi datang lagi. Beliau sudah melihat sayur daunan tersaji. Kata Bu Ratmi, ketika berada di tempat catering Tarakanita terjadi pembicaraan rame antara Bu Ratmi dengan salah satu petugas masak. Petugas masak menyangkal kata-kata Bu Ratmi bahwa sudah beberapa hari tidak ada "sayuran" untuk Rama Bambang. Sementara itu si tukang masak membantah dan mengatakan selalu menyediakan secara khusus. Sesudah bicara cukup lama, akhirnya disadari ternyata ada perbedaan pemahaman dan gambaran berkaitan dengan istilah "sayur". Bu Ratmi yang sudah lama tahu menu makan Rama Bambang, yang menjaga diri karena sudah menderita diabetes, memahami kata "sayur" sebagai masakan yang terdiri dari daun-daunan seperti sawi, kol, kacang panjang, wortel. Sementara itu si tukang masak, seperti pada umumnya paling tidak orang Jawa, menggambarkan "sayur" sebagai masakan berkuah yang dalam bahasa Jawa disebut jangan. Maka ada jangan godhongan (sayur dari dedaunan termasuk wortel dan kacang panjang), jangan tempe (sayur tempe), jangan tahu (sayur tahu) bahkan jangan bakmi (sayur bakmi). Ternyata yang jadi soal adalah Rama Bambang tidak menuliskan secara spesifik dan akibatnya "rasain deh" ha ha ha ........
Thursday, July 11, 2013
SOAL SAYUR
Kemarin siang dan pagi ini, Jumat 12 Juli 2013, Bu Ratmi datang lagi. Beliau sudah melihat sayur daunan tersaji. Kata Bu Ratmi, ketika berada di tempat catering Tarakanita terjadi pembicaraan rame antara Bu Ratmi dengan salah satu petugas masak. Petugas masak menyangkal kata-kata Bu Ratmi bahwa sudah beberapa hari tidak ada "sayuran" untuk Rama Bambang. Sementara itu si tukang masak membantah dan mengatakan selalu menyediakan secara khusus. Sesudah bicara cukup lama, akhirnya disadari ternyata ada perbedaan pemahaman dan gambaran berkaitan dengan istilah "sayur". Bu Ratmi yang sudah lama tahu menu makan Rama Bambang, yang menjaga diri karena sudah menderita diabetes, memahami kata "sayur" sebagai masakan yang terdiri dari daun-daunan seperti sawi, kol, kacang panjang, wortel. Sementara itu si tukang masak, seperti pada umumnya paling tidak orang Jawa, menggambarkan "sayur" sebagai masakan berkuah yang dalam bahasa Jawa disebut jangan. Maka ada jangan godhongan (sayur dari dedaunan termasuk wortel dan kacang panjang), jangan tempe (sayur tempe), jangan tahu (sayur tahu) bahkan jangan bakmi (sayur bakmi). Ternyata yang jadi soal adalah Rama Bambang tidak menuliskan secara spesifik dan akibatnya "rasain deh" ha ha ha ........
Subscribe to:
Post Comments (Atom)



0 comments:
Post a Comment