Ini tentang Rama Tri Wahyono. Kemarin pagi, Minggu 15 Desember 2013, tidak seperti biasa beliau sudah siap di kamar makan bersama Rama Yadi ketika Rama Bambang masuk yang langsung berseru "Wela, kadingaren Rama Tri mruput" (Tumben Rama Tri datang awal). Rama Tri biasanya datang di tengah lainnya sedang makan atau bahkan sesudah hampir selesai. Rama Bambang kemudian mengambil air minum dan siap di depan meja makan. "Niki, pun sembahyang" (Sudah doa makan) kata Rama Yadi. Rama Bambang hanya membulatkan mulutnya yang bersuara "Oooo ..." dan melakukan doa makan serta langsung ambil santapan pagi. Rama Harto datang dengan kursi rodanya didorong Mbak Tari. Mbak Tari segera mengambilkan nasi dalam piring beserta sayur dan lauknya bergantian untuk Rama Tri dan Rama Harto. Rama Tri makan sendiri, sedang Rama Harto disuapi oleh Mbak Tari karena tremor membuat tangannya selalu bergerak bergetar. Seperti biasa, setelah selesai menyuapi Mbak Tari meninggalkan ruang makan. Ketika Rama Yadi, Rama Harto, dan Rama Bambang selesai dan akan menutup dengan doa, ternyata porsi makan milik Rama Tri masih banyak seperti belum tersentuh. "Kok isih akeh?" (Mengapa masih banyak?) tanya Rama Bambang yang dijawab oleh Rama Tri "Aku ra sah mangan" (Aku tidak usah makan). Rama Bambang berpikir bahwa seperti biasa kalau tidak berminat Rama Tri bisa tidak makan. Dia sudah puas dengan rokoknya. Maka doa penutup makan dilakukan. Rama Yadi dan Rama Bambang keluar dari ruang makan, sementara Rama Harto menunggu jemputan pendorong kursi rodanya.Sunday, December 15, 2013
POKOKE KI SEMBAHYANG
Ini tentang Rama Tri Wahyono. Kemarin pagi, Minggu 15 Desember 2013, tidak seperti biasa beliau sudah siap di kamar makan bersama Rama Yadi ketika Rama Bambang masuk yang langsung berseru "Wela, kadingaren Rama Tri mruput" (Tumben Rama Tri datang awal). Rama Tri biasanya datang di tengah lainnya sedang makan atau bahkan sesudah hampir selesai. Rama Bambang kemudian mengambil air minum dan siap di depan meja makan. "Niki, pun sembahyang" (Sudah doa makan) kata Rama Yadi. Rama Bambang hanya membulatkan mulutnya yang bersuara "Oooo ..." dan melakukan doa makan serta langsung ambil santapan pagi. Rama Harto datang dengan kursi rodanya didorong Mbak Tari. Mbak Tari segera mengambilkan nasi dalam piring beserta sayur dan lauknya bergantian untuk Rama Tri dan Rama Harto. Rama Tri makan sendiri, sedang Rama Harto disuapi oleh Mbak Tari karena tremor membuat tangannya selalu bergerak bergetar. Seperti biasa, setelah selesai menyuapi Mbak Tari meninggalkan ruang makan. Ketika Rama Yadi, Rama Harto, dan Rama Bambang selesai dan akan menutup dengan doa, ternyata porsi makan milik Rama Tri masih banyak seperti belum tersentuh. "Kok isih akeh?" (Mengapa masih banyak?) tanya Rama Bambang yang dijawab oleh Rama Tri "Aku ra sah mangan" (Aku tidak usah makan). Rama Bambang berpikir bahwa seperti biasa kalau tidak berminat Rama Tri bisa tidak makan. Dia sudah puas dengan rokoknya. Maka doa penutup makan dilakukan. Rama Yadi dan Rama Bambang keluar dari ruang makan, sementara Rama Harto menunggu jemputan pendorong kursi rodanya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)



0 comments:
Post a Comment