Alkisah Raden Arjuna bertapa, selesai
bertapa tentu boleh makan. Tetapi Ia marah ketika Semar Gareng Petruk
dan Bagong memberi makanan yang tidak layak makan, karena nasi campur
macam-macam barang perolehan dari hasil barang jantur. Tetapi Semar yang
adalah titisan dewa mengingatkan bahwa hakikat atau substansi puasa
adalah pengendalian diri. Dan ternyata Arjuna sudah batal karena ketika
ingin makan dan tidak kesampaian jadi marah.Tuhan Yesus juga berpuasa, setelah selesai boleh makan tetapi menolak tawaran iblis untuk mengubah batu jadi roti.
Orang lansia dan sakit secara formal bebas dari puasa, namun secara substansial, yaitu pengendalian diri tetap wajib.



0 comments:
Post a Comment