Rabu, 02 Desember 2015
Maria Angela
Astorch,
Edmund Campion, Robertus
Southwell
Warna Liturgi
Ungu
Bacaan
Yes 25:6-10a, Mzm
23:1-3a,3b-4,5,6, Mrk 15:29-37
Markus
15:29-37:
29 Orang-orang
yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka
berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya
kembali dalam tiga hari, 30 turunlah dari salib itu dan selamatkan
diri-Mu!" 31 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat
mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata: "Orang
lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! 32 Baiklah
Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan
percaya." Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Dia
mencela Dia juga. 33 Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu
dan berlangsung sampai jam tiga. 34 Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan
suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku,
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? 35 Mendengar itu, beberapa orang yang
berdiri di situ berkata: "Lihat, Ia memanggil Elia." 36 Maka datanglah
seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu
mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata:
"Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan
Dia." 37 Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan
nyawa-Nya.
Renungan:
Suatu kali ada
orang yang sangat baik. Dia sering berbagi. Orang-orang pun datang kepadanya.
Di sekitarnya selalu banyak orang berkumpul. Ia pun selalu berbaik hati pada
mereka. Tidak jarang ia pun berbagi uang kepada mereka. Namun setelah ia sakit
dan tidak bisa lagi berbagi, orang-orang yang dulu selalu mendekatinya pergi
satu per satu. Makin hari ia mengalami kesendirian. Para sahabatnya yang dulu
sudah tidak ada yang menampakkan diri lagi.
Banyak orang pun
mengolok-olok Yesus kala Ia berada di gantungan salib. Salah satunya
mengatakan, "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat
Ia selamatkan! Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya
kita lihat dan percaya" (Mrk 15:31-32).
Bersahabat dengan
yang berjaya itu gampang. Namun mempertahankan persahabatan dengan mereka yang
berada dalam kesulitan tidak mudah. Padahal mereka yang sedang kesulitan itulah
yang membutuhkan kehadiran sahabat. Marilah kita menjaga persahabatan kita
dengan mereka yang menderita. Kita temani mereka yang lagi kesulitan.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu.
Bayangkan orang yang ditinggalkan para sahabatnya karena lagi menderita
kesulitan. Datang dan temanilah dia.
Refleksi:
Apa yang mengikat
persahabatanmu?
Doa:
Tuhan semoga aku
bisa menjadi sahabat yang baik bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan. Amin.
Perutusan:
Aku akan menemani
mereka yang sedang menderita dan kesulitan. -nasp-