Thursday, December 31, 2015
RM. TRI HARTONO MANEGES
Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hati dan merenungkannya. Di masa tua dan sakit kadang banyak perkara atau peristiwa yang terjadi dan menimbulkan tanda tanya mengapa terjadi seperti ini? Perkara tersebut sering tidak tahu jawabannya secara jelas. Maka perkara atau peristiwa tersebut hanya bisa disimpan dalam hati dan direnungkan sambil "neges kersa Dalem Gusti". Karena Tuhan pasti punya rencana dengan dan dalam serta melalui peristiwa tersebut. Menemukan makna atas peristiwa atau perkara itu adalah suatu mutiara hidup.
Jika Sering Migrain Atau Masuk Angin, Ternyata Cara Mandi Kita Selama Ini Salah dan Berbahaya
diambil dari http://www.melsa.link/2015/12 lewat FB Gayatri Septirini 31 Desember 2015
ILMU MANDI YANG BENAR, Saran dari seorang dokter dan juga sebagai praktisi chi kungBagaimana mandi yang benar? Mandi yg benar adalah:
�� Bermula dari menyiramkan telapak kaki.
�� Shower/siram betis.
�� Shower/siram paha.
�� Shower/siram perut.
�� Shower/siram pundak.
�� BERHENTILAH sejenak 1-2 menit.
Kita akan merasakan seperti uap/angin yg keluar dari ubun2.. Bahkan merinding.
�� Setelah itu lanjutkan dengan mandi seperti biasa.
Hikmahnya adalah.. Seperti pada gelas yang diisi air panas kemudian kita isi dg air dingin. Suhu tubuh kita cenderung panas, dan air itu dingin maka yang terjadi jika kita mandi langsung menyiram pada badan atau bahkan kepala, angin yang harusnya keluar jadi terperangkap. Atau yang paling fatal adalah pecahnya pembuluh darah.
�� Maka kita sering menjumpai orang jatuh di kamar mandi tau tau stroke.
�� Bisa jadi kita sering masuk angin krn pola mandi kita yg keliru.
�� Bisa jadi kita sering migrain krn pola mandi yg salah.
�� Pola mandi ini baik bagi semua umur terutama yg punya penyakit diabetes, hypertensi, kolestrol dan migrain.
Sabda Hidup
Sabda Hidup
Jumat, 01 Januari
2016
HARI RAYA SANTA
MARIA BUNDA ALLAH,
Hari Perdamaian
Sedunia
warna liturgi
Putih
Bacaan
Bil. 6:22-27;
Mzm. 67:2-3,5,6,8; Gal. 4:4-7; Luk. 2:16-21. BcO Ibr. 2:9-17
Lukas
2:16-21
16 Lalu mereka
cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang
berbaring di dalam palungan. 17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka
memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 18 Dan
semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala
itu kepada mereka. 19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya
dan merenungkannya. 20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan
memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat,
semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. 21 Dan ketika
genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama
yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
Renungan:
Selamat tahun
baru. Di hari dan tahun baru ini kita merayakan St Maria Bunda Allah. Ibu Maria
mendapat tugas perutusan yang tidak mudah. Ada banyak hal yang mungkin masih
kurang dimengerti. Kedatangan para gembala dan wartanya ia simpan di dalam
hatinya. "Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan
merenungkannya" (Luk 2:19).
Dalam kehidupan
harian pun kita sering mengalami sesuatu yang di luar dugaan kita. Kadang kita
tidak mengerti arti dari kata dan peristiwa yang kita alami. Bila mengalami hal
tersebut mungkin ada yang kebingungan, ada yang mencari jawaban, ada pula yang
diam dan merenungkannya. Maria memilih menyimpan dalam hatinya dan
merenungkannya.
Kita memasuki
tahun baru. Banyak orang pun membangun impian yang mau dicapai dalam tahun ini.
Kiranya kesempatan ini baik kalau kita gunakan untuk diam bersama Allah,
mendengarkan sapaan sesama sepanjang tahun kemarin, merenungkannya dan dalam
hati membangun niat dalam kesatuan dengan rencana Allah. Kehadiran Allah dalam
niat kita akan meneguhkan perwujudannya.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu.
Renungkanlah perjalanan tahun kemarin. Dengarkanlah aneka kesaksian tentang
dirimu. Buatlah niat untuk tahun ini.
Refleksi:
Tulislah
kontemplasimu.
Doa:
Tuhan, terima
kasih atas teladan ibu Maria. Walau banyak hal yang mengagetkannya namun ia
selalu percaya pada penyelenggaraanMu. Semoga aku pun mempunyai iman
kepercayaan sekuat ibu Maria. Amin.
Perutusan:
Aku akan
membatinkan pengalamanku dan membangun niat hidupku. -nasp-
Lamunan Hari Raya
Jumat, 1 Januari 2016
Lukas 2:16-21
2:16
Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu,
yang sedang berbaring di dalam palungan.
2:17
Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada
mereka tentang Anak itu.
2:18
Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan
gembala-gembala itu kepada mereka.
2:19
Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
2:20
Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena
segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa
yang telah dikatakan kepada mereka.
2:21.
Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus,
yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada gambaran bahwa kunci untuk menjadi orang hebat adalah pekerjaan hebatnya. Dengan kerja keras orang akan mampu berprestasi dan jadi orang laku di tengah masyarakat.
- Tampaknya, ada gambaran bahwa dengan memiliki banyak talenta orang juga mudah untuk jadi hebat. Dengan kemampuan mengembangkan talenta-talentanya amat banyak orang akan mengaguminya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa sebanyak apapun talentanya dan sekeras apapun kinerjanya, bagi orang yang akrab dengan kedalaman batin akan yakin bahwa semua itu tak akan menghadirkan ketahanan kehebatan yang sungguh bermakna dan berguna kalau tidak dilandasi sikap batin yang diwarnai oleh kebiasaan merenung-renung dan merasa-rasakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam diri dan lingkungannya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mudah berulang-ulang memikir dan merasakan dalam hati berbagai kejadian sehingga mampu memiliki daya hidup dalam keadaan apapun.
Ah, yang
pokok cari uang sebanyak-banyaknya.
Wednesday, December 30, 2015
Usia Tua itu Takdir, Awet Muda itu Pilihan!
diambil dari http://renungankatolik.blogspot.co.id/2011/03
Apakah Anda sudah merasa tua? Pertanyaan inilah yang diajukan berdasarkan jajak pendapat di Belanda terhadap para manula yang usianya sudah di atas 60 tahun. Ternyata lebih dari 80% secara biologis mereka menilai bahwa dirinya masih tetap muda alias belum merasa tua. Mungkin hal ini pulalah yang mendorong negara-negara di Eropa untuk meningkatkan usia batas pensiun dari 65 tahun menjadi 67 tahun. Kapankan seseorang bisa dinilai sebagai manula/lansia (manusia lanjut usia)? Apakah pada saat ia mulai punya cucu, ataukah pada saat rambutnya mulai beruban?
Maka dari itulah sampai dengan saat ini para ahli sendiri masih
memperdebatkan kapan seseorang bisa dikategorikan sebagai lansia.
Berdasarkan World Health Organization (WHO) mereka mengelompokkan lanjut usia sebagai berikut:
- Lansia Dini - Middle Age (45 - 59 Tahun)
- Lansia - Elderly (60 - 74 tahun)
- Lansia Tua - Old (75 - 90 tahun)
- Lansia Sangat Tua - Very Old (91 tahun ke atas)
Di kolong langit sekarang ini sudah lebih dari 200 ribu orang yang usianya di atas 100 tahun. Yang terbanyak di Amerika Serikat - 96.000 orang, kedua di Jepang 40.390 orang. Walaupun demikian harus diingat bahwa jumlah penduduk Amerika dua kali lipat lebih banyak daripada penduduk Jepang. Terbukti, bahwa wanita pada umumnya usia mereka jauh lebih panjang daripada pria. 86% Penduduk Jepang yang usianya di atas 100 tahun adalah kaum perempuan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa menjadi tua itu sudah merupakan takdir dari sononya, tetapi menjadi tetap awet muda itu adalah pilihan yang ditentukan oleh diri kita sendiri. Otak kitalah yang menentukan apakah kita sudah tua ataukah belum? Anda sudah bisa divonis sebagai orang tua, bila Anda sudah pikun alias tidak bisa berpikir lagi. Tetapi selama Anda masih mampu berpikir dengan baik, selama itu pula Anda masih bisa dinilai muda. Berdasarkan statistik lebih dari 70% penghuni rumah jompo di Eropa mengidap penyakit pikun.
Hanya sayangnya banyak sekali orang yang mau divonis dan ditentukan oleh orang lain, bahwa dirinya itu sudah tua. Misalnya karena rasa kasih yang berlebihan, sehingga orang-orang di sekitarnya menganjurkan, bahkan melarang agar mereka tidak melakukan ini dan itu, maupun pergi sendirian. Hal inilah yang sebenarnya menjerumuskan mereka ke dalam jurang kejompoan.
Banyak orang yang memiliki hobi setiap hari membaca iklan kematian untuk mengetahui pada usia berapa tahun mereka mati. Bahkan pada saat salah satu sahabat atau rekannya meninggal dunia langsung bertanya kepada diri sendiri, kapankah giliran saya? Sangat disayangkan masa hidup yang sedemikian pendeknya hanya digunakan untuk memikirkan masalah kematian.
Daripada memikirkan tentang kematian lebih baik memikirkan bagaimana bisa membuat hidup ini menjadi lebih hidup. Usia bukanlah batasan bagi seseorang untuk melakukan apapun juga. Terlebih lagi jangan sampai kita mau dibelenggu oleh pikiran sendiri dengan alasan sudah tua, karena Age is Just Only a Number.
Banyak orang baru menemukan bakatnya pada saat mereka sudah tua, entah itu bakat melukis ataupun menulis. Saya sendiri baru sadar, bahwa saya senang menulis setelah saya berumur di atas 55 tahun. Harry Bernstein mempublikasikan buku pertamanya yang berjudul The Invisible Wall pada usia 96 tahun.
Ann Nixon Cooper pada usia 106 tahun masih aktif dalam politik. Ia adalah salah satu suporter dari Barrack Obama.
Olive Riley adalah blogger tertua ia membuat Blog pertamanya pada usia 107 tahun.
Arthur Wilson baru mulai menikmati masa pensiun sebagai karyawan dari Los Angeles Metro pada usia 100 tahun. Bahkan Buster Martin dari Inggris sampai saat ini masih tetap aktif bekerja, walaupun usianya sudah mencapai 103 tahun.
Penyanyi dan pemain film gaek yang masih tetap aktif adalah Johannes Heester keturunan Belanda, tinggal di Jerman.. Usia dia sekarang telah mencapai 107 tahun. Konser terakhir ia lakukan pada usia 105 tahun.
Berdasarkan World Health Organization (WHO) mereka mengelompokkan lanjut usia sebagai berikut:
- Lansia Dini - Middle Age (45 - 59 Tahun)
- Lansia - Elderly (60 - 74 tahun)
- Lansia Tua - Old (75 - 90 tahun)
- Lansia Sangat Tua - Very Old (91 tahun ke atas)
Di kolong langit sekarang ini sudah lebih dari 200 ribu orang yang usianya di atas 100 tahun. Yang terbanyak di Amerika Serikat - 96.000 orang, kedua di Jepang 40.390 orang. Walaupun demikian harus diingat bahwa jumlah penduduk Amerika dua kali lipat lebih banyak daripada penduduk Jepang. Terbukti, bahwa wanita pada umumnya usia mereka jauh lebih panjang daripada pria. 86% Penduduk Jepang yang usianya di atas 100 tahun adalah kaum perempuan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa menjadi tua itu sudah merupakan takdir dari sononya, tetapi menjadi tetap awet muda itu adalah pilihan yang ditentukan oleh diri kita sendiri. Otak kitalah yang menentukan apakah kita sudah tua ataukah belum? Anda sudah bisa divonis sebagai orang tua, bila Anda sudah pikun alias tidak bisa berpikir lagi. Tetapi selama Anda masih mampu berpikir dengan baik, selama itu pula Anda masih bisa dinilai muda. Berdasarkan statistik lebih dari 70% penghuni rumah jompo di Eropa mengidap penyakit pikun.
Hanya sayangnya banyak sekali orang yang mau divonis dan ditentukan oleh orang lain, bahwa dirinya itu sudah tua. Misalnya karena rasa kasih yang berlebihan, sehingga orang-orang di sekitarnya menganjurkan, bahkan melarang agar mereka tidak melakukan ini dan itu, maupun pergi sendirian. Hal inilah yang sebenarnya menjerumuskan mereka ke dalam jurang kejompoan.
Banyak orang yang memiliki hobi setiap hari membaca iklan kematian untuk mengetahui pada usia berapa tahun mereka mati. Bahkan pada saat salah satu sahabat atau rekannya meninggal dunia langsung bertanya kepada diri sendiri, kapankah giliran saya? Sangat disayangkan masa hidup yang sedemikian pendeknya hanya digunakan untuk memikirkan masalah kematian.
Daripada memikirkan tentang kematian lebih baik memikirkan bagaimana bisa membuat hidup ini menjadi lebih hidup. Usia bukanlah batasan bagi seseorang untuk melakukan apapun juga. Terlebih lagi jangan sampai kita mau dibelenggu oleh pikiran sendiri dengan alasan sudah tua, karena Age is Just Only a Number.
Banyak orang baru menemukan bakatnya pada saat mereka sudah tua, entah itu bakat melukis ataupun menulis. Saya sendiri baru sadar, bahwa saya senang menulis setelah saya berumur di atas 55 tahun. Harry Bernstein mempublikasikan buku pertamanya yang berjudul The Invisible Wall pada usia 96 tahun.
Ann Nixon Cooper pada usia 106 tahun masih aktif dalam politik. Ia adalah salah satu suporter dari Barrack Obama.
Olive Riley adalah blogger tertua ia membuat Blog pertamanya pada usia 107 tahun.
Arthur Wilson baru mulai menikmati masa pensiun sebagai karyawan dari Los Angeles Metro pada usia 100 tahun. Bahkan Buster Martin dari Inggris sampai saat ini masih tetap aktif bekerja, walaupun usianya sudah mencapai 103 tahun.
Penyanyi dan pemain film gaek yang masih tetap aktif adalah Johannes Heester keturunan Belanda, tinggal di Jerman.. Usia dia sekarang telah mencapai 107 tahun. Konser terakhir ia lakukan pada usia 105 tahun.
Sabda Hidup
Kamis, 31 Desember
2015
St. Silvester I
warna liturgi
Putih
Bacaan
1Yoh. 2:18-21;
Mzm. 96:1-2,11-12,13; Yoh. 1:1-18. BcO
Kid. 2:8 - 3:5
Yohanes
1:1-18:
1 Pada mulanya
adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah. 2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 3 Segala sesuatu dijadikan
oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang
telah dijadikan. 4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. 5 Terang
itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. 6 Datanglah
seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 7 ia datang sebagai saksi untuk
memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi
percaya. 8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang
terang itu. 9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang
datang ke dalam dunia. 10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan
oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 11 Ia datang kepada milik
kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi
semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah,
yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; 13 orang-orang yang diperanakkan
bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan
seorang laki-laki, melainkan dari Allah. 14 Firman itu telah menjadi manusia,
dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan
yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran. 15 Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya:
"Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku
akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum
aku." 16 Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia
demi kasih karunia; 17 sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih
karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. 18 Tidak seorangpun yang
pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah
yang menyatakan-Nya.
Renungan:
"Firman itu
telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran" (Yoh 1:14). Firman itu telah
menjadi daging. Ia berada di antara kita.
Dalam kehidupan
harian kita sering menerima Firman itu. Ia diperdengarkan dan hadir dalam hidup
kita. Kita pun dipanggil untuk mendagingkan firman itu dalam hidup harian kita.
Dan daging kita dikuatkan dan dihidupi oleh firman tersebut.
Hidup dalam
Firman itu indah. Ada aneka kekuatan dan arah jalan yang memandu peziarahan
kita. Hidup menjadi lancar dan terarah. Hidupilah Firman. Cecaplah Firman.
Lakukanlah perutusannya. Timba dan rasakanlah daya Firman dalam hidupmu.
Kontemplasi:
Duduklah dengan
hening. Dengarkanlah sang Firman. Rasakan kehadirannya melingkupi hidupmu.
Refleksi:
Bagaimana
mendagingkan Firman?
Doa:
Bapa, FirmanMu
ada di antara kami. Bukalah hati kami untuk menangkapnya. Teguhkanlah
kepercayaan kami akan dayanya bagi hidup kami. Amin.
Perutusan:
Aku akan
mendengarkan, mencecap dan melaksanakan perutusan Firman. -nasp-
Lamunan Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal
Kamis, 31 Desember 2015
Yohanes
1:1-18
1:1.
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
1:2
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah
jadi dari segala yang telah dijadikan.
1:4
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
1:5.
Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
1:6
Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;
1:7
ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh
dia semua orang menjadi percaya.
1:8
Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
1:9
Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam
dunia.
1:10
Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak
mengenal-Nya.
1:11
Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu
tidak menerima-Nya.
1:12
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak
Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
1:13
orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula
secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak
Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
1:15.
Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: “Inilah Dia, yang
kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah
mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.”
1:16
Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih
karunia;
1:17
sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran
datang oleh Yesus Kristus.
1:18 Tidak seorangpun yang pernah
melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah
yang menyatakan-Nya.
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, di dalam agama biasa ada yang disebut dengan sabda suci. Sabda suci adalah kata-kata yang biasa dipandang sebagai pegangan untuk hidup seturut dengan kehendak Tuhan.
- Tampaknya, di dalam agama kata-kata suci biasa juga dibukukan. Dari buku-buku yang berisi kata-kata suci ada yang menjadi Kitab Suci sebagai pegangan dasar dan ada buku-buku kerohanian yang harus melandaskan diri pada Kitab Suci.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa bagi yang biasa akrab dengan kedalaman batin orang akan menyadari bahwa sabda sejati selalu bersifat ilahi dan yang terungkap serta terwujud dalam pribadi orang yang selalu bersekutu dengan orang-orang sekitarnya sehingga kehadirannya selalu menjadi tanda keceriaan kepedulian kasih. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan bersama-sama dengan orang-orang sekitarnya mengembangkan peradaban kasih untuk menjadi masyarakat yang bermartabat, sejahtera dan beriman.
Ah, yang
namanya sabda ilahi itu yang jelas hanya Kitab Suci.
Tuesday, December 29, 2015
Lima Rama Berkunjung
Pada Sabtu 26 Desember 2015 sebenarnya suasana Domus Pacis agak sepi. Yang ada memang 6 rama, yaitu Rm. Jaka, Rm. Yadi, Rm. Tri Hartono, Rm. Tri Wahyono, Rm. Harto dan Rm. Bambang. Tetapi semua ada di kamar masing dan kumpulnya, kecuali Rm. Jaka, hanya pada waktu makan. Pada sore/malam hari Rm. Yadi pergi ke Sleman melayani pemberkatan rumah, Rm. Harto menghadiri pesta pernikahan di Mandala Bakti Wanita Tama, dan Rm. Bambang melayani misa ulang tahun pernikahan di Salam. Meskipun demikian suasana sunyi Domus menjadi meriah karena pada pagi hingga siang ada beberapa rama yang datang berkunjung baik dengan rombongan kecil maupun perorangan.
Rm. Hanto dan Rm. Edi
Rama Hanto adalah pastor kepala Paroki Bantul dan Rm. Edi adalah pastor pembantunya. Rama Bambang mengetahui kehadiran mereka karena Pak Tukiran masuk kamarnya ketika dia baru berbaring santai di kamarnya. Pak Tukiran berkata "Rama, wonten tamu rama saking Bantul" (Rama, ada tamu rama dari Bantul). Ketika Rm. Bambang keluar dia melihat rombongan kecil di muka kamar Rm. Jaka. Ternyata para rama Bantul itu mengantar 5 orang ibu dari Lingkungan Ambrosius. Demi melihat Rm. Bambang para ibu yang kemudian diikuti kedua rama itu langsung memberi salam kepadanya. Kemudian Rm. Bambang mengantar mereka mengunjungi Rm. Harto dan Rm. Tri Hartono satu persatu di kamar masing-masing. Di setiap kamar mereka omong-omong sana-sini sambil berfoto ria. Pada giliran terakhir rombongan kecil ini masuk kamar Rm. Bambang omong-omong sambil minum teh yang disediakan oleh karyawan. Ketika mau meninggalkan Domus salah satu ibu membisiki Rm. Bambang "Tadi kami membawa oleh-oleh dan amplop untuk para rama. Tadi saya serahkan ke Rm. Jaka."
Rm. Noto, Rm. Biyanto dan Rm. Sapto
Ketiga rama datang sendiri-sendiri. Rm. Notobudyo, yang tinggal di Kidul Loji, datang ketika rombongan Bantul berada di kamar Rm. Tri Hartono. Beliau ikut masuk dan terlibat dalam canda ria sejenak. Tidak lama kemudian beliau berpamitan. Kepada Rm. Bambang Rm. Nata memberikan satu dos isi roti untuk para rama. Rm. Bambang membawa roti itu ke kamar makan. Adapun Rm. Biyanto, rama tua yang tinggal di Pastoran Pringwulung datang dan bergabung dalam makan siang. Kemudian ketika sedang makan siang datanglah Rm. Sapto Nugroho dari Wonosari. Sebenarnya Rm. Sapto datang untuk Rm. Hantoro, karena ada bingkisan yang harus diserahkan kepadanya. Ini berkaitan dengan kehadiran Rm. Hantoro yang membantu pelayanan misa malam Natal tetapi langsung pulang ke Domus seusai misa. Bingkisan itu kemudian diserahkan pada Rm. Bambang untuk diserahkan ke Rm. Hantoro kalau sudah pulang. "Benjang Natal sinten ing kersa rawuh mbantu misa Wonosari?" (Besok Natal siapa yang bersedia membantu misa di Wonosari?). Ketika ditanya mengapa tidak tanya Paskah, ternyata menurut Rm. Sapto itu sudah ditata dan ada rama-rama yang sudah menyediakan diri. Meskipun demikian akhirnya Rm. Biyanto akan masuk membantu pelayanan Tri Hari Suci (Kamis Putih hingga Paskah) 2016 dengan janji dijemput dan diantar pulang. Sementara itu yang berjanji membantu Natal 2016 adalah Rm. Bambang.
Lamunan Hari Keenam dalam Oktaf Natal
Rabu, 30 Desember 2015
Lukas 2:36-40
2:36
Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer.
Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya
bersama suaminya,
2:37
dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan
Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
2:38
Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah
dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan
untuk Yerusalem.
2:39
Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah
mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
2:40 Anak itu bertambah besar dan
menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, dalam mendidik anak agar berbudi luhur banyak orang tua yang mengajar untuk berbelas kasih. Bahkan tak sedikit yang memahami berbelas kasih sebagai tindakan memberi pada yang membutuhkan.
- Tampaknya, dalam mendidik anak untuk berbelas kasih orang tua akan mendampingi anak untuk memperhatikan yang lemah dan menderita. Kini orang kaya dapat mengajak anak yang berulang tahun untuk bertindak sosial menyantuni kaum papa dan menderita misalnya dengan datang ke panti-panti.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin orang mendekatkan diri ke kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel tidak hanya untuk menjadikan mereka sebagai sasaran kebaikan tetapi untuk belajar ketahanan hidup setia penuh syukur menanti akan hadirnya tokoh yang berjuang demi kebaikan umum. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tidak akan menjadikan kaum papa dan menderita sebagai onyek kebaikan tetapi akan menjadikannya sahabat berjuang hidup baik.
Ah, jaman kini orang harus waspada terhadap orang miskin.
Sabda Hidup
Rabu, 30 Desember 2015
Hari Keenam Dalam
Oktaf Natal
warna liturgi
Putih
Bacaan
1Yoh. 2:12-17;
Mzm. 96:7-8a,8b-9,10; Luk. 2:36-40. BcO Kid. 1:12-2:7
Lukas
2:36-40:
36 Lagipula di
situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah
sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama
suaminya, 37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia
tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa
dan berdoa. 38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap
syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang
menantikan kelepasan untuk Yerusalem. 39 Dan setelah selesai semua yang harus
dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu
kota Nazaret di Galilea. 40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh
hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Renungan:
Keluarga Kudus di
Nasaret menghayati secara seimbang kehidupan beriman dan bermasyarakat. Setelah
selesai beribadah mereka kembali ke kota Nasaret untuk menjalani hidup
hariannya. "Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum
Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea"
(Luk 2:39).
Olah rohani dan
jasmani, mistis politis secara seimbang menghadirkan daya hidup. Dua dunia ini
menjadi satu kesatuan kebutuhan hidup manusia. Doa, pujian dan peribadatan
dihiasi oleh pengalaman hidup harian dan menyucikannya. Hidup harian dikuati
oleh pengalaman hidup rohaninya.
Keseimbangan olah
rohani dan jasmani membangun keseimbangan hidup seseorang. Maka rasanya kita
pun perlu menyeimbangkannya. Kita tidak bisa mengandaikan begitu saja satu dari
yang lainnya. Pengandaian seringkali kita melalaikan dan menganggap gampang
kala tidak melakukannya. Sebaliknya kita perlu menata sungguh keseimbangan olah
hidup rohani dan jasmani kita.
Kontemplasi:
Pejamkan sejenak
matamu. Hadirkan pengalaman olah rohani dan jasmanimu.
Refleksi:
Bagaimana anda
menata hidup rohani dan jasmanimu?
Doa:
Bapa semoga aku
bisa menata hidup rohani dan jasmaniku secara seimbang. Bersama Engkau aku
percaya aku mampu. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga
keseimbangan olah rohani dan jasmaniku. -nasp-
Subscribe to:
Posts (Atom)