diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 3469 Diterbitkan: 02 Agustus 2013 Diperbaharui: 04 Agustus 2017
- Perayaan07 Maret
- LahirHidup abad ke-3
- Kota asalKartago - Afraka Utara (sekarang Tunisia)
- WafatSekitar tahun 202 | Martir
Dijadikan mangsa binatang buas lalu kemudian dipenggal kepalanya - KanonisasiPre-Congregation
Santa Perpetua hidup di Kartago, Afrika Utara (sekarang Negara Tunisia ) pada abad ketiga. Pada masa itu terjadi penganiayaan yang hebat atas orang-orang Kristen oleh Kaisar Septimus Severus. Perpetua yang berusia duapuluh dua tahun adalah puteri seorang bangsawan kaya. Semenjak kecilnya ia selalu mendapatkan apa saja yang ia inginkan. Tetapi ia sadar bahwa ia mengasihi Yesus dan iman Kristianinya jauh lebih berharga dari apa pun yang dapat ditawarkan oleh dunia. Oleh karena imannya itulah ia menjadi seorang tahanan yang siap menghadapi hukuman mati.
Ayah Perpetua adalah seorang kafir. Ia melakukan segala daya upaya untuk membujuk puterinya agar mengingkari iman Kristianinya. Ia berusaha meyakinkan Perpetua akan betapa pentingnya menyelamatkan nyawanya. Tetapi, Perpetua tetap pada pendiriannya, meskipun ia tahu bahwa ia harus meninggalkan suami serta bayinya.
Santa Perpetua bersama pelayannya St. Felisitas menghadapi kemartiran mereka dengan gagah berani. Mereka dijadikan mangsa binatang-binatang buas dan kemudian dipenggal kepalanya. Mereka berdua wafat sekitar tahun 202.
Santa Perpetua bersama pelayannya St. Felisitas menghadapi kemartiran mereka dengan gagah berani. Mereka dijadikan mangsa binatang-binatang buas dan kemudian dipenggal kepalanya. Mereka berdua wafat sekitar tahun 202.
0 comments:
Post a Comment