diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 3621 Diterbitkan: 04 Agustus 2013 Diperbaharui: 31 Mei 2014
- Perayaan21 Maret
- LahirHidup abad ke-4
- Kota asalAlexandria - Mesir
- Wafatsekitar tahun 370 | Karena sakit ditempat pembuangan
- KanonisasiPre-Congregation
Serapion hidup di Mesir pada abad keempat. Jaman itu adalah masa-masa cemerlang bagi Gereja dan bagi St. Serapion. Sebagai pemuda, ia mengenyam pendidikan yang baik dalam teologi Kristen dan pelajaran sekuler. Beberapa waktu lamanya ia memimpin sebuah sekolah Kristen terkenal di Alexandria yang mengajarkan iman.
Kemudian Serapion pergi ke padang gurun dan menjadi seorang pertapa. Ia bertemu dengan seorang pertapa terkenal, St. Antonius dari Mesir. Serapion berjuang keras untuk belajar darinya dan meneladaninya. Ketika meninggal, St. Antonius mewariskan bagi Serapion salah satu jubahnya, yang disimpan baik oleh Serapion sepanjang hidupnya.
Serapion ditahbiskan sebagai Uskup Thmuis, sebuah kota di Mesir. Ia ikut ambil bagian dalam suatu pertemuan penting para uskup di Sardica pada tahun 347. Serapion membuktikan diri sebagai seorang uskup yang gagah berani. Ia mencintai kebenaran-kebenaran iman dan berusaha melindunginya dari orang-orang yang hendak mengubah keyakinan Kristen. St. Serapion bekerjasama dengan St. Atanasius, seorang uskup gagah lainnya. Kedua orang kudus ini terkenal karena keberanian mereka.
Serapion ditahbiskan sebagai Uskup Thmuis, sebuah kota di Mesir. Ia ikut ambil bagian dalam suatu pertemuan penting para uskup di Sardica pada tahun 347. Serapion membuktikan diri sebagai seorang uskup yang gagah berani. Ia mencintai kebenaran-kebenaran iman dan berusaha melindunginya dari orang-orang yang hendak mengubah keyakinan Kristen. St. Serapion bekerjasama dengan St. Atanasius, seorang uskup gagah lainnya. Kedua orang kudus ini terkenal karena keberanian mereka.
Mereka berperang melawan ajaran-ajaran sesat (Arian) atau bidaah-bidaah dengan homili-homili dan tulisan-tulisan mereka. Sebagian besar tulisan St. Serapion kini telah hilang. Karya tulisnya berupa surat-surat penuh pengajaran iman dan penjelasan Mazmur. Karyanya yang terpenting, “Euchologion”, yang telah hilang selama beratus-ratus tahun, ditemukan kembali dan kemudian dipublikasikan di akhir abad kesembilan belas.
Seorang santo terkenal lainnya pada masa itu, St. Hieronimus, mengatakan bahwa Kaisar Konstantius mengirim Serapion ke pembuangan. Tampaknya Serapion wafat sekitar tahun 370 di tempat pengasingan.
Seorang santo terkenal lainnya pada masa itu, St. Hieronimus, mengatakan bahwa Kaisar Konstantius mengirim Serapion ke pembuangan. Tampaknya Serapion wafat sekitar tahun 370 di tempat pengasingan.
0 comments:
Post a Comment