diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 5675 Diterbitkan: 08 Oktober 2014 Diperbaharui: 03 Februari 2019
- Perayaan9 September
15 Mei (Pesta bersama suaminya Santo Isidorus si Petani) - LahirTidak diketahui
- Kota asalUceda, Guadalajara, Spanyol
- WafatTahun 1175
- Beatifikasi11 Agustus 1697 oleh Paus Innosensius XII
Pasangan suami istri ini menjalani hidup yang sangat sederhana namun penuh dengan upaya keras untuk menggapai kesucian hidup. Setelah kematian putera mereka satu-satunya, mereka berkomitmen untuk hidup selibat sebagai bentuk devosi pada Tuhan. Sejak saat itu mereka tinggal pada kamar yang terpisah. Apabila Suaminya memperoleh hari libur, mereka berdua akan melewatkan lebih banyak waktu untuk bersembah sujud kepada Yesus di gereja. Kadang-kadang, pada hari-hari libur, kedua suami istri kudus ini akan pergi berziarah mengunjungi beberapa tempat doa dan paroki di sekitarnya dalam suatu perjalanan ziarah doa seharian.
Santo Isidorus sering membawa pulang setiap orang miskin yang kelaparan yang dapat ditemuinya untuk ikut makan di rumah mereka. Karena itu beata Maria Torribia selalu menyimpan panci makanan diatas perapian di rumah sederhana mereka demi menjaga agar makanan tersebut tetap hangat. Suatu hari santo Isidorus membawa pulang lebih banyak orang miskin kelaparan dari yang biasanya. Beata Maria tetap berupaya melayani mereka semua. Ia mengatakan kepada suaminya bahwa makanan yang tersedia tidak cukup untuk semua orang ini. Namun dengan lembut Santo Isidorus meminta istrinya untuk sekali lagi memeriksa tempat makanan mereka. Dan secara ajaib ditempat makanan tersebut telah tersedia cukup makanan bagi semua orang.
Setelah Santo Isidorus meninggal pada tanggal 15 Mei 1130, Maria memutuskan untuk hidup sebagai seorang pertapa wanita. Kekudusan-nya membuat ia dianugerahi Tuhan kemampuan untuk membuat berbagai mujizat. Ia juga memperoleh karunia penglihatan. Menurut legenda; Beata Maria Torribia sering bermimpi bertemu dengan Santa Perawan Maria.
Beata Maria Torribia tutup usia pada tahun 1175. Relikwi-nya berupa kepala di lestarikan dalam sebuah reliquary dan sering dibawa dalam prosesi yang akan menurunkan hujan dari surga bagi desa-desa yang dilanda kekeringan. Karena itulah ia disebut juga Maria de la Cabeza (de la Cabeza berarti : “Of the Head”). Selama beberapa abad, kepalanya menjadi relikwi yang dihormati. Relikwi tersebut lama disemayamkan di sebuah biara Fransiskan di Torrelaguna. Pada tahun 1645, relikwi tersebut dipindahkan ke Gereja Santo Andreas di Madrid dan diletakkan di sebelah relikwi St.Isidorus si Petani, suaminya.
0 comments:
Post a Comment