Pada hari Selasa pagi 1 September 2020 Rm. Sapto, Pastor Paroki Pringwulung yang juga anggota pengurus Domus Pacis Puren, datang di Domus. Saya tahu kehadirannya karena suara khasnya terdengar ketika saya sedang berbaring tiduran sambil melihat TV. Beliau berbicara meriah dengan para karyawan. Tiba-tiba “Ramaaa”, suaranya, masuk di kamar saya. Saya terbagun dan langsung dengan kursi roda menyongsongnya. Ternyata beliau datang bersama Rm. Hartanta. Beliau adalah direktur yang diangkat oleh BapakUskup untuk tinggal bersama para rama tua di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan. Sesudah omong-omong sesaat Rm. Hartanto mendatangi para rama Domus satu per satu di kamarnya. Yang tercatat dalam benak dan hati saya adalah kata-kata Rm. Hartanta “Kula mangké sedinten wonten ngriki. Kula mrika-mriki Kentungan lan Puren” (Saya nanti sehari di sini. Saya akan bergantian berada di Kentungan dan Puren). Ketika saya bertanya “Yèn ngaten ugi mawi saré ngriki?” (Kalau begitiu juga akan tidur di sini), beliau mengiyakan.
Ketika Rm. Hartanta sedang berkeliling ke kamar-kamar rama dan dilanjutkan menemui Rm. Wito di Komsos, saya meminta Pak Tukiran menyiapkan kamar untuk Rm. Hartanta. Ketika tiba makan siang beliau juga bergabung dengan para rama Domus Pacis Puren. Dari omong-omong sambil makan saya mendapatkan kepastian bahwa Domus Pacis Santo Petrus besuk akan berada dalam reksa Rektor dan Minister Seminari Tinggi Kentungan. Dalam hal makan juga akan diurus oleh Seminari Tinggi. Rm. Hartanto juga berkata bahwa menurut Rm. Agoeng penyelesaian bangunan mencapai 78.82%. Kemungkinan pindahan ke Kentungan akan terjadi Oktober atau November 2020. (Ketika berbicara dengan saya, Rm. Agoeng bilang kepeindahan kira-kira akan terjadi padaNovember 2020). Besok Rm. Bagyo dan Rm. Sugiyono dari Domus Pacis Albertus Semarang akan juga jadi penghuni Kentungan. Rm. Budyapranoto dari Paroki Sambirata dan Rm. Joko Sistiyanto yang sekarang tinggal di Pastoran Pringwulung termasuk calon penghuni. Bahkan Mgr. Blasius Pujaraharja juga bersedia tinggal di Domus Pacis Santo Petrus. Sesudah makan ternyata Rm. Hartanta datang ke kamar saya. Ada kata-kata merendah dari beliau “Kula takajar rumiyin” (Saya akan belajar dulu) sambil mengambil buku tulisan saya Domus Pacis Puren di Mata Hatiku 2013-2019. Dan Rm. Hartanta memang tampak memiliki kesungguhan mengurus para rama tua. Beliau ingin mengalami kebersamaan. Pada Rabu 2 September 2020 Rm. Hartanta mulai tidur di Domus Pacis Puren dan bahkan ikut misa harian di sore hari. Ketika Rm. Bambang menawari untuk ikut bergilir memimpin, beliau berkata "Kula tak ndherek mawon" (Saya ikut jadi peserta saja).
4 comments:
Selamat berkarya Romo Flo Hartanta.. BDG🙏🙏
Selalu dan tidak pernah berubah..tetap rendah hati, penuh kesungguhan dan membawa perubahan degan hal hal baik...
Selamat berkarya Romo Flo..sukses slalu 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Menyalakan lilin di tempat yang baru....salam dan doa...dikamea Gukung
Post a Comment