Sabtu, 7 November 2020
Lukas 16:9-15
9 Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi." 10 "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. 11 Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? 12 Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? 13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." 14 Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia. 15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, tidak sedikit agamawan yang memandang hal-hal duniawi sebagai hambatan untuk meraih kesucian. Agamawan akan memfokuskan diri pada Tuhan.
- Tampaknya, hal-hal duniawi dapat membuat orang tidak jujur karena hanya mengejar harta dan kekayaan. Kalau hati tidak jujur orang menjadi tamak dan selalu terfokus pada diri sendiri sehingga lupa Tuhan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun kelekatan hati pada yang duniawi amat berbahaya, kesejatian ikut Tuhan justru dijalani sebagai tugas untuk memperlakukan yang duniawi menjadi sarana kebaikan demi kebatikan umum. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menjadi suci karena dapat mempergunakan segala yang tidak suci menjadi sarana kesucian.
Ah, bagaimanapun juga kekayaan mudah membelokkan orang lupa Tuhan.
0 comments:
Post a Comment