diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 15 Maret 2016 Diperbaharui: 16 November 2019 Hits: 4140
- Perayaan18 November
- LahirSekitar tahun 879
- Kota asalLe Mans, Perancis
- Wilayah karyaPerancis, Italia
- Wafat
- 18 November 942 di Tours, Perancis - Sebab alamiah
- Kanonisasi
- Pre-Congregation
Ketika masih bayi, Oddo sering sakit-sakitan. Khawatir akan keselamatan putera tunggalnya, Obbo membawa puteranya ke Basilika Santo Martinus di Tours. Dalam Basilika, dihadapan makam santo Martinus, Obbo mengucapkan doa dan mempersembahkan puteranya kedalam perlindungan Santo pelindung Perancis tersebut; “..Oh, permata para orang kudus, terimalah anak ini..” ucapnya.
Semenjak saat itu, Oddo tumbuh menjadi anak yang sehat dan tidak sakit-sakitan lagi.
Setelah Oddo dewasa, ayahnya menginginkan agar ia dapat menjadi seorang perwira militer. Untuk itu Oddo dikirim ke istana pangeran William, Duke of Aquitaine. Disini setiap hari Oddo harus berlatih berburu dan menjalani latihan-latihan militer lainnya. Namun selama 3 tahun tinggal di Aquitaine, Oddo selalu sakit-sakitan. Ia sering mengalami sakit kepala yang membuatnya lebih banyak berada di pembaringan daripada berlatih ketangkasan. Saat sang ayah datang mengunjunginya, ia terkejut mendapati putera kesayangannya begitu menderita oleh rasa sakit dikepalanya.
Obbo lalu teringat akan doa yang ia ucapkan dulu di Basilika Santo Martinus. Ia merasa bahwa ini semua adalah pertanda dari Santo Martinus. Ia lalu menceriterakan kejadian itu kepada puteranya dan mereka berdua memutuskan untuk kembali ke Tours. Di dalam Basilika, didepan makam Santo Martinus, sekali lagi Obbo mempersembahkan puteranya yang kini telah dewasa. Mereka berdoa bersama; lalu sang ayah menghantar puteranya menuju biara Benediktin di kota itu. Entah suatu kebetulan atau keajaiban, biara yang mereka datangi adalah sebuah biara Ordo Benediktin bernama “Biara Benediktin Santo Martinus dari Tours”. Semenjak itu, di sepanjang hidupnya Oddo menaruh hormat dan memiliki devosi yang mendalam kepada santo Martinus. Ia juga tidak pernah lagi menderita sakit kepala.
Setelah menjalani masa novisiat, Oddo menerima Tonsura dan ditahbiskan menjadi seorang biarawan Ordo Benediktin. Kesalehannya begitu menonjol dan ia menjadi seorang benediktin yang sangat kudus. Ia setia pada disiplin hidup membiara sesuai regula yang ditulis oleh santo Benediktus dan menjadi teladan saudara-saudaranya.
Beberapa tahun kemudian Oddo diutus biaranya untuk melanjutkan studi di kota Paris dibawah bimbingan Santo Remigius of Auxerre. Ia menamatkan studinya empat tahun kemudian lalu kembali ke Tours. Selama beberapa tahun kemudian Oddo hidup dalam doa dan keheningan dalam sel pertapaan di biaranya. Suatu hari para pembesar biara memintanya untuk menulis ringkasan dari buku Moralia Paus Gregorius Agung. Awalnya Oddo menolak karena merasa dirinya tidak layak meringkas karya dari paus yang agung tersebut, namun ia kemudian keluar dari sel pertapaannya dan menerima tugas itu setelah Paus Gregorius menampakkan diri kepadanya.
0 comments:
Post a Comment