Selasa, 15 November 2016
Albertus Agung
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Why. 3:1-6,14-22;
Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5; Luk. 19:1-10. BcO 1Mak. 6:1-17
Lukas
19:1-10:

Renungan:
Ketika kita
berjalan kita bisa bertegur sapa dengan orang-orang yang kita temui. Kadang
kita bisa mampir kala ada yang mengundang kita. Tidak perlu berpikir tentang
tempat parkir, atau klakson mobil di belakang kita karena merasa terganggu.
Kita bisa langsung masuk dan bertamu dengan orang yang kita temui. Berjalan
selain menyehatkan badan bisa memberi ruang untuk berjumpa dengan sesama.
Yesus tampaknya
hobi berjalan. Kemana-mana kalau tidak naik perahu dia berjalan. Bahkan di atas
air pun ia berjalan. Kali ini di kala Ia berjalan Ia bertemu dengan Zakheus. Ia
menyapa Zakheus. Zakheus pun merasakan daya dari sapaan Yesus. Ia langsung
mendengungkan pertobatannya.
Mungkin kita pun
bisa memulai berjalan keliling kampung atau kompleks kita. Kita saling bersapa dengan
orang-orang yang kita temui. Sapa menyapa ini akan menyembuhkan banyak hal dan
menghidupkan persaudaraan. Hal itu pun mungkin akan menghadirkan pertobatan
mereka yang merasa bersalah. Mari berjalan dan hadir di lingkungan sekitar
kita.
Kontemplasi:
Bayangkan Yesus
berjalan. Ia bertemu Zakheus. Mereka bercakap-cakap. Kamu hadir di situ. Yesus
pun bercakap-cakap denganmu.
Refleksi:
Apa arti berjalan
dan menyapa sesama bagimu?
Doa:
Tuhan semoga aku
bermurah hati dalam bertegur sapa. Semoga aku bisa selalu menyediakan waktu
untuk berjalan dan bertegur sapa dengan orang-orang di sekitarku. Amin.
Perutusan:
Aku akan berjalan
dan menyapa sesamaku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment