- Perayaan24 Juli
- LahirHidup pada akhir abad ke-10
- Kota asalKiev - Ukraina
- Wafattahun 1015 - Martir
- Kanonisasitahun 1724 oleh Paus Benediktus XIV
Dalam upaya mendapatkan kekuasaan yang terlebih besar setelah Raja Vladimir wafat, putera sulungnya menyusun rencana untuk membunuh Boris dan Gleb. Boris diperingatkan mengenai hal ini sewaktu ia kembali bersama pasukannya dari suatu pertempuran melawan suku-suku pengembara. Para prajurit serta-merta bersiap untuk membela Boris dari saudara sulungnya, tetapi Boris melarang. “Adalah lebih baik jika aku saja yang mati,” katanya, “daripada banyak orang harus mati.”
Maka, ia menyuruh para prajuritnya pergi sementara ia duduk sendirian menanti. Sepanjang malam ia merenungkan para martir yang tewas dibunuh oleh kerabat dekatnya sendiri. Ia merenungkan betapa kosong jadinya hidup ini jika kita mengutamakan hal-hal duniawi. Yang utama, menurut pendapatnya, adalah perbuatan-perbuatan baik, kasih sejati dan iman yang benar. Ketika pagi tiba, para pembunuh yang disewa kakaknya tiba dan mulai menyerangnya dengan tombak. Boris tidak melawan, ia mengampuni mereka dan menyambut kematiannya dengan penuh kedamaian. Setelah Boris, kakaknya St. Gleb juga dibunuh tak lama sesudahnya.
Hanya beberapa tahun setelah wafat mereka, masyarakat Rusia mulai pergi berziarah ke makam kedua bersaudara ini. Banyak mukjizat terjadi pada makam mereka. St. Boris dan St. Gleb disebut martir sebab mereka menerima kematian seperti Kristus, yakni tanpa mempertahankan diri dengan kekerasan. Mereka wafat pada tahun 1015.
Pada tahun 1724, Paus Benediktus XIV memaklumkan Boris dan Gleb sebagai santo.
0 comments:
Post a Comment