diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 08 September 2014 Diperbaharui: 23 Desember 2019 Hits: 8729
- Perayaan27 Agustus
- LahirHidup pada abad ke-4
- Kota asalRoma
- Wilayah karyaRoma - Yerusalem
- Wafat
- Tahun 399 di Roma - Italia. Oleh sebab alamiah
- Kanonisasi
- Pre-Congregation
Fabiola Iahir di Roma pada pertengahan abad ke-4 dari sebuah keluarga ningrat Fabia (Gen Fabia) yang sangat berpengaruh dalam kekaisaran Romawi. Pada usia muda ia sudah menikah dengan seorang pemuda yang bejat hidupnya dan suka melakukan kekerasan terhadapnya. Karena tidak tahan maka Fabiola berusaha minta cerai. Ia berhasil minta cerai secara hukum sipil Romawi, lalu ia menikah Iagi dengan laki-laki lain. Sebagai orang Kristen, tindakannya ini sangat tidak terpuji dan mencemarkan nama baik Gereja. Hukum Gereja tidak mengizinkan perceraian, dan juga tidak mengijinkan pernikahan kedua apabila pasangan dari pernikahan sebelumnya masih hidup. Namun tidak lama kemudian, dua laki-laki yang menjadi suaminya itu meninggal dunia secara berturut-turut. Fabiola menganggap hal ini sebagai teguran dari Tuhan. Ia sangat menyesali sikap hidupnya dan dengan sungguh-sungguh ingin bertobat.
Sehari sebelum hari raya Paskah, Fabiola muncul di depan pintu gerbang Basilika Lateran Roma dengan mengenakan pakaian tobat. Ia menyatakan pertobatannya dan melakukan pengakuan dosa di hadapan publik. Umat Kristen di kota Roma sangat terkesan dengan pertobatannya dan dengan tangan terbuka menerima Fabiola. Paus menerima lagi dirinya secara resmi ke dalam persekutuan penuh dengan Gereja.
Cara hidupnya yang baru diwarnai dengan pengabdian tulus dalam karya-karya cinta kasih. Ia mendermakan seluruh kekayaannya lalu mendirikan rumah penampungan dan rumah sakit khusus untuk membantu orang-orang miskin. Para pasiennya adalah gelandangan-gelandangan yang ditemuinya di jalan-jalan atau yang meringkuk di dalam penjara. Rumah sakit ini menampung siapa saja sehingga menjadi semacam rumah sakit umum pertama dalam sejarah Barat.
Pada tahun 395 Fabiola berziarah ke Yerusalem dan mengunjungi Santo Hieronimus dan murid-muridnya di Betlehem. Ketika itu Hieronimus sedang berselisih dengan Uskup Rufinus berkenaan dengan ajaran Origenes yang ditentangnya. Orang-orang berusaha mempengaruhi Fabiola agar memihak Rufinus. Namun Fabiola tetap mendukung Hieronimus, gurunya. Di Betlehem Fabiola mendirikan sebuah biara dan membantu Santo Hieronimus dan para pengikutnya dalam usaha mereka menerjemahkan Kitab Suci. Tetapi kemudian ia pindah dari biara itu karena biara itu telah berubah menjadi tempat ziarah yang sangat ramai serta berseberangan dengan sebuah penginapan berjubel dan hiruk-pikuk.
Karena ancaman serangan dari bangsa Hun, Fabiola, Santo Hieronimus beserta para pengikutnya terpaksa harus mengungsi ke Jaffa, sambil menantikan ketenteraman di Yerusalem. Setelah keadaan pulih dan aman, Fabiola kembali ke Roma sedangkan Hieronimus dan murid-muridnya kembali ke Yerusalem. Di Roma Fabiola tetap meneruskan karya cinta-kasihnya selama tahun-tahun terakhir dalam hidupnya.
Bersama Santo Pammachius, Fabiola mendirikan sebuah rumah sakit umum besar di Porto untuk peziarah yang miskin dan sakit. Dalam satu tahun saja rumah sakit itu terkenal dari Parthia sampai ke Britania. Fabiola wafat pada tahun 399. Ia sangat dicintai dan dihormati.
0 comments:
Post a Comment