Selasa, 12
Januari 2021
Markus 1:21-28
21
Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam
rumah ibadat dan mengajar. 22 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar
mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. 23.
Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat.
Orang itu berteriak: 24
"Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak
membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." 25
Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" 26
Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara
nyaring ia keluar dari padanya. 27
Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: "Apa ini?
Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahatpun
diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya." 28 Lalu tersebarlah dengan cepat kabar
tentang Dia ke segala penjuru di seluruh Galilea.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, kekuasaan kerap dikaitkan dengan status
sosial atau jabatan. Dengan kuasanya orang memiliki kewibawaan untuk memerintah
orang-orang lain.
- Tampaknya, kekuasaan juga dapat diraih karena memiliki
pengetahuan luas buah dari pendidikan tinggi. Dia dapat menghadirkan rumusan-rumusan
untuk pegangan hidup bagi banyak orang dengan referensi banyak pandangan para
ahli.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa
bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun punya kedudukan tinggi, orang
baru sungguh punya kekuasaan sejati bila hidupnya tertopang oleh aura kedalaman
nurani yang mengalir dalam kata dan perbuatannya. Dalam yang ilahi karena
kemesraannya dengan gema relung hati orang akan memiliki pengaruh besar dari
apa yang dikatakan dan dilakukan.
Ah, asal punya jabatan tinggi orang pasti punya
kewibawaan.
0 comments:
Post a Comment