Pada hari Jumat dan Senin 22 dan 25 Januari 2021 Rm. Hartanta, direktur Domus Pacis, memimpin misa khusus untuk para rama dan karyawan Katolik Domus ditambah beberapa tamu. Kalau pada Jumat Misa terjadi mulai jam 06.30, jam Misa pada Jumat seperti kebiasaan Domus pada jam 18.00. Di dalam Misa ada nyanyian yang pada Jumat diiringi oleh Pak Loly dan pada Senin oleh Rm. Bambang. Kekhususan terjadi karena pada Jumat Rm. Bambang merayakan 40 tahun imamatnya. Sedang pada Senin yang merayakan ulang tahun imamat adalah Rm. Suntara dan Rm. Harta. Rm. Suntara merayakan 39 tahun imamat sedang Rm. Harta 37. Kalau untuk Rm. Bambang sesudah Misa ada santap bubur bersama, untuk Rm. Suntara dan Rm. Harta ada santap nasi gurih. Terhadap peristiwa ini Rm. Hartanta menulis dalam grup WA para rama praja Keuskupan Agung Semarang GUYUB UNIO KAS pada Jumat 25 Januari 2021 jam 20.35 :"Hari hari ini hari yang menarik dan menggembirakan. jumat kemarin, rm Bambang merayakan 40 tahun imamat. Bacaan misa kebetulan panggilan para rasul. Dalam kesempatan misa, beliau saya minta untuk sharing. Beliau bercerita tentang bagaimana beliau menjadi teman. Beliau menceritakan tentang perkembangan suasana di domus. Dulu di domus itu seperti "kos-kos"an karena para romo yang tinggal di domus sering ke sana ke mari melayani misa di mana mana. Makan dan minum di kamar sendiri-sendiri. tidak ada kebiasaan misa bersama. RM. Bambang lalu mencoba mengajak dan "mendisiplinkan" para romo yang tinggal di domus agar berkenan makan bersama dan misa bersama.
Sore ini, dalam kesempatan misa: Rm. Suharto Widodo berbagi cerita tentang pengalaman ditinggal sendirian di rumah ketika masih kecil dan pengalaman diajak pindah jalan ketika di sekitar rumah beliau di Wonosoba. mengapa pindah jalan? karena ada ular besar yang menghadang di jalan. Ibunda beliau menuntun dia, menyelamatkan beliau dari ancaman ular tersebut. Beliau juga bercerita bahwa bersyukur boleh dirayakan ke-37 tahun hidup imamatnya dengan beberapa relasi dekat beliau di Domus. kami makan bersama "nasi gurih" setelah misa. mengapa pilih nasi gurih? karena romo Suntara diketahui suka makan lahap kalau dengan nasi gurih.
Rm. Suntara bercerita bahwa perayaan peringatan imamat tidak beliau rayakan dengan pesta. mengapa? Ayahanda Rm. Suntara meninggal dunia seminggu sebeluam beliau tahbisan imamat. jadi dalam perayaan tahbisan imamat, beliau masih dalam suasana duka karena ayahandanya meninggal. maka, beliau merayakan dengan perayaan rohani bukan dengan pesta-pesta setiap perayaaan ulang tahun tahbisan imam. Beliau juga bercerita tentang perjumpaan beliau dengan para romo-romo di Domus. beliau mengatakan bahwa dengan semua romo beliau "hormat" kecuali dengan romo Bambang beliau bersikap "akrab" sehingga bisa ngobrol, guyon, ngece bahkan bersendau gurau yang kadangkala melebihi batas. beliau bersyukur di domus ini meskipun dulu beliau tidak suka dan tidak mau. sekarang, beliau mengatakan bahwa beliau senang tinggal di domus. semua terlayani dengan baik. banyak karyawan dan pramurukti bahkan para pemerhati yang memberi perhatian yang cukup.sekian sekilas domus hari ini."
1 comments:
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^
Post a Comment