Lamunan Pekan Biasa II

Rabu, 20 Januari 2021

Markus 3:1-6

1. Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. 2 Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. 3 Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!" 4 Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja.  5 Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu. 6 Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.

Butir-butir Permenungan

• Tampaknya, setiap agama dan kepercayaan mempunyai hari-hari khusus sebagai hari keagamaan. Hari-hari seperti itu disebut sebagai hari kudus oleh para pemeluknya.
• Tampaknya, ada kepercayaan bahwa pada hari kudus seperti itu para pemeluk setia akan memusatkan hidup untuk berdoa dan beribadat bahkan dengan cara berjemaat bersama sesama pemeluk. Orang dapat menilai buruk pada sesama pemeluk yang tetap berfokus pada pekerjaan harian dan abai pada aturan keagamaan pada hari kudus.
• Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, walau termasuk serius dalam jalani agama, orang sadar bahwa ketakwaan sejati pada Tuhan harus terwujud dalam perbuatan baik bagi yang papa dan menderita baik dalam hidup keagamaan maupun harian. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan sungguh menjalani kebaikan terutama pada yang papa dan menderita dimanapun dan kapanpun.

Ah, kalau pas berdoa segalanya harus ditinggalkan.