Senin, 16
September 2019
Lukas 7:1-10
7:2
Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat
dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
7:3
Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua
Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
7:4
Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya,
katanya: "Ia layak Engkau tolong,
7:5
sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah
ibadat kami."
7:6
Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia
tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya
untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku
tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
7:7
sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi
katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
7:8
Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku
berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada
seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah
ini!, maka ia mengerjakannya."
7:9
Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling
kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu,
iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang
Israel!"
7:10 Dan setelah orang-orang yang
disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, orang dapat beranggapan bahwa beragama adalah bukti ber-Tuhan. Dengan menjalani agama orang bisa memastikan diri sudah berada dalam lingkungan ilahi.
- Tampaknya, orang dapat beraganggapan bahwa kalau mau amat dekat Tuhan orang harus merajinkan diri dalam menjalani hidup keagamaan. Semakin banyak ikut kegiatan-kegiatan dalam agama orang dapat merasa semakin melekat dia dengan Tuhan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun rajin mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh agama, orang belum tentu sungguh dekat dengan Tuhan karena dengan ber-Tuhan orang terutama akan makin memiliki ketajaman melihat kekurangan diri ketika berhadapan dengan orang lain. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mudah melihat keunggulan orang yang dihadapi yang di dalam dirinya justru menjadi kelemahan.
Ah, orang harus selalu berjuang mengalahkan orang lain
agar selalu menang bersaing.
0 comments:
Post a Comment