diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 3750 Diterbitkan: 22 Agustus 2013 Diperbaharui: 03 Februari 2019
ilustrasi dari koleksi Blog Domus
- Perayaan22 September
- LahirTahun 1488
- Kota asalFuentellana, Castile - Spanyol
- Wafat8 September 1555 | Oleh sebab alamiah
- Kanonisasi7 Oktober 1618 oleh Paus Paulus V Sumber : Katakombe.Org
Thomas adalah Anak dari Aloazo Tomas Garcia, seorang pejabat milter Spanyol, dan ibunya bernama Lucia Martinez. Ia dibesarkan di Villanova, dan dididik di Universitas Alcala. Ia kemudian menjadi profesor seni, logika dan filsafat di universitas ini pada tahun 1514. Panggilan Tuhan membuat Thomas meninggalkan semua jabatan duniawinya dan masuk biara Augustinian di Salamanca pada tahun 1516. Pada tahun 1518 ia pun ditahbiskan menjadi seorang imam. Ia merayakan Misa pertamanya pada Hari Natal tahun itu.
Thomas kemudian diberi tugas sebagai Provinsial biara Agustinian. Ia menjalankan tugasnya dengan sangat baik; Ia pula yang pertama kali mengirimkan para biarawan Agustinian ke Benua Amerika (New World).
Selanjutnya Thomas dicalonkan sebagai Uskup untuk Keuskupan Agung Granada, Spanyol. Awalnya Ia menolak, tetapi setelah mendapat permintaan dari Paus, Thomas dengan penuh ketaatan menerima Jabatan tersebut pada tanggal 1 Januari 1545.
Pertama kali masuk keuskupan, Thomas diberi dana untuk membeli perabotan untuk rumah kediaman uskup sesuai keinginannya. Uskup Thomas tidak menggunakan dana itu itu untuk membeli furnitur tapi menyumbangkan semuanya ke rumah sakit. Ia mengatakan, "Apa yang seorang biarawan miskin seperti diriku inginkan dari furnitur–furnitur ?"
Setiap hari ia memakai Jubah yang sama yang ia diterima ketika ia masih seorang novisiat agustin, Jubah itu sebenarnya sudah sangat kumal, tapi Bapa Uskup memperbaikinya sendiri. Para pegawai dan pengurus rumah tangga keuskupan malu dengan keadaan Bapa Uskup yang penampilannya lebih mirip orang miskin, tapi mereka tidak bisa mengubahnya.
Setiap pagi ratusan orang miskin datang ke keuskupan, dan mereka akan diberi makanan, anggur dan uang. Uskup Thomas dikritik karena diangap dieksploitasi, namun ia menjawab, "Jika ada orang yang tidak mau bekerja, maka sudah ada pihak berwenang untuk menanganinya. Tugas saya disini adalah untuk membantu dan meringankan mereka yang datang ke pintu saya." Dia memelihara para anak yatim-piatu, dan membayar para pelayaannya untuk setiap anak terlantar yang mereka bawa padanya. Dia mendorong para orang kaya di keuskupannya untuk meniru teladannya.
Sekali peristiwa, ketika ia berusaha mendorong seorang untuk berubah dari cara hidupnya yang penuh dosa, laki-laki itu dengan marah menghinanya dan meninggalkan ruangan dengan kasar.
“Ini salahku,” kata Uskup Agung yang rendah hati itu.
“Aku berbicara kepadanya dengan agak sedikit terlalu keras.”
Tak pernah ia mengijinkan siapapun juga mengkritik orang itu. “Pastilah ia punya alasan tepat melakukan apa yang ia lakukan,” demikian biasa dikatakannya. “Aku, seorang di antaranya, yang percaya akan hal itu.”
Ketika ia dikritik karena terlalu lembut dengan para pendosa, ia berkata, "Bisakah mereka bertanya apakah dulu St. Agustinus atau St. Yohanes Chrisostomus menggunakan pengucilan dan ekskomunikasi untuk mentobatkan para pemabuk dan para pendosa...??"
Bahkan pada saat ia sekarat pun, Uskup Thomas memerintahkan agar semua uangnya dibagikan kepada orang miskin. Ia memerintahkan agar tempat tidurnya dikirimkan ke penjara agar dapat dipergunakan oleh para tahanan disana. Misa diadakan di hadapannya, dan setelah Komuni Bapa Uskup Agung yang Kudus ini berkata : "Ke tanganMU ya Tuhan, Kuserahkan nyawa-Ku." Dan Thomas pun di jemput Yesus untuk kembali pangkuan Bapa disurga.
Sumber : Katakombe.Org
0 comments:
Post a Comment