Teresa dari Kalkuta, Maria magdalena Starace
warna liturgi Hijau
Bacaan-bacaan:
Kol. 1:9-14; Mzm. 98:2-3ab,3cd-4,5-6; Luk. 5:1-11.
BcO Am. 4:1-13.
Bacaan Injil:
1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. 2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. 3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. 4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." 5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." 6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. 7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. 8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." 9 Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; 10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." 11 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.
Memetik Inspirasi:
Suatu kali seorang dosen menanyakan perkembangan skripsi mahasiswanya. Sang mahasiswa pun menjawab bahwa lagi bundhet tidak nemu-nemu ide. Sang Dosen meminta mahasiswa tersebut tetap duduk mengerjakan skripsinya. Walau merasa berat sang mahasiswa menuruti kata-kata dosennya. Ia duduk sambil ketak-ketik di laptopnya. Selang beberapa saat idenya muncul dan mengalir.
Para murid telah semalaman menjala tapi tidak mendapatkan ikan sedikit pun. Yesus meminta mereka untuk bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala. Karena sang Guru yang meminta mereka pun bertolak dan menebarkan jala. Hal istimewa pun terjadi. Mereka berhasil menangkap banyak ikan.
Kadang kita berada dalam situasi lelah dan mungkin hampir putus asa. Ada keinginan untuk berhenti dan meninggalkan apa yang telah kita kerjakan. Tapi ingat ada kemungkinan kita mendapat apa yang kita mau kalau kitsa bertahan. Kiranya ini layak menjadi semangat kita. Jangan berhenti sebelum tercapai cita-cita. Pemenuhan itu ada di depan kita.
Refleksi:
Bagaimana menghidupkan kembali semangat yang hampir putus asa?
Doa:
Tuhan, semoga aku mampu bertahan dalam hidup ini. Rahmat-Mu dekat denganku. Bersama-Mu kami mampu. Amin.
Bertahan
MoGoeng
Wates
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment