Hari Minggu XXII Kitab Suci Nasional
warna liturgi Hijau
Bacaan-bacaan:
Sir. 3:17-18,20,28-29; Mzm. 68:4-5ac,6-7ab,10-11; Ibr. 12:18-19,22-24a; Luk. 14:1,7-14.
BcO 2Raj. 14:1-27.
Bacaan Injil:
1 Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. 7 Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: 8 "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu, 9 supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah. 10 Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. 11 Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." 12 Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: "Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. 13 Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. 14 Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar."
Memetik Inspirasi:
Dalam beberapa hari terakhir ini para anggota DPR dilantik. Setelah bertarung dalam pileg, mereka terpilih sebagai anggota dewan yang terhormat. Posisi mereka adalah posisi yang terhormat.
Namun sedih rasanya, ada berita bahkan foto, baru upacara pelantikan saja sudah ada yang tertidur. Kalau pelantikan yang nota bene acara gembira mereka tertidur, bagaimana kalau sudah harus bekerja?
Ada banyak orang berjuang untuk mendapatkan kehormatan. Mereka yang mengejar kehormatan seringkali tega menyingkirkan yang lain. Kayak begitukah kehormatan kristiani?
Kehormatan Kristiani terletak pada kerendahan hati, bahkan merendahkan diri. Yesus merendahkan diri sedemikian rupa menjadi seorang manusia. Perendahan diri Yesus ini memuliakan Dia. Kehormatan Kristiani diperoleh dari sikap rendah hati dan melayani.
Maka kita doakan agar para wakil rakyat sungguh rendah hati untuk kemuliaan bangsa dan negara.
Refleksi:
Bagaimana menghidupi kehormatan kristiani?
Doa:
Tuhan Engkau tidak suka pada orang yang sombong. Engkau tidak menghendaki kami gila hormat. Engkau menghendaki kami rendah hati. Semoga kami rendah hati demi kehormatan kristiani. Amin.
Kehormatan Kristiani
MoGoeng
Wates
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment