Kamis, 2 April
2020
Yohanes 8:51-59
8:51.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak
akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
8:52
Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau
kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun
Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai
selama-lamanya.
8:53
Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati!
Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?"
8:54 Jawab Yesus: "Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka
kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami,
8:55
padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata:
Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku
mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya.
8:56
Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah
melihatnya dan ia bersukacita."
8:57
Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima
puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?"
8:58
Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum
Abraham jadi, Aku telah ada."
8:59
Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan
meninggalkan Bait Allah.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, yang namanya harga diri adalah amat bernilai bagi seseorang. Harga diri menjadi landasan kemantapan orang untuk menjalani kehidupan.
- Tampaknya, ada gambaran bahwa harga diri seseorang diperoleh kalau hidupnya dihormati oleh orang lain. Banyak orang berjuang mendapatkan status sosial untuk mendapatkan penghargaan atau penghormatan dari masyarakat.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun harga diri sungguh melandasi kemantapan jiwani, hal itu tak akan diperoleh seseorang dengan menonjolkan diri karena itu datang dari keheningan nurani. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mendapatkan kemantapan hidup karena segala sepak terjangnya selalu diacungi jempol oleh nurani.
Ah, kalau banyak yang memandang hebat orang sungguh
memperoleh kemuliaan hidup.
0 comments:
Post a Comment