Jumat, 10 April
2020
Yohanes 18:1-9:42
18:1.
Setelah Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama
dengan murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada
suatu taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.
18:2
Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering
berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya.
18:3
Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga
Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap
dengan lentera, suluh dan senjata.
18:4
Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan
berkata kepada mereka: “Siapakah yang kamu cari?”
18:5
Jawab mereka: “Yesus dari Nazaret.” Kata-Nya kepada mereka: “Akulah Dia.” Yudas
yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka.
18:6
Ketika Ia berkata kepada mereka: “Akulah Dia,” mundurlah mereka dan jatuh ke
tanah.
18:7
Maka Ia bertanya pula: “Siapakah yang kamu cari?” Kata mereka: “Yesus dari
Nazaret.”
18:8
Jawab Yesus: “Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari,
biarkanlah mereka ini pergi.”
18:9
Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: “Dari
mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorangpun yang Kubiarkan binasa.”
18:10
Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya
kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu
Malkhus.
18:11
Kata Yesus kepada Petrus: “Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum
cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?”
18:12
Maka pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh orang
Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia.
18:13.
Lalu mereka membawa-Nya mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua
Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Besar;
18:14
dan Kayafaslah yang telah menasihatkan orang-orang Yahudi: “Adalah lebih
berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa.”
18:15
Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam
Besar dan ia masuk bersama-sama dengan Yesus ke halaman istana Imam Besar,
18:16
tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal
Imam Besar, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu lalu
membawa Petrus masuk.
18:17
Maka kata hamba perempuan penjaga pintu kepada Petrus: “Bukankah engkau juga
murid orang itu?” Jawab Petrus: “Bukan!”
18:18
Sementara itu hamba-hamba dan penjaga-penjaga Bait Allah telah memasang api
arang, sebab hawa dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang di situ. Juga
Petrus berdiri berdiang bersama-sama dengan mereka.
18:19
Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang
ajaran-Nya.
18:20
Jawab Yesus kepadanya: “Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu
mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi
berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi.
18:21
Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang
Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan.”
18:22
Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar
muka-Nya sambil berkata: “Begitukah jawab-Mu kepada Imam Besar?”
18:23
Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya,
tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?”
18:24
Maka Hanas mengirim Dia terbelenggu kepada Kayafas, Imam Besar itu.
18:25
Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya: “Bukankah
engkau juga seorang murid-Nya?”
18:26
Ia menyangkalnya, katanya: “Bukan.” Kata seorang hamba Imam Besar, seorang
keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus: “Bukankah engkau kulihat
di taman itu bersama-sama dengan Dia?”
18:27
Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu berkokoklah ayam.
18:28.
Maka mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari
masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan
menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah.
18:29
Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata: “Apakah tuduhan kamu
terhadap orang ini?”
18:30
Jawab mereka kepadanya: “Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak
menyerahkan-Nya kepadamu!”
18:31
Kata Pilatus kepada mereka: “Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum
Tauratmu.” Kata orang-orang Yahudi itu: “Kami tidak diperbolehkan membunuh
seseorang.”
18:32
Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakan-Nya untuk
menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
18:33
Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan
bertanya kepada-Nya: “Engkau inikah raja orang Yahudi?”
18:34
Jawab Yesus: “Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah
orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?”
18:35
Kata Pilatus: “Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam
kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau
perbuat?”
18:36
Jawab Yesus: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia
ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada
orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.”
18:37
Maka kata Pilatus kepada-Nya: “Jadi Engkau adalah raja?” Jawab Yesus: “Engkau
mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku
datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran;
setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”
18:38
Kata Pilatus kepada-Nya: “Apakah kebenaran itu?” (18-38b) Sesudah mengatakan
demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata
kepada mereka: “Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya.
18:39
Tetapi pada kamu ada kebiasaan, bahwa pada Paskah aku membebaskan seorang
bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?”
18:40
Mereka berteriak pula: “Jangan Dia, melainkan Barabas!” Barabas adalah seorang
penyamun.
19:1.
Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia.
19:2
Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas
kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu,
19:3
dan sambil maju ke depan mereka berkata: “Salam, hai raja orang Yahudi!” Lalu
mereka menampar muka-Nya.
19:4
Pilatus keluar lagi dan berkata kepada mereka: “Lihatlah, aku membawa Dia ke
luar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apapun
pada-Nya.”
19:5
Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada
mereka: “Lihatlah manusia itu!”
19:6
Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah
mereka: “Salibkan Dia, salibkan Dia!” Kata Pilatus kepada mereka: “Ambil Dia
dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya.”
19:7
Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: “Kami mempunyai hukum dan menurut hukum
itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.”
19:8
Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia,
19:9
lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus: “Dari
manakah asal-Mu?” Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya.
19:10
Maka kata Pilatus kepada-Nya: “Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah
Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga
untuk menyalibkan Engkau?”
19:11
Yesus menjawab: “Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau
kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan
Aku kepadamu, lebih besar dosanya.”
19:12
Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi
berteriak: “Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar.
Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar.”
19:13
Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke luar, dan
ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa
Ibrani Gabata.
19:14
Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus
kepada orang-orang Yahudi itu: “Inilah rajamu!”
19:15
Maka berteriaklah mereka: “Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!” Kata
Pilatus kepada mereka: “Haruskah aku menyalibkan rajamu?” Jawab imam-imam
kepala: “Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!”
19:16.
Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. (19-16b)
Mereka menerima Yesus.
19:17
Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat
Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.
19:18
Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga
dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah.
19:19.
Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: “Yesus,
orang Nazaret, Raja orang Yahudi.”
19:20
Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus
disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani,
bahasa Latin dan bahasa Yunani.
19:21
Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus: “Jangan engkau menulis:
Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi.”
19:22
Jawab Pilatus: “Apa yang kutulis, tetap tertulis.”
19:23
Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya
lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian—dan
jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya
satu tenunan saja.
19:24
Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: “Janganlah kita membaginya
menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan
siapa yang mendapatnya.” Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada
tertulis dalam Kitab Suci: “Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan
mereka membuang undi atas jubah-Ku.” Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit
itu.
19:25
Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas
dan Maria Magdalena.
19:26
Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya,
berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!”
19:27
Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu
murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
19:28
Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah
Ia—supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:”Aku haus!”
19:29
Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga
karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu
mengunjukkannya ke mulut Yesus.
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah
selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
19:31.
Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak
tinggal tergantung pada kayu salib—sebab Sabat itu adalah hari yang besar—maka
datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki
orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
19:32
Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan
kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33
tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati,
mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan
segera mengalir keluar darah dan air.
19:35
Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan
kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu
juga percaya.
19:36
Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: “Tidak
ada tulang-Nya yang akan dipatahkan.”
19:37
Dan ada pula nas yang mengatakan: “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah
mereka tikam.”
19:38.
Sesudah itu Yusuf dari Arimatea—ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena
takut kepada orang-orang Yahudi—meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan
menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu
datanglah ia dan menurunkan mayat itu.
19:39
Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada
Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima
puluh kati beratnya.
19:40
Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya
dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.
19:41
Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada
suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang.
19:42
Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh
letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, pada umumnya orang tahu bahwa kematian adalah sebuah kepastian. Kematian pasti datang pada setiap orang pada saat tertentu.
- Tampaknya, sekalipun pasti akan mengalami, orang akan berjuang untuk menghindari kematian sekalipun sudah berada dalam kondisi yang tak berpengharapan untuk tetap mengalami dunia fana. Kematian menjadi sebuah momok bahkan disebut musibah.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun dipandang sebagai momok bahkan sebagai musibah sehingga sebisa mungkin harus dihindari, orang sadar bahwa kesejatian kematian adalah penyelesaian dinas hidup dan penyerahkan mandat pada yang berkuasa. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menyadari bahwa kematian adalah saat kelegaan karena sudah berhasil menyelesaikan tugas perutusan dan menyerahkan hasil itu pada yang memberi mandat.
Ah, yang namanya kematian itu ya musibah yang tak
dapat dihindari.
0 comments:
Post a Comment