Kamis, 8 Agustus
2019
Matius 16:13-23
16:13.
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada
murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
16:14
Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang
mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari
para nabi."
16:15
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku
ini?"
16:16
Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang
hidup!"
16:17
Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan
manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
16:18
Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini
Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
16:19
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini
akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di
sorga."
16:20
Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada
siapapun bahwa Ia Mesias.
16:21.
Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus
pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua,
imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari
ketiga.
16:22
Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan,
kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa
Engkau."
16:23 Maka Yesus berpaling dan
berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan
bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa
yang dipikirkan manusia."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, di dalam diri manusia kemampuan otak menjadi pembeda utama dibandingkan dengan hewan. Dengan otaknya manusia dapat berpikir.
- Tampaknya, ada yang berkeyakinan bahwa kemampuan berpikir dari otak adalah anugrah besar dari Tuhan. Dengan otaknya orang dapat menghayati kemanusiaan sehingga orang dapat belajar untuk maju dan berkembang dalam menghayati hidup.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun memiliki tingkat kecerdasan tinggi, orang dapat menjadi batu sandungan kehidupan bila berpikirnya bertentangan dengan suara nurani. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu berjuang menyelaraskan omongan dan tindakannya sebagai wujud keselarasan antara yang dipikirkan dan suara yang terdengar dalam nurani.
Ah, asal cerdas ya pasti pintar cari uang.
0 comments:
Post a Comment