diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 10018 Diterbitkan: 25 Agustus 2013 Diperbaharui: 05 Februari 2019
ilustrasi dari koleksi Blog Domus
ilustrasi dari koleksi Blog Domus
- Perayaan14 Agustus
- Lahir7 January 1894
- Kota asalZdunska Wola - Polandia
- Wilayah karyaPolandia, Jepang, India
- Wafat14 August 1941; Martir, dimasukkan dalam bunker kelaparan lalu diinjeksi dengan Carbolic Acid
- Venerasi30 Januari 1969 oleh Paus Paulus VI
- Beatifikasi17 Oktober 1971 oleh Paus Paulus VI
- Kanonisasi10 Oktober 1982 oleh Paus Yohanes Paulus II Sumber : Katakombe.Org
Raymond Kolbe dilahirkan di Polandia pada tahun 1894. Ia bergabung dengan Ordo Fransiskan pada tahun 1907 dan memilih nama seperti kita mengenalnya sekarang: Maximilianus. Maximilianus amat mencintai panggilannya dan secara istimewa ia mencintai Santa Perawan Maria. Ia menambahkan nama “Maria” pada namanya ketika ia mengucapkan kaul agungnya pada tahun 1914.
Maximilianus meyakini bahwa dunia abad keduapuluh membutuhkan Bunda Surgawi mereka untuk membimbing serta melindunginya. Ia mempergunakan media cetak agar Maria lebih dikenal luas. Ia bersama dengan teman-teman Fransiskannya menerbitkan bulletin yang terbit dua bulan sekali yang segera saja tersebar dan dibaca orang di seluruh dunia.
Bunda Allah memberkati karyanya. Maximilianus kemudian membangun sebuah biara besar di Polandia. Biara tersebut dinamainya “Kota Immaculata”. Pada tahun 1938, delapan ratus biarawan Fransiskan tinggal serta berkarya di sana untuk mewartakan kasih sayang Maria. Kolbe juga membangun sebuah Kota Immaculata di Nagasaki, Jepang. Dan sebuah lagi dibangunnya di India.
Pada tahun 1938, Nazi menyerbu Kota Immaculata Polandia. Mereka menghentikan karya mengagumkan yang berlangsung di sana. Pada tahun 1941, kaum Nazi menangkap Maximillianus Kolbe. Mereka menjatuhkan hukuman kerja paksa di Auschwitz.
Maximillianus telah berada di Kamp Konsentrasi Auschwitz selama tiga bulan ketika seorang tahanan berhasil melarikan diri. Para Nazi menghukum tahanan yang tersisa oleh karena tahanan yang melarikan diri tersebut. Mereka memilih secara acak sepuluh orang tahanan untuk dihukum mati dalam bunker kelaparan.
Seluruh tahanan berdiri tegang sementara sepuluh orang ditarik keluar dari barisan. Seorang tahanan bernama Franciszek Gajowniczek terpilih, ia adalah pria yang telah menikah dan mempunyai keluarga. Franciszek kemudian merengek serta memohon dengan sangat agar diampuni demi anak-anaknya namun para Nazi tidak peduli.
Maximillianus Kolbe, yang tidak terpilih, mendengarnya dan hatinya tergerak oleh belas kasihan untuk menolong Franciszek. Ia maju ke depan dan bertanya kepada komandan NAZI apakah ia dapat menggantikan Franciszek. Sang komandan setuju dengan permintaannya.
Pater Kolbe dan sembilan tahanan yang lain digiring masuk ke dalam bunker kelaparan. Mereka tetap hidup tanpa makanan atau pun air selama beberapa hari. Satu per satu, sementara mereka mati kelaparan, Pater Kolbe menolong serta menghibur mereka. Saat pintu bunker dibuka semua tahanan sudah meninggal kecuali Maximillianus Kolbe. Para Nazi kemudian memberikannya suatu suntikan carbolic acid untuk mempercepat kematiannya pada tanggal 14 Agustus 1941.
Pater Kolbe dan sembilan tahanan yang lain digiring masuk ke dalam bunker kelaparan. Mereka tetap hidup tanpa makanan atau pun air selama beberapa hari. Satu per satu, sementara mereka mati kelaparan, Pater Kolbe menolong serta menghibur mereka. Saat pintu bunker dibuka semua tahanan sudah meninggal kecuali Maximillianus Kolbe. Para Nazi kemudian memberikannya suatu suntikan carbolic acid untuk mempercepat kematiannya pada tanggal 14 Agustus 1941.
Maximillianus Maria Kolbe dinyatakan sebagai seorang kudus dan martir cinta kasih oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1982. Sumber : Katakombe.Org
0 comments:
Post a Comment