diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 14940 Diterbitkan: 26 Agustus 2013 Diperbaharui: 07 November 2019
- Perayaan20 Agustus
- LahirTahun 1090
- Kota asalFontaines-les-Dijon, Burgundy, Perancis
- Wafat20 August 1153 di Biara Clairvaux, Ville-sous-la-Ferté, Aube, Perancis
Sebab Alamiah - Beatifikasi-
- KanonisasiTahun 1170 oleh Paus Alexander III
Suatu hari, Bernardus mencengangkan teman-temannya ketika mengatakan bahwa ia akan masuk biara Cistercian yang amat kontemplatif. Mereka mengusahakan segala cara agar ia membatalkan rencananya itu. Tetapi pada akhirnya, Bernarduslah yang berhasil meyakinkan saudara-saudaranya, seorang pamannya dan keduapuluh-enam orang temannya untuk bergabung bersamanya. Ketika Bernardus dan saudara-saudaranya hendak meninggalkan rumah mereka, mereka berkata kepada adik mereka, Nivard, yang sedang bermain bersama anak-anak lain: “Selamat tinggal, Nivard kecil. Sekarang semua tanah dan harta benda ini menjadi milikmu.” Tetapi anak itu menjawab: “Apa! Kalian mengambil surga dan menyisakan dunia untukku? Apakah kalian pikir itu adil?” Dan tak lama kemudian, Nivard pun bergabung dengan saudara-saudaranya di biara. St. Bernardus menjadi seorang biarawan yang baik.
Tiga tahun kemudian, ia diutus untuk mendirikan biara Cistercian yang baru serta menjadi abbas (=pemimpin biara) di sana. Biara tersebut terletak di Lembah Cahaya. Dalam bahasa Perancis, Lembah Cahaya adalah “Clairvaux” Biara baru itu kemudian lebih dikenal dengan nama Clairvaux. Bernardus menjadi abbas di Clairvaux hingga akhir hayatnya.
Meskipun ia lebih suka tinggal bekerja dan berdoa dalam biaranya, kadang-kadang ia harus pergi untuk tugas-tugas khusus. Ia berkhotbah, mendamaikan para penguasa, serta memberikan nasehat kepada paus. Ketika Gereja membutuhkan sukarelawan untuk mempertahankan tanah suci, Bernardus menjelajahi Perancis dan Jerman untuk meyakinkan para bangsawan Kristen akan kewajiban mereka untuk melindungi warisan umat Kristiani di Yerusalem.
Karya Bernardus yang paling mengagumkan adalah buku-buku yang ia tulis mengenai pengalaman rohanni dan madah pujian dengan syairnya yang amat indah. Ia menjadi seorang yang amat berpengaruh dalam jamannya. Namun hal yang paling dirindukannya adalah tinggal dekat dengan Tuhan dalam keheningan di biara. Ia sama sekali tidak suka menjadi orang terkenal.
Bernardus mempunyai devosi yang mendalam kepada Santa Perawan Maria. Dikatakan bahwa ia sering menyapa Bunda Maria dengan sebuah “Salam, Maria” ketika ia melewati patungnya. Suatu hari, Bunda Maria membalas salamnya: “Salam, Bernardus!”. Dengan cara demikian Bunda Maria hendak menunjukkan bagaimana cinta Bernardus dan devosinya telah menyenangkan hati Bunda Maria.
St. Bernardus wafat pada tahun 1153. Pesan terakhirnya adalah "Kita bukan anak malam dan kegelapan, Hiduplah sebagai anak cahaya." Orang banyak merasa sangat sedih karena mereka kehilangan pengaruhnya yang menakjubkan.
St. Bernardus dinyatakan kudus pada tahun 1174 oleh Paus Alexander III. St. Bernardus juga diberi gelar Doktor Gereja pada tahun 1830 oleh Paus Pius VIII.
0 comments:
Post a Comment