Hari Kelima
Jumat, 29
Desember 2017
Lukas 2:22-35
2:22
Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa
Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
2:23
seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus
dikuduskan bagi Allah",
2:24
dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum
Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
2:25.
Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh
yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
2:26
dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum
ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
2:27
Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk
oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
2:28
ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
2:29
"Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera,
sesuai dengan firman-Mu,
2:30
sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
2:31
yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
2:32
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi
kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
2:33
Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.
2:34
Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu:
"Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan
banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan
perbantahan
2:35
--dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi nyata pikiran
hati banyak orang."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, di dalam hidup beragama yang disebut kesalehan banyak dikaitkan dengan perilaku dalam menjalani tata aturan agama. Orang saleh akan disiplin menjalani apa saja yang diperintahkan dalam agama.
- Tampaknya, orang juga disebut saleh terutama dikaitkan dengan perilaku ketika berdoa. Ungkapan-ungkapan jasmaniah orang saleh dalam berdoa akan tertata halus.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sehalus apapun gerak-gerik tubuh dalam berdoa dan sedisiplin apapun dalam menjalani segala tatanan hidup beragama, semua itu belum membuat seseorang menghayati kesalehan yang sejatinya adalah sikap batin yang menjadikan orang selalu berharap terjadinya kebaikan dalam hidup bersama. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menjadi saleh karena jiwanya selalu merindukan kehidupan masyarakat yang dikuasai oleh kedamaian dan kesejahteraan.
Ah, orang saleh itu ya orang yang rajin beribadat.
0 comments:
Post a Comment