Jumat, 22
Desember 2017
Lukas 1:46-56
1:47
dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
1:48
sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari
sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
1:49
karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan
nama-Nya adalah kudus.
1:50
Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.
1:51
Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan
orang-orang yang congkak hatinya;
1:52
Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan
orang-orang yang rendah;
1:53
Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang
yang kaya pergi dengan tangan hampa;
1:54
Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,
1:55
seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan
keturunannya untuk selama-lamanya."
1:56 Dan Maria tinggal kira-kira tiga
bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, sehebat apapun orang, dia pasti punya kekurangan. Kekurangan itu dapat menyangkut fisik dan dapat pula menyangkut kejiwaan.
- Tampaknya, untuk mencapai hal-hal yang menghadirkan kebahagiaan pada umumnya orang berpendapat harus mengoptimalkan kekuatan atau kelebihannya. Hal itu berkaitan dengan pandangan bahwa landasan orang terangkat statusnya adalah kelebihan atau kekuatannya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, semenderita apapun seseorang akan berbagai kelemahan dan kekurangan jiwani dan atau jasmani, dia akan menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari situasi dan kondisi diri tetapi dari kekuatan karya ilahi yang bersemayam dalam nuraninya yang justru akan amat terasa sekali lewat kelemahan dan kekurangan yang dimiliki. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan sungguh memuliakan Tuhan yang menjadi daya utama menghayati kebahagiaan dalam kekurangan dan atau kelemahannya.
Ah, kelemahan dan kekurangan diri akan jadi hambatan
meraih kebahagiaan.
0 comments:
Post a Comment