Sabda Hidup Jumat, 19 April 2013
Hari Biasa Pekan III Paskah
Warna Liturgi Putih
Bacaan
Kis. 9:1-20; Mzm. 117:1,2; Yoh. 6:52-59
Yoh. 6:52-59
6:52 Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan."
6:53 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
6:57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
6:58 Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."
6:59 Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.
Renungan
Suatu
pernyataan konotatif kala ditangkap sebagai pernyataan denotatif pasti
menimbulkan kesalahpahaman. Untuk menangkap suatu pernyataan konotatif
dibutuhkan kemampuan menafsir. Kalau tidak mampu menafsir kita bisa
bertanya langsung pada sumbernya, karena tebak menebak maksud pun bisa
menimbulkan percekcokan.
Yesus mengutarakan bahwa orang harus makan
tubuh dan darahNya untuk memperoleh keselamatan. Makan tubuh dan darah
ini ditangkap secara lugas oleh pendengarNya. Maka bagi mereka, mungkin,
ajaran Yesus kok kayak kanibalisme. Tentu maksud Yesus tidak seperti
itu.
Kali ini saya merasa bahwa makan tubuh dan darah Kristus berarti
makan seluruh hidup Yesus. Maka Yesus mengajak bahkan mengharuskan
mereka untuk makan tubuh dan darahNya, menyatu dengan seluruh hidup
Yesus dan mewujudkannya dalam polah-kata hariannya.
Kontemplasi
Bayangkan Yesus tinggal dalam dirimu.
Refleksi
Tulislah pengalamanmu makan tubuh dan darah Yesus Kristus
Doa
Tuhan, semoga aku makin mudah menangkap bahasaMu dan mampu menjadikannya sebagai pegangan dan kekuatan hidup harianku. Amin.
Perutusan
Aku akan belajar menangkap bahasa-bahasa orang dengan baik.
Thursday, April 18, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Kadang orang cenderung menterjemahkan secara apa adanya, sehingga sering salah persepsi,apalagi sudah ada rasa antipati. Iman tidak bisa diperdebatkan dengan logika.
Benar sekali. Iman hanya dapat disharingkan baik antar sesama beriman maupun antara orang-orang berbeda keyakinan. Yang mampu terbuka saling sharing akan makin dinamis dan mantap hidupnya.
Post a Comment