Pada suatu hari ada seseorang yang datang bertamu di
kamar saya. Dia tanya ini itu sekitar para rama tua yang serumah dengan saya.
Dia tertarik oleh salah satu kegiatan yang kadang-kadang terjadi. Kegiatan itu
kami sebut “piknik”. Tetapi ini bukan sebuah tamasya ke tempat-tempat khusus
seperti menikmati alam di pegunungan atau pantai. Kata “piknik” bagi para rama
lansia dan difabel di tempat kami berarti pergi keluar jajan makan bareng di salah
satu rumah makan yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kami.
“Kalau begitu yok jalan-jalan bersama keluarga saya
pergi piknik” kata tamu itu yang berarti akan menggratis kami serumah makan
luar. Tetapi terhadap tawaran ini saya dengan tegas menolak dengan kata-kata
“Tidak! Kami tidak bisa menerima tawaran ini”. Tamu itu terkejut dan wajahnya
menampakkan tanda tanya mendalam karena dahinya berkerut-kerut. Dia bertanya
“Mengapa?” dan langsung saya jawab “Marilah dan kamu akan melihatnya” dengan kata-kata mengutip Injil Yohanes 1:39.
Kemudian saya mengajak tamu itu mendatangi setiap rama di kamarnya
masing-masing.
Sesudah omong basa-basi sejenak, tamu itu selalu
bilang “Rama, saya akan mengajak rama bersama keluarga saya makan bersama di
luar, ya”. Setiap rama yang mendengar tawaran itu selalu menanggapi dengan
wajah menjadi tampak ceria. Ada yang berkata “Ya” dan ada yang
mengangguk-anggukkan kepalanya.
“Ternyata mereka semua bersedia” kata sang tamu
setelah kembali ke kamar saya. Tetapi jawaban saya tetap “Tidak! Kami tidak
bisa menerima tawaran ini”. “Mengapa justru anda yang menolak?” tamu itu
memprotes. Kemudian saya mengatakan “Apakah kamu tadi tidak melihat kondisi
mereka dan tentu juga saya. Bukankah kamu tadi mengajak kami jalan-jalan bersama
keluargamu untuk piknik model kami?” Suasana tegang penuh kediaman mewarnai
kamar saya. Tetapi terpecah dengan kata-kata sang tamu “Tetapi mengapa ada
penolakan?” Kemudian dengan tersenyum saya berkata “Kalau pergi kami selalu
bermobil. Kamu melihat kami semua memakai kursi roda. Dan ajakanmu adalah
JA-LAN-JA-LAN”. Tiba-tiba tamu itu memoncongkan mulutnya yang mengeluarkan
bunyi “Huuuuu ....”
0 comments:
Post a Comment