Rabu, 5 Februari
2020
Markus 6:1-6
6:1.
Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang
murid-murid-Nya mengikuti Dia.
6:2
Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub
ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya
itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang
demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?
6:3 Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses,
Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama
kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.
6:4
Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana
kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di
rumahnya."
6:5
Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan
beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.
6:6 Ia merasa heran atas
ketidakpercayaan mereka. (6-6b) Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa
sambil mengajar.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, untuk memilih seseorang menjadi tokoh orang akan menelusuri latar belakangnya. Istilahnya orang meneliti rekam jejaknya.
- Tampaknya, hal itu terjadi dalam masyarakat demokratis ketika ada pemilihan umum. Dengan tahu rekam jejak orang dapat menakar tingkat kualitas seseorang untuk dipilih menjadi tokoh masyarakat.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun sudah berhadapan dengan kenyataan pribadi yang sungguh bijak dan mampu berkarya bagi kebaikan baik orang, orang belum tentu menerimanya sebagai tokoh kalau hidupnya dikuasai oleh paradigma identitas keturunan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati seseorang menjadi tokoh masyarakat bukan karena keturunan tetapi karena realitas kepribadian dan kecakapannya.
Ah, memilih tokoh itu ya yang banyak duwitnya.
0 comments:
Post a Comment